Sarinah Jakarta adalah nama bersejarah yang diberikan oleh Presiden Sukarno pada gedung tinggi dan pusat perbelanjaan modern pertama berdiri di Indonesia yang terletak di Jl. M. H. Thamrin No.11, Jakarta.
Nama itu diambil dari nama Mbok Sarinah, pengasuh Sukarno kecil yang diakuinya telah ikut andil dalam mendidiknya, dan membantu pula meringankan pekerjaan ibu bapaknya. Sarinah kemudian menjadi simbol bagi kehidupan dan perjuangan rakyat jelata di Indonesia.
Gedung Sarinah dimulai pembangunannya pada 23 April 1963 dengan menggunakan biaya yang berasal dari dana pampasan perang pemerintah Jepang. Perancang konstruksi Gedung Sarinah adalah Ir Roosseno, yang dikenal sebagai 'Bapak Beton Indonesia'.
Meskipun memicu kontroversi dan mendapat kritik dari lawan-lawan politiknya, namun Sukarno tetap meneruskan pembuatan gedung hingga diresmikan pada 15 Agustus 1966. Tujuan Sukarno adalah agar Sarinah menjadi pusat perbelanjaan yang mampu memenuhi kebutuhan rakyat akan barang-barang murah dengan mutu baik, menjadi penstabil ekonomi, dan pelopor pengembangan usaha perdagangan eceran. Keadaan ekonomi Indonesia memang sedang sangat buruk ketika gedung ini diresmikan.
Sarinah mengalami pasang surut dalam perjalanan bisnisnya. Gedung Sarinah sempat terbakar pada pada 18 Juli 1980 yang menghanguskan keempat lantainya tanpa ada barang yang bisa diselamatkan. Jembatan yang menghubungkan Gedung Sarinah dengan Gedung Jakarta Theater yang ikut ambruk. Sarinah kembali terbakar pada 13 November 1984 yang menimbulkan kerugian miliaran rupiah.
Nama Sarinah justru populer kembali setelah pada Februari 1991 McDonald menyewa lantai dasar Gedung Sarinah di bagian depan yang menghdap Jalan Thamrin. Setahun kemudian Hard Rock Café juga menyewa lantai 2 gedung ini sebelum akhirnya pindah ke tempat lain.
Lantai pertama Gedung Sarinah pun banyak menjual berbagai barang impor bermerk. Meskipun demikian di lantai-lantai di atasnya pengunjung masih bisa menemukan berbagai macam benda-benda kerajinan tangan yang berasal dari berbagai daerah di tanah air dengan kualitas yang bagus, biarpun harganya tidak bisa dibilang murah.
Nama itu diambil dari nama Mbok Sarinah, pengasuh Sukarno kecil yang diakuinya telah ikut andil dalam mendidiknya, dan membantu pula meringankan pekerjaan ibu bapaknya. Sarinah kemudian menjadi simbol bagi kehidupan dan perjuangan rakyat jelata di Indonesia.
Gedung Sarinah dimulai pembangunannya pada 23 April 1963 dengan menggunakan biaya yang berasal dari dana pampasan perang pemerintah Jepang. Perancang konstruksi Gedung Sarinah adalah Ir Roosseno, yang dikenal sebagai 'Bapak Beton Indonesia'.
Meskipun memicu kontroversi dan mendapat kritik dari lawan-lawan politiknya, namun Sukarno tetap meneruskan pembuatan gedung hingga diresmikan pada 15 Agustus 1966. Tujuan Sukarno adalah agar Sarinah menjadi pusat perbelanjaan yang mampu memenuhi kebutuhan rakyat akan barang-barang murah dengan mutu baik, menjadi penstabil ekonomi, dan pelopor pengembangan usaha perdagangan eceran. Keadaan ekonomi Indonesia memang sedang sangat buruk ketika gedung ini diresmikan.
Sarinah mengalami pasang surut dalam perjalanan bisnisnya. Gedung Sarinah sempat terbakar pada pada 18 Juli 1980 yang menghanguskan keempat lantainya tanpa ada barang yang bisa diselamatkan. Jembatan yang menghubungkan Gedung Sarinah dengan Gedung Jakarta Theater yang ikut ambruk. Sarinah kembali terbakar pada 13 November 1984 yang menimbulkan kerugian miliaran rupiah.
Nama Sarinah justru populer kembali setelah pada Februari 1991 McDonald menyewa lantai dasar Gedung Sarinah di bagian depan yang menghdap Jalan Thamrin. Setahun kemudian Hard Rock Café juga menyewa lantai 2 gedung ini sebelum akhirnya pindah ke tempat lain.
Lantai pertama Gedung Sarinah pun banyak menjual berbagai barang impor bermerk. Meskipun demikian di lantai-lantai di atasnya pengunjung masih bisa menemukan berbagai macam benda-benda kerajinan tangan yang berasal dari berbagai daerah di tanah air dengan kualitas yang bagus, biarpun harganya tidak bisa dibilang murah.
Sarinah Jakarta
Alamat : Jl. M. H. Thamrin No.11, Jakarta. Telp. 021-31923008, Fax 021-319318353. Lokasi GPS : -6.187643, 106.823397, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Rujukan : Hotel di Jakarta Pusat, Hotel Melati di Jakarta Pusat, Peta Wisata Jakarta, Rute Lengkap Jalur Busway TransJakarta, Tempat Wisata di Jakarta, Tempat Wisata di Jakarta Pusat.Sponsored Link
Sponsored Link
Sponsored Link
Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.