Oktober 28, 2017

Album-Album Konser Rakyat Leo Kristi

Halaman Album Konser Rakyat Leo Kristi yang satu ini dibuat berdasarkan album dan tahun terbitnya, serta diurut sesuai urutan lagu pada masing-masing albumnya. Anda juga bisa membuka halaman Lirik Lengkap Konser Rakyat Leo Kristi yang diurus berdasarkan abjad. Lihat Juga LKers Radio untuk mendengarkan musik KRLK streaming 24 jam tanpa henti.

Penjelasan dan keterangan yang relevan juga disertakan pada awal setiap album, sepanjang informasinya tersedia untuk bisa dibagi. Keterangan itu diantaranya adalah tahun peluncuran album, para pemain pendukung serta alatnya yang dimainkan, serta infomasi terakit lainnya.

Pencarian Cepat

Album 1: Nyanyian Fajar (1975)
Album 2: Nyanyian Malam (1976)
Album 3: Nyanyian Tanah Merdeka (1977)
Album 4: Nyanyian Cinta (1978)
Album 5: Nyanyian Tambur Jalan (1980)
Album 6: Lintasan Hijau Hitam (1984)
Album 7: Biru Emas Bintang Tani (1985)
Album 8: Deretan Rel Rel Salam Dari Desa (1985)
Album 9: (Diapenta) Anak Merdeka (1991)
Album 10: Catur Paramita (1993)
Album 11: Tembang Lestari (1995)
Album 12: Warm Fresh and Healthy (2010)
Album 13: Hitam Putih Orche (2015)

Kembali ke atas ↑

Album 1 Nyanyian Fajar

Album pertama Konser Rakyat Leo Kristi ini direkam pada akhir tahun 1975 dan diluncurkan Aktuil Musicollections pada 1976, dengan formasi: Leo Kristi: vokal, gitar, lirik, lagu, aransemen musik. Naniel Yakin: block flute, perkusi, vokal latar. Mung Sriwiyana: bass gitar. Lita Jonathans: vokal pada Nyanyian Maria, vokal latar, block flute. Jilly Jonathans: vokal pada Nyanyian Fajar, Beludru Sutera Dusunku, vokal latar, gitar. Label: Aktuil Musicollection

Lenggang lenggok Badai Lautku (1)

Lihat Video

Hei Jilly, Lita. Yaa (tertawa). Okee!
{Hayya hayya haiyyaaaa} 4x, aaaaaaa…..
{Hmmmm, berbondong-bondong nelayan ke laut}2x
Apakah yang terjadi aku tak tahu, Apakah yang terjadi hei di situ

Kiranya nelayan muda kembali hanya perahu
Meninggalkan istri lama bersedih menunggu
[{Kenapa tak kembali}3x Nelayanku]2x

{Lenggang lenggok badai lautku} 2x
[musik]

{Hmmmm, berbondong-bondong nelayan ke laut}2x
Apakah yang terjadi aku tak tahu, Apakah yang terjadi hei di situ

Kiranya nelayan muda kembali hanya perahu
Meninggalkan istri lama bersedih menunggu
[{Kenapa tak kembali}3x, nelayanku]2x

{Lenggang lenggok badai lautku} 2x
Badai badai
Badai lautku!!!

Nyanyian Maria (2)

Lihat Video

Berayun-ayun kuncup ilalang
Lembayung warna cakrawala
Senja tlah datang menjelma
Malam ‘kan datang di hatiku

Kulihat, kulihat (domba domba domba)
Gembala dan domba (domba domba domba)
Mendaki bukit menuju mata air
[musik, seruling]

Maria ibunda Maria
Di kakimu kubersujud
Tatapmu begitu sejuk dan teduh
Damai, damai di hatiku

Kulihat, kulihat (cahaya terang)
Nyala lilin (cahaya terang)
Di puncak bukit hmm menerangi
Semua…
[musik]

Maria, Maria, Maria, Maria
Mariaaa, Maria, Mariaaaaa
[musik]

Di Deretan Rel-rel (3)

Lihat video

Pagi masih sunyi seperti hatiku
Ketika kududuk di bangku peron
Tiada seorang pun menemani
Majalah dan koran pagi, tak banyak menolongku
Dan hati mulai bernyanyi
{Olalay olay olaiiyeeeee, oleley oley oleiiyoooo} 2x

Becek hujan turun semalaman
Menambah dinginnya pagi
Dengan seratus rupiah di kantong
Kudapatkan rokok kretek, kopi panas dan goreng pisang
Di kedai pak guru tua
{Olalay olay olaiiyeeeee, oleley oley oleiiyoooo} 2x

[musik]
Saat pulang kini telah tiba, kereta pagi berangkat siang hari
Satu gerbang seratus penumpang
Di sela-sela tumpukan keranjang dan karung-karung
Perempuan berteriak ribut
Bayi-bayi menangis
{Hmmmm, jalan menuju kota gaduh slalu} 3x

La lalla la lalla lalla 3x
[bunyi peluit & siulan]
Lihat kereta apiku mengeluh
Lihat kereta tua mengeluh [siulan]

Beludru Sutera Dusunku (4)

Lihat video

Banyak pohon tropis berjajar
Padang rumput yang menghijau
Kebun mawar merah mengharum
Basah dengan pancuran air segar

Semua impian beludru
Sutera dusunku
Sentausalah negeri
Bahagia dusunku
[musik]

Jembatan kayu cantik mungil
Air sungai yang jernih dingin
Dentang lonceng gereja sayup
Bagai musik yang sengit semarak

Semua impian beludru sutera dusunku
Sentausalah negeri; Bahagia dusunku
[musik]

{Aaaaaaahhhhh aaaaaa} 6x
[musik]

O Danae (5)

Lihat video

Ketika lewati setasiun kotamu, huuuuuu
Kau masih nyenyak tidur, tentu saja
Dalam kehangatan selimut tebal, huuuuuu
Mimpi tentang bintang-bintang, tentu saja

Sedang di sini (heiyyy!)
Sorot lampu keretaku (hmm ya ya ya ya)
Merangkak, menembus kegelapan malam (ya ya ya ya)
[musik]

Dana, Dana, Dana, Dana, Danae
Kau katakan cari seorang, mungkin saja
Yang mau mengerti untukmu, huuuuuu
Itu bukan aku Dana, mungkin saja

Lihat di sini, heiyyyy!
Sorot lampu keretaku, ya ya ya ya
Merangkak, menembus kegelapan malam (ya ya ya ya)

Dan semua pun pudar
Dan semua pun pudarlah
Ooooo Danaeeeeeee
Whiiiiiiiiii whiiiiuuuii whiiiuuuu
Whiiiiiiiiii whiiiiiiiuuii whiiiuuuu yeaaaaahhh

Oh Surabaya (6)

Lihat video

Kudengar tuter dan tuter
Mesin-mesin berbunyi riuh, riuh
Roda-roda berputar, dari pagi ke pagi,
Tiada pernah berhenti, tiada pernah berhenti
Siapkan ransel, gitar dan tenda, keluar kota pergi bersama
Tinggalkan asap kotor yang membumbung tinggi ke udara kotamuuuuuuuuu, Oh Surabaya
[bunyi mesin dan tuter kendaraan lalu lalang]
[musik, harmonika]

{Ooooooh Surabaya} 3x
tempatku dibesarkan riang
tempatku dibesarkan senang
Ooooooh Surabaya
Tattata tattatata, tattata tattatata, wow!

Kulihat surya di timur, burung-burung bernyanyi, riang, ria
Bangau terbang berarak, kuncup randu merekah,
{Awal musim panas tiba}2x

{Dha dadha dadhadha dadha dadha dadha dadha dadha dha da..dha.
Ka ka ka ka ka ka ka ka ka ka ka…. ka..} 2x
{Oh yeahhhh…….}4x

Bencana Tanah Negara (7)

Lihat video

Di sana, Gempa,
Membuat sengsara, rakyat

Tanah, Negare
Penuh dengan puing-puing

Rumah-rumah roboh
Sekolahnya roboh
Bertumpuk menjadi puing

{Yaaaaaa Allah} 2x
Yaaaaaa Allah

Rintihan-rintihan
Merah pun tergenang
Ulurkanlah tangan
Lihat saudaramu menderita
Penuh luka

Bencana (16x)
Tanah Negare
Tanah Negareeeee
[musik]

Hiiiii, hiiiiiii
[musik]


Nyanyian Fajar (8)

Lihat video

[bunyi detakdan dentang jam] [suara bayi menangis] [bunyi bedug ditabuh]

{Hening sekelilingmu}2x
Kau lihat fajar mulai menyingsing, kau dengar suara adzan pagi
Kau dengar suara bedug di surau, hatimu menangis

Jangan bersedih, Allah pengasih
Dengarlah padi mulai ditumbuk, suara dari gubuk-gubuk
Dengarlah langkah gerobak sayur, hampir tak mengenal tidur
[musik, bunyi dentang jam, musik]

Hommm, hommmm, hommm
Lihat gadis di sawah, merah kuning jingga kebayanya
Dengan ani-ani di tangannya
{Fajar di hatinya}2x

Bangun, ayo bangun, Berjalan tegakkan kepalamu
Nyanyikan di timur matahari
{Fajar di hatimu}2x
[musik]

Aaaaa aaaaa aaaaa aaaaa
Bukit-bukit yang luas membiru
Sawah-sawah yang luas membiru
Laut-laus yang luas membiru, biru biru biru

Bukit-bukit yang luas membiru
Sawah-sawah yang luas membiru
Laut-laus yang luas membiru, biru biru biru
[Pidato bung Karno, pidato Pak Harto]

Di Atas Sukapura (9)

Lihat video

[siulan]
Bayang-bayang ayam hutan bergerak cepat
Di antara batang-batang pinus tua
Surya pagi belum lagi tiba
Di antara suara percikan air dan kicau burung-burung
Kami bersama melangkah

Bayang-bayang gunung dalam biru malam
Di antara awan putih bulan terang
Pucuk-pucuk bambu berkilauan
Di antara rasa dinginnya malam
Dan hangat rasa hati
Kami bersama melangkah

Kini hanya tinggal kenang-kenangan 2x
Tapak-tapak pedatiku di jalanan desa
Makin jauh meninggalkan cadar kabut

Bayang-bayang ayam hutan bergerak cepat
Di antara batang-batang pinus tua
Surya pagi belum lagi tiba
Di antara suara percikan air dan kicau burung-burung
Kami bersama melangkah

Kini hanya tinggal kenang-kenangan 3x
Pedesaan
Kini hanya tinggal kenang-kenangan
Pedesaaaaaan
Kini hanya tinggal kenang-kenangan 2x

Nyanyian Musim (10)

Lihat video

Di ujung musim panas, berdua aku berdiri
Di balik ranggas cemara, kucium lembut merah pipi
Angin bertiup tiada sejuk, merontokkan daun-daun cemara
Membuat gesekan dahan dan ranting, semua membisikkan tembang duka

Pagi itu jalanan berselimut kabut
Mukamu penuh kapas putih embun, tubuhmu menggigil kedinginan,
engkau menangis dan tersenyum, ohoiiiiiiiiiiiiii cantiknya
[musik]

{Janganlah kau bersedih hati, hapus air matamu sayang}2x
Ooooohhh, oooooooh oooooooh
[musik]

Angin bertiup lembut, melayangkan bau kastanggi
Jalanan panjang dariku ke pintumu, membuat hati semakin sepi
dari balik tembok sebuah kuil
kulihat rambut panjang seorang gadis, dengan khusuknya berdoa
jalanan panjang dariku ke pintumu
membuat hati, semakin, haaaah, yak

Musim demi musim, akan sepi berlalu tiada kau di sisiku;
Ha haaa ha haaaa ha haaaaa oh yaaaa
Musim demi musim, demi musim

Dan seperti malam2 kemarin juga, bintang2 bersinar terang
Empat bintang cemerlang membentuk garis salib
Tepat di atas kepalaku tengadah; dan malam semakin sunyi
Lalu…. kumainkan gitar
Dan malam semakin sunyi 6x

Fajar Hingga Fajar (11)

Lihat video

Pernahkah kau berpikir tentang kehidupan nelayan di pesisir
Dalam pondok bambu yang tua bersinarkan lentera minyak suram

Hidup bagai perahu layar
Dimainkan laut dimainkan ombak
Hidup dalam perahu layar
Sejak fajar hingga fajar
Sejak fajar hingga fajar
[musik]

Lala lalalala..la, aaaaa, Lalala la..la, aaaaa,
Lala lalalala..., Lalala la..la
Lalala la..la…, Lalala la..la…

La la la, lalalalala lalalalalalala…laaaa; Lalalala laaaa, lalalala..laaa, lalalala La la la, lalalalala lalalalalalala…laaaa; Lalalala laaaa, lalalala..laaa, lalalala

Hidup bagai perahu layar
Timbul tenggelam dimainkan ombak
Hidup dalam perahu layar
Sejak fajar hingga fajar
Sejak fajar hingga fajar 6x

Hmmmmmmm Hmmmmmmm
Hmmmmmmm Hmmmmmmm
Hmmmmmmm Hmmmmmmm

Sendiri (12)

Lihat video

Meja kayu sepasang kursi
Bunga mawar merah dan putih
Nyala lilin sinar bintang
Sonata lembut petikan gitar

Sejuta genta di dalam hati
Sejuta benang engkau terpisah
Tak terjangkau oleh tangan
Jalinan panjang rambutmu sayang
[seruling]

Engkau sendiri kini
Aku sendiri kini
Slalu kita bersama

Walau hanya di hati
Laylelay lay lay lay
Sampai saatnya tiba
[seruling]

Nananananana
Nananananana

Katya, Amanda dan Aku (13)

Lihat video

Lihat menara mercu, tinggal siluet
Tepat di balik kubah, matahari jatuh
Lembayung senja bertabur, titik-titik hitam
Seratus lebih burung mlayang, melayang indahnya
Berputar-putar di sekeliling menara
Berputar-putar di sekelilingku; kerinduan
Day ..day dadadaday 3x aaaaaa

Tiang-tiang layar, tinggal tali-temali
Layar-layar tergulung, rapi dalam lipatan
Di sana di balik sinar, lentera harapan
Di sudut balak berselimut, katun kembang-kembang
Katya, Amanda, melenggang
[suara tawa bayi]

Walau kau lama pergi tinggalkan diriku
Kau selalu kunanti bersama permata hati,
Katya

Lihat menara mercu, berkilauan
Tepat di sisi kubah, nampak garis pelangi
Katya, Amanda, aku, di anjungan perahu
Berputar-putar dalam lingkaran pusaran ombak
Berputar-putar sampai batas samudera, kehidupan
Da..day dadadaday 6x

Kembali ke atas ↑

Album 2: Nyanyian Malam

Album Nyanyian Malam diluncurkan pada 1977, masih dengan personil yang sama dengan yang ada pada album sebelumnya, yaitu: Leo Kristi: vokal, gitar. Naniel Yakien: block flute, perkusi. Mung Sriwiyana: bass gitar. Lita Jonathans: vokal. Jilly Jonathans: vokal. Label: Irama Tara

Nyanyian Malam (1)

Lihat Video

Senandung sepi di gelap malam, burung burung burung hantu
[musik]

Hanya setitik sinarmu, ketika kuberjalan
Di sisi terali-terali, setinggi lima kaki
Yang membatasi diriku dengan dunia kelilingku
dengan cinta di hatimu dengan keagunganmu
[musik, seruling]

Hanya setitik sinarmu, ketika kuberjalan
Di sisi terali-terali, setinggi lima kaki

Yang membatasi diriku dengan dunia kelilingku
dengan cinta di hatimu, burung hantu
dengan keagunganmu
lakakakuku lakakakuku, burung hantu
lakakakuku lakakakuku, senandung sepi di gelap malam
[musik]

Laylaylaylaylaylaylay2x laylay laylay
Laylaylaylaylaylaylay2x laylay laylay
Larilah larilah lariiii
[musik]

Hanya setitik sinar mu, ketika kuberjalan…


Jerami (2)

Lihat video

Tumpuk jerami tepi dangau
Jadi istana malam ini
Dijalin tangan ku dan dia
Sepanjang malam purnama

Petikan kecapi dan tembang suling
Sayup seiring berani
Di sini siang hari berjajar tani
Dengan ani-ani dan nyanyi

Laylay laylay, laylay laylay, laylay laylay laylay laylay
Lay lay lay lay, lay lay lay lay, lay lay lay lay, laylay
Ani-ani nyanyi-nyanyi
Ani-ani dan nyanyi

Laylay laylay laylay laylay laylay laylay laylay laylay

Mata tertutup rambutku kusut
Sepanjang malam,
Jerami
Laylaylaylay laylaylaylay laylaylaylay laylaylaylay
[musik]


Laut Lepas Kita Pergi (3)

Lihat video

{Angin sepoi} 2x
[musik]

Layar-layar di dermaga, telah tunggu, telah tunggu
telah tunggu, telah tunggu
Tegulan cangkir kopi terakhir senja ini, senja ini
senja ini, senja ini

Kemarin hanya mimpi, ditenung tangan sakti, aku tak mengerti
Gelapnya dunia ini, hingga hari yang sepi, kuterjaga, dari mimpi
{Laylaylay laylaylaylay laylaylay} 3x

Layar-layar hari dermaga telah tunggu telah tunggu
telah tunggu telah tunggu
Apalagi kau tangisi, ucapkanlah, ucapkanlah
Selamat tinggal, selamat tinggal, hari kemarin, hari kemarin
Ke laut lepas kita pergi {Laylaylay laylaylaylay laylaylay}2x
{Huuuuuu} 4

{Kemarin hanya mimpi, ditenung tangan sakti aku tak mengerti
Gelapnya dunia ini hingga hari yang sepi, kuterjaga}4x


Nyanyian Pantai (4)

Lihat video

Tepian pantai, serakan lokan, angin laut yang bertiup
Deburan ombak, suara pekik bangau
Sinar surya memeluk hangat, sinar surya pagi
[musik, seruling]

Kulihat camar-camar, camar-camar
Kulihat layar-layar, layar-layar
Di batas cakrawala
Bersama mengalunkan simponi
Mmmmmm, kedamaian
[musik, seruling]

Tepian pantai, serakan lokan, angin laut yang bertiup
Deburan ombak, suara pekik bangau, sinar surya memeluk hangat;
Sinar surya pagi
[musik, seruling]

Kulihat camar-camar, kulihat layar-layar
Di batas cakrawala, bersama mengalunkan simponi
Mmmmmm, kedamaian

Laylay laylay laylay laylay laylay laylay lay laylay lay laylay laylay laylay laylay
Ohhh kedamaian..
Laylay laylay laylay laylay laylay laylay lay laylay lay laylay laylay laylay laylay
Ohhh kedamaian..


S.A.S.L (Solus Aegroti Suprema Lexest) (5)

Lihat video

Lilin putih di tepi taman biru
Gedung putih luar tenang damai
Serasa tak lagi ada kotor dan perang
Karena saat telah dekat jalan Tuhan
Solus Aegroti Suprema Lexest

Di lorong pedestrian tunduk melangkah
Lorong pedestrian basah air mata
[musik]

Serasa tak lagi ada kotor dan perang
Karena saat telah dekat jalan Tuhan
Solus Aegroti Suprema Lexest

Di lorong pedestrian tunduk melangkah
Lorong pedestrian, basah air mata

Solus Aegroti Suprema Lexest (4x)

Di Atas Sukapura 2 (6)


Oh Dusunku, akan lama kutinggalkan dirimu 2x
Selamat tinggal gadis manis
tak kan lupa hangat tungkumu
{Tak kan kulupa} 2x

{betapa jernih tepian} 2x sungaimu ..
{betapa jernih tepian} 2x sungaimu ..

Sunyi, pagi ini aku berangkat
dinginnya pagi tidak kurasa, lala lala lala lala, lala lala lala lala

bukit-bukit, betapa indahlah karena
di sela sela kabut putih, lala lala lala lala, lala lala lala lala

Selamat tinggal gadis manis
tak kan lupa hangat tungkumu
{Tak kan kulupa} 2x

{betapa jernih tepian}2x sungaimu ..
{betapa jernih tepian}2x sungaimu ..
[musik]

Aaaa aaaa aaaa aaaaa
{Gunung Gunung Biru Kurindu} 4x
Aaaa aaaa aaaa aaaaa
Aaaa aaaa aaaa aaaaa

Kereta Laju (7)


[velocity type="youtube" id="0aSLyS220m8" options="showinfo=0&rel=0" img="/wp-content/uploads/2011/11/travelog.jpg" color="#000000" bkg_color="#FFFFFF" alt="kereta laju"]

Kereta melaju berlari
Di atas kopor kuangkat kaki
Serasa melayang, serasa terbang
Senyumku terkembang,
Walau kusendiri

Bawalah aku, cepat berlari
Bawalah aku, jauh, jauh pergi
Ai ai ai ai… ai ai ai ai… ai ai ai ai…
Gumama guma 4x, aiiiiii…..
[musik]

Dengar deru roda bernyanyi
Ikat leherku menari-nari
Di luar jendela, hujan berhenti
Kulihat pelangi, tanda cerah hari

Bawalah aku cepat berlari
Bawalah aku jauh jauh pergi
Ai ai ai ai… ai ai ai ai… ai ai ai ai…
Gumama guma 4x, aiiiiii…..
Gumama guma 7x

Jabat Tangan Erat-erat Saudaraku (8)

Album: Nyanyian Malam

Lihatlah layar-layar terkembang di lautku
Panji-panji merah dan putih turun senja

Kini tiba saatnya
Nyalakan bara hati
Angin bertiup semakin dingin
Di simpang-simpang gelap
Lentera-lentera jalan, tak mengenal dirinya lagi

Kalau cermin tak lagi punya arti
Pecahkan berkeping-keping
Kita berkaca di riak gelombang
Dan sebut satu kata: hakku!
[musik]

Jabat tangan erat-erat (3x)
Saudaraku (3x)

Langit Makin Merah Merah Hitam (9)


Dia saudaraku, dia saudaraku,
Bernyanyi riang di rumput fajar
Dalam tidur senja kini; bersamanya bunga-bunga
Dengan tiga butir peluru di dada, di dada. Hay Dai hollo

Dia saudaraku, , dia saudaraku
Yang kini menang kedamaian
Tertelungkup atas salib di depan altar suci
Dengan tiga butir peluru di dada di dada. Hay Dai hollo

{Langit Makin Merah Hitam} 3x. Hitam Merah Hitam
Langit Makin Merah Hitam 3x. Hitam Merah Hitam

Dia saudaraku, dia saudaraku
Terlentang di padang kuda-kuda;
Bongkah tanah digenggamnya, tanah Air yang tercinta
Dengan tiga butir peluru di dada, di dada
Hay Hay Dai Holo

{Langit Makin Merah Hitam} 3x
Hitam Merah Hitam
{Langit Makin Merah Hitam} 3x
Hitam Merah Hitam
Na na na na na na hi hi hi hi hi hi

Memorial Sudirman (10)

Lihat video

Di balik sorot lampu taman engkau masih saja, di situ adik
Tak ada selimut engkau tertidur sayang, berbantal tangan
Sedan-sedan lewat tak ganggu nyenyak tidurmu
Sedan-sedan lewat tak ganggu nyenyak tidurmu, tidurmu

Keroncong kecil di tanganmu, Hati besar di senyummu
Senyum pahit di kelilingmu, senyum manis di hatimu
Allah huhu huhu, Allah huhu huhu

Adik, nyanyikan aku, satu lagu, kasih sayang, kasih sayang
[musik]

Tegap bayang-bayang berpedang (aeo, tiada o tiada)
bungkukkan badan, membelai rambutmu
Mengusap wajah lembut kumal seraya berbisik tabahlah hatimu (aaadikku tidur lah kau di dadaku)

Anak Sudirman tertidur di bawah telapak kakimu
Hmmmm, tertidur di bawah telapak kakimu
{Lalelo lelo lelo leleleey}3x lalelo lelo lelo leleleey eeee...

Adik nyanyikan aku satu lagu, {bara hati}2x, baaaaraaaa hatiiiiii

Lalelo lelo lelo leleleey
A e o, tiada ah tiada oo
Adikku, adikku, adikku todur lah kau di dada kuu.....

Tanah Merah in Memoriam (11)

Lihat video

Aku terpisah di belah bumi tertepi
Secarik kabar darimu akan sangat berarti
Di sini hanya satu bangku tidur yang dingin
Namun selalu saja ada dengung ratusan nyamuk seakan pekik semangat rakyatku

Berdentang-dentang merasuk hati
Aku tak kan pernah mati
Tuhan tanahku yang hitam ini milikmu jua

Padamu tanahku
Padamu airku
Padamu darahku
Padamu putraku

Hati muda Ley ley (12)

Lihat video

Riuh di terminal bus malam
Seorang gadis gelandangan, menangis tersedu di sudut,
gagal mencuri nasi, sedang di belakangku,
seorang bocah merengek-rengek
Sambil melemparkan kulit coklat, ke segala sudut

Campur berisik suara kaset yang merengek-rengek,
huh pusingnya...

Hujan lebat lewat bus malam, di sisi-sisi cikar-cikar sayur
Dengan percik lumpur jalanan, dalam jaket tua yang lembab
Kududuk di sisi pak supir, dengan mata burung hantu malam
Bersama hilangnya bayangmu, bus malamku tiba

{Lo ley ley la li lo ley ley a li lo ley ley a li lo ley ley ho ley iio} 2x

Sepi di terminal bus malam, lampu-lampu neon tlah padam
Ketika kutersandar letih
Sesekali suara memaki, senda gurau menjelang pagi
Membuat hati resah berahi
Senyum yang kucari tiada jumpa, betapa rinduku
[siulan]

Hati muda Ley ley 3 x
Hm Hm Hm Hm hm, ne hi hi hi hi hi
Hati muda Ley ley 2x
Hati muda Ley ley ho leyyy hiii hiiii


Surabaya (13)

Lihat video

Engkau keras dan sombong
Engkau kasar dan angkuh
Engkau kotor penuh nafsu

Keringatku bercucuran di deretan rel-rel
Keringatku bercucuran di deretal bordel
Keringatku bercucuran di deretan palka
Keringatku bercucuran di bordes trem-trem, kota...

Ketika kau hadap mata hari senja
Keringatku sirna oleh desir anginmu
Surabaya 3x
Aku cinta kau!!!

Hey bangun dan berdiri
Nyanyikan di timur matahari

{Surabaya oh Surabaya oh Surabaya} 2x

Hey bangun dan berdiri
Nyanyikan timur matahari


Roda Pedati (14)


Roda pedati telah menunggu, selamat tinggal
Salam bagimu, cinta dan doa, bagi
cakarawala langit biru tidurku
[musik]

Roda pedati malam sepi ini, dingin beku
Salam bagimu, cinta dan doa, adikku

Nyanyikan Bunda,
Apalagi kau tunggu
Gelung Rambutmu,
dan tinggalkan serambi tua itu

Lalalala lalalala lalalala la la ley
La le le la la li

Kembali ke atas ↑

Album 3: Nyanyian Tanah Merdeka

Album Nyanyian Tanah Merdeka Konser Rakyat Leo Kristi diluncurkan pada 1978, dengan lagu utama berjudul sama dengan judul albumnya, dengan personil : Leo Kristi: vokal, gitar. Naniel Yakien: block flute, perkusi. Mung Sriwiyana: bass gitar. Lita Jonathans: vokal. Jilly Jonathans: vokal. Label: Irama Tara

Gulagalugu Suara Nelayan (1)

Lihat Video

Ber-ayun2 laju, perahu Pak Nelayan
Laju memecah ombak, perahu Pak Nelayan
{Buih-buih memercik di kiri-kanan} 2x, peraaahuuu…

Lihat-lihat nelayan rentang jala pukat
Tarik-tariklah tambang, umpan sudah lekat
{Ikannya melompat-lompat} 2x, riang riaaa…

Jauh di kaki langit terbentang layarmu
Kadang naik, kadang turun, dimainkan oleh ombak
Badai laut biru

Gulagalugu suara nelayan, ber-ayun2 laju, ber-ayun2 laju…
Gulagalugu suara nelayan, ber-ayun2 laju, ber-ayun2laju…
[musik]

Berayun ayun laju perahu Pak Nelayan
Laju memecah ombak perahu Pak Nelayan
{Buih-buih memercik di kiri-kanan} 2x, perahuuuu…

Jauh di kaki langit terbentang layarmu
Kadang naik, kadang turun, dimainkan oleh ombak
Badai laut biru

{Gulagalugu suara nelayan, ber-ayun2 laju ber-ayun2 laju} 3x
Laylaylaylaylaylaylaylaylaylay laylaylay…3x
Hmmm…

Hitam Putih (2)

Lihat video

Pagi itu di empat lima
Kami semua menyanyikan lagu, bebasnya negeri
Pagi itu di kaki lima, kami semua menyanyikan lagu,
bersatu negeri

Di tanah merdeka ini putih tetap putih
Di tanah merdeka ini hitam tetap hitam
Janganlah kau cemas, mari menyanyi

Mmm ah ooah ooah…
Oah ah oah oah ah oah…

Pagi ini di sudut jalanan
Seorang glandangan menyanyikan lagu
Bagimu Negeri…

Pohon Tua Ranting Kering (3)

Lihat video

{Geresak geresek}2x
Daun-daun rontok berkali-kali, langit masih sepagi ini
Angin debu menyapu segala, menerbangkannya lalu hilang
Kedamaian cinta segalanya
[musik]

{Geresak geresek}2x
Daun-daun rontok berkali-kali, langit masih sepagi ini
Angin debu menyapu segala, menerbangkannya lalu hilang
Kedamaian cinta segalanya
[musik]

Di mana ku perlu berdiri di sini, tak ada tangis, semua pudar
Pohon tua tinggal ranting kering,
setelah lewat tikungan air, dataran biru
Selamat tinggal.
[musik]

Tinggal aku dalam sepi ah…
Hu huhuhu huhu..
Huuuuuu huhuhu huhuuuu

{Pohon-pohon tua ranting-ranting kering} 2x
{Laylaylaylaylaylay laylaylaylaylay} 2x

Kereta Laju (4)

Lihat video

Kereta melaju berlari
Di atas kopor kuangkat kaki
Serasa melayang, serasa terbang
Senyumku terkembang,
Walau kusendiri

Bawalah aku, cepat berlari
Bawalah aku, jauh, jauh pergi
Ai ai ai ai… ai ai ai ai… ai ai ai ai…
Gumama guma 4x, aiiiiii…..
[musik]

Dengar deru roda bernyanyi
Ikat leherku menari-nari
Di luar jendela, hujan berhenti
Kulihat pelangi, tanda cerah hari

Bawalah aku cepat berlari
Bawalah aku jauh jauh pergi
Ai ai ai ai… ai ai ai ai… ai ai ai ai…
Gumama guma 4x, aiiiiii…..
Gumama guma 7x

Kaki Langit Cintaku Berlabuh (5)

Lihat video

Angin malam yang berbisik padaku, mengapa bersedih
Pilar-pilar tegar gema memanjang, abadi cintaku

Burung malam kini terbang, melintasi langit terang
Memekikkan kesunyian, hati
[musik]

Bintang-bintang yang berkedip padaku, mengapa sendiri
Kau pergi dan takkan pernah kembali, tepati janji

Burung malam kini terbang, melintasi langit terang
Memekikkan kesunyian, hati
[musik]

Lampu-lampu pelabuhan, jelang dini,
berselimut kabut
Kapal-kapal mulai turun, mulai turun
membongkar sauh

{Laut kelam, kaki langit cintaku berlabuh} 2x

Salam dari Desa (6)

Lihat video

Kalau ke kota esok pagi sampaikan salam rinduku
Katakan padanya padi-padi telah kembang
Ani-ani seluas padang, roda giling berputar-putar siang malam
Tapi bukan kami punya

Kalau ke kota esok pagi, sampaikan salam rinduku
Katakan padanya, tebu-tebu telah kembang
Putih-putih seluas padang, roda lori berputar-putar siang malam
Tapi bukan kami punya

Anak-anak kini telah pandai, menyanyikan gema merdeka
Nyanyi-nyanyi bersama-sama, di tanah-tanah gunung
Anak-anak kini telah pandai, menyanyikan gema merdeka
Nyanyi-nyanyi bersama-sama,
{tapi bukan kami punya} 3x

Tanah pusaka, tanah yang kaya, tumpah darahku
Di sana kuberdiri, di sana kumengabdi
Dan mati, dalam cinta yang suciiii hiiiii hiii
[musik]

Kalau ke kota esok pagi, sampaikan salam rinduku
Katakan padanya, nasi tumbuk telah masak
Kan kutunggu sepanjang hari
Kita makan bersama-sama, berbincang-bincang
{Di gubuk sudut dari desa} 7x

Nyanyian Tanah Merdeka (7)

Lihat video

Seperti satu meriam kau meledak
Seribu bedil adakah berarti
Kalau laras-laras sudah berbalik
Apalagi kau tunggu saudara

Ayo nyalakan api hatimu
Seribu letupan pecah suara
Disambut dengan satu kata: merdeka!

Merah putih mawar melati, merah putih bara hati
Merah putih mawar melati, merah putih setiap hati

Bunga-bunga berguguran di sana
Di bawah panji tanah airku, tanah merdeka

Bunga-bunga berguguran di sana
Di bawah panji tanah airku, tanah merdeka

Di Atas Bukit Utara Selaksa Bunga Rumput Goyang Bersama (8)

Lihat video

Kuk kuuuk, kuk kuuuk, kuk kuuk, kuk kuk kuk kuuuk
Kuk kuuuk (kuk kuk kuruuu), kuk kuuuk (kuk kuk kuruuu), kuk kuuk (kuk kuk kuruuu), kuk kuk kuk kuuuk

Di atas bukit utara semalam, malam larut tenggelam jauh
Di bawah kulihat lentera jalan, berkedip-kedip perlahan
Dengan sinarnya kuning temaram, kini aku datang sayang
Seindah mata, seindah rasa, kini aku datang sayang.

Kuk kuuuk, kuk kuuuk, kuk kuuk, kuk kuk kuk kuuuk
Kuk kuuuk (kuk kuk kuruuu), kuk kuuuk (kuk kuk kuruuu), kuk kuuk (kuk kuk kuruuu), kuk kuk kuk kuuuk

Purnama terang tersaput awan, birunya rintik perlahan
Selimut api cinta di sana kuberdua, hanya kaca menyaput bayangan

Dengan sinarnya kuning temaram, kini aku datang sayang
Seindah mata, seindah rasa, kini aku datang sayang.

(gumam suara LK)

Selaksa bunga rumput goyang bersama, dalam buaian angin semilir
Selaksa bunga rumput goyang bersama,
menyambut lembayung fajar, hari yang baru,
menyambut lembayung fajar, hari yang baru

{Selaksa bunga rumput goyang bersama, dalam buaian angin semilir} 5x

9. Silhouette Kathedral Tua


Menjulang tinggi di cakrawala
Silhouette kathedral tua
Gelap hitam hanya puncak menara
Titian pada-Mu menghadap
Dalam sateng kelabu
Kini dunia nafsu semakin tua berkuasa

{Kararararara…rarararara… rarararara…} 2x

Menjulang tinggi di cakrawala
Silhouette kathedral tua
Rahib tua dalam requem diriku
Kristus agung, aku datang
Dalam luka menganga merah
Asap mesiu melati putih di pelukku

Katakan pada mereka
Mati mudaku demi negara
Katakan pada mereka
Mati mudaku demi negara

[Uuuuuuu uuuuuuu uuuuuu uuuuuuu
Salam bagi Tuhan…!] 4x

Tepi Surabaya (10)

Lihat video

Betapa sepi
Seorang nenek sendiri di tepi lalu coba menyapa
Lewatnya hari kota lama ini
melebar tak berakar kaca-kaca miskin jiwa

Tepi-tepimu Surabaya di mana kita mulai semua ini
Gema nyanyian pahlawan kini jadi nyanyian wayang

Tepi-tepimu oh, Surabaya
Gelap turun bagi jalan perempuan tua

Nenek bukalah pintu yang kuketuk
Tapi tidak dengan airmatamu
Hidup selalu berubah lewat pasang-surut Kalimas

Sinar lentera dalam kabut tipis
belum juga mati menjelang pagi
Sinar lentera berkedip-kedip
tidak juga mati menjelang pagi

Lewat Kiara Condong(11)

Lihat video

Lewat Kiara Condong kereta laju
Panorama di sana memaksaku tersenyum
Bocah-bocah tak berbaju
Berlari-lari sepanjang tepi

Di setiap detak roda yang kelima
Bergerombol bocah-bocah
{Bermain gundu, kuda pelepah
Mengejar layang, lambaikan tangan} 2x
Ooh, bilakah mereka lambaikan buku dan pena di tangan
[musik]

Lewat Kiara Condong kereta laju
Seorang gadis telanjang dada
Basah rambutnya berkeramas
Sempat kulihat tisik kainnya
Di balik dinding bambu, reot dan tak beratap

Lalalalala lalalalala lalalalala lalalalala lalalalala
Ketika lewat Kiara Condong
Matahari tidur di balik gunung
Ketika lewat Kiara Condong
Tuan-tuan tidur di sejuk gunung
Lalalalala lalalalala lalalalala lalalalala lalalalala

Timor Timur (12)

Lihat video

Hai tirani! Dengan senapan dan ujung bayonet
Tak dapat kau penjarakan jiwa kami
Dan di sini kami berdiri: satu hati
Terus berjuang
Pengorbanan tak akan terbuang, Sia-sia

Hmm nekikiriu kiriano 2x

Tubuh-tubuh terbujur kaku, di antara altar dan bangku-bangku
Rumput sabana jadi merah, ternak-ternak pun musnah
Saudara telah tiada, entah di mana mereka

Malam itu angin bernyanyi sedih,
Pucuk-pucuk rumput bukit padas
Sekelompok awan putih serupa kuda2, bergerak dari barat ke timur
Sekelompok jubah hitam terlindung bayang-bayang
Bergerak dari timur ke barat
{Hoya hoya hoya hoya hoya} 2x

Menentang angin menentang lelah,
Segenggam tanah sekeping emas
Sehati harapan 'kan lihat mentari,
Terbitnya hari tanpa tirani, nyanyian hati ibu pertiwi
{Hoya hoya hoya hoya hoya} 2x; [musik]

Lailailailailai lailailailailai lailailailailai
Ya Bapa yang ada di dalam surga, aku datang bersama hati-Mu
ke dalam pelukan saudara kandungku, jadilah kehendak-Mu Ya Bapa !
{Hmmm Hmmm Timor Timur ..} 3x, Amin
Lailailailailai lailailailailai lailailailaila

Kembali ke atas ↑

Album 4: Nyanyian Cinta

Album Nyanyian Cinta diluncurkan pada 1978, dengan sampul foto Leo Kristi ketika masih kecil. Personil KRLK pada album ini adalah : Leo Kristi: lirik, musik, vokal, gitar. Naniel Yakin: block flute, perkusi. Mung Sriwiyana: bas gitar. Label: Suara Emas Record

Anna Rebana (1)

Lihat Video

Pada malam penuh bintang-bintang,
Setelah lewat perahu tambang, keranjang kobis, daun pisang
Lorong becek setelah tutup pasar,
Berdiri Anna, lelakinya dan rebana


{Anna o Rebana, Anna Anna Rebana} 2x
Kujumpa kau penari sombong, Lelakimu bersandar di tiang bedak
Kau dalam gaun merah tipis, menarikan rebana
Sambil kau gerai rambutmu yang panjang

{Hanya kau dan dia, Anna Anna rebana} 2x
Dan aku teringat pada isteriku,
Saat2 kebersamaan jelang tidur malam
Menarikan nyanyian cinta berahi, lewat gaun tidurnya yang putih

{Debar rinduku debar Debar rinduku padanya} 2x
Komedi kera di pasar malam, seperti cermin hidup hari ini
Burung punuk menunggang kera, kera menunggang kuda
Lecut panjang si pawang muda

Tapi tidak bagi si Anna, bersama lelakinya dan rebana
Laju-laju di sepeda tua, tertawa kecil juga
Dalam canda diri cerita lama:

Ya, tepi pedesaan gersang, sore lengang, saat bocah bermain layang2
Perawan Anna lelap di surau, sambil menghisap ibujari di mulutnya yang lebar

Manakala angin bertiup seiring suara adzan, Rebana hilang
Anna terbangun ulah bocah lancang
Yang berbisik kepadaNya dalam isak tangis

Dan ketika hari mulai gelap
Seorang lelaki dengan genggam tangannya yang berat dan kuat
Mengulurkan sebuah rebana seraya berkata:

Kau,
Dalam seluruh waktu lewat hidupmu
Mainkanlah ini bagi Dia
Yang mempertaruhkan segalanya bagimu
Berbahagialah kau Anna

Allah Hu’akbar
La’illaha ilAllah


Dan aku teringat pada isteriku
Saat-saat setelah suara adzan petang
Kami duduk berhadap-hadapan
Dengan senyum memandang ke depan

{Anna o rebana, Anna Anna rebana} 3x

Baptis Theresia (2)

Lihat video

Salam bahagia teguhlah iman, pada nama baptismu
Nama Bapa Putera dan Roh Kudus
Bapa Putera dan Roh Kudus, Amien


Lewat kegelapan gaun panjangmu
Dalam kerudung putih imanmu
Engkau jadi nampak teduh; Pada Dia yang Agung
Pada kesucian sangka kala hari megah
{lalalala lalalala lalalla la} 3x

Aku mendekap cintamu Theresia
Seakan dentang lonceng Kathedral tua
Terdengar dalam hujan angin lama
Sedang aku berdiri di luar sana
Oh, sendiri dalam airmata bahagia
{lalalala lalalala lalalla la}

Aku mendekap cintamu Theresia
Seakan dentang lonceng Kathedral tua
Terdengar dalam hujan angin lama
Sedang aku berdiri di luar sana
Sendiri dalam airmata bahagia

Kutuliskan namamu o kutuliskan namamu lewat putera lelakiku
Kutuliskan namamu o kutuliskan namamu lewat putera lelakiku hmmmm,
{haa haa haa haa haa haha, hahaaa} 2x
{Hahahaha.. hahahaha… hahahaha… hahahaha…} 2x

Umi Muda Serambi Tua (3)

Lihat video

(suara siulan …suit suiiiit)
Lay delay suara bedug di langgar, sayup mendayu dayu
Lay delay sutera malam melebar, hanyut hati berdebar
Juru kunci tunjuk dengan ibujarinya,
Arah kakiku melangkah
Kau di kursi goyang menghitung bintang-bintang
Itu tak baik bagimu, Muda, Ucapkan selamat datang

Kota kecil dalam suara-suara ronda malam
Lampu-lampu mulai suram
Keangkuhan masa silam rumah tua itu
Jadi pancuran, airnya jernih, lebur di rasa
Dara rara, Dara rara Dara Dara
Dada dada rara Dara Dara; Dara rara Dara Dara

Lay delay suara tokek berseru, pada bintang yang jatuh
Lay delay kau memekik perlahan, dalam lembut dan sayang
Juru mudi tunjuk dengan acung tinjunya,
Arah rasaku berlayar, Umi-Muda genggam tanganku erat-erat
Manja seperti seorang bayi, kau tidur melipat kaki

Tanpa tutup coba tatap dalam cermin itu
Dan berbisik depan sana
Bahwa cinta seperti saat kita pandang diri
Bebas belenggu, hangat dan bijak, tulus – luhur

Rrrrrr rrrrr rrrrr, rrrr rrrrr rrrr rrrr, rrrrrr rrrr rrrrrr
{Dara rarara rarara rara, Dara rarara ra rara} 2x
Dengan tanganmu dalam lindungku, jangan pernah takut lagi
(suara tokek....)

Layar Asmara (4)

Lihat video

Jangan menangis kau di belakang layar
yakinlah adik, bunga putih dari biara
tali cinta di awal hari yang berseri
malam tempat dan bahagia sendiri, di kedamaian hati

Semoga engkau lelap dalam bahagia
sekalipun dengan air mata, senyumlah
selamat tinggal selamat tidur, adik
fajar ufuk timur menungguku, datang, pergi, berlayar
berlayar, berlayar

Ucap selamatmu membuat aku, merenung dalam-dalam
Beranda depan rumah tua dulu
Lantai dingin, lantai dingin, kau dan aku

Bulan putih di balik awan
awan hitam selamat malam
Cinta suci hilang di jalan
aku meradang dalam dalam

Burung hitam melintas malam
Malam kelam aku tenggelam
Cinta suci hilang di jalan
Aku menerjang dalam-dalam

5. Siti Komariah Ikal Mayang

Lihat video

Engkau membaca ayat2 suci & menghitung setiap dencing pundi2
Aku teringat akan ibu di sana yang tak pernah membaca apa-apa
Hanya menghitung setiap hati manusia
Hanya menghitung setiap tangis manusia
Hanya menghitung setiap jerit manusia
[musik]

Dalam temaram sinar lembayung senja,
Kau seakan satu monumen Kartini
Dengan seribu gemerlap sinar permata, bibir merah bergincu tebal
{Siti Komariah Komariah selamat tinggal} 2x
Siti Komariah {Komari}5x Komariahhhhh

Siti Komariah di sini, Ibu rasa jauh sekali
Hari lewat hari, jangan nurani hilang diri
Siti Komariah di sini, Ibu rasa jauh sekali
Hari lewat hari, jangan hilang di sini
{Siti Komariah ikal mayang, si ikal ikal mayang} 2x
[music]

{Lay lay lay lay lay lay lay lay}2x Holey holey holey holey yoooo
Laylay laylay laylay laylay laylay laylay laylay laylay laylay laylay
Laylay laylay laylay laylay laylay laylay laylay laylay laylay

Siti Komariah, cintaku, engkau keras dan benar
Hanya di sini, tanah ibu gelap samar
Baik biarkan bulan tetap bundar

Si sisisiti ti Komariah ikal mayang, mayang
Siti Komariah ikal mayang, si ikal ikal mayang

Mutiara Pertiwi (6)


Padamu negri kami berjanji, Padamu negri kami berbakti
Padamu negri kami mengabdi, Bagimu negri jiwa raga kami

Hai hai gelombang laut luas, bangkitkan matahari timur
Di dada setiap putera Pertiwi
Jalin cinta satu ikatan, gelap datang di rembang petang
Jangan relakan ooo ibu terlentang

Panji-panji megah berkibar dalam badai
Tegaklah menara mercu di timur
Untai putih mutiara Pertiwi
Sepanjang negeriku, beralaskan beludru
Sutera hitam tanahku

O tali sukma dan tali raga, jalin aku dalam satu nama
Merah-putih, kupersembahkan pada-Nya
Di alas kakimu Ibu

Sarung kebaya putih, dalam nyanyian-nyanyian pagi
Abdi pribadi tulus suci, seri Nusantara Agung

Debur ombak memecah karang, menyuarakan ibuku
Gesekan kayu hutan, menyuarakan ibuku
Derap kaki telanjang, menyuarakan ibuuuuuu

Debur ombak memecah karang; Gesekan kayu-kayu hutan
Derap kaki-kaki-kaki telanjang, menyuarakan ibu
(Hei, tujuh belas agustus tahun empat lima ……..dst)

Serenada Pagi 1971 (7)

Lihat video

Bukit cemara itu, tampak masih gelap
Aku bangun pagi dalam sejuk dingin
Dengan senyum, cinta bersemi di hati
Kugulung tenda, padamkan sisa unggun api

Kuingat semalam, jumpa denganmu
Di padang bunga bermekaran
Ku ucapkan, kau ucapkan
Selamat jumpa

Sehangat bibirmu, selembut rambutmu
Angin, rumput, bunga-bunga
Menyanyi dan menari
Terlentang gaunmu di hangat sinar matahari
Menentang gaungnya belenggu tirani-tirani

Dengan simponi
Kutegak melangkah
Dengan dirimu di hati ini
Pasti menang
Wahai perang
Aku datang

Dengan simponi
Kutegak melangkah
Dengan dirimu di hati ini
Pasti menang
Wahai perang
Aku datang

Pojok Café Simpang Lima (8)

Lihat video

Pojok café Simpang Lima, sepanjang sore dan petang hari
Kaki lima, rumput kota, Semarang

Pojok café Simpang Lima, masihkah hangat seperti dulu
Kembang senyum kembang hati, kaki nini

Hiiiiiiiiiii…., hiiiiiiiiiiiiiii….., hiiiiiiiiiii
Hiiiiiiiiiii…., hiiiiiiiiiiiiiii….., hiiiiiiiiiii
Kemarin, hari ini, hari esok lubuk hati
Cintaku, tak kan sepi, dalam mengabdi

Kakek oh kakek, kakek, kakek
Nenek oh nenek, nenek, nenek
[musik]

Pojok café Simpang Lima, sepanjang sore dan petang hari
Kaki lima, rumput kota, Semarang
Pojok café Simpang Lima, masihkah hangat seperti dulu
Kembang senyum kembang hati, kaki nini

Hari raya, kembang api
Lembar hari, kembang hati
Pojok cafe lembar sepi, sendiri

Lay lay lay lay laylaylay
Lay lay lay lay laylaylay
Lay lay lay lay laylaylay
laylaylay

Seikat Mawar Eliza (9)


Seikat mawar Eliza, pertiga pasar bunga huhu
di bibir-bibir waktu yang silam,
kita tegak bersama bocah-bocah yang nakal, huhu
lewat mainan-mainan lama

Kemudian kita temukan, bahwa hari-hari ini
seperti seikat mawar tak berakar

Lewat hati yang pasrah, lewat hari yang lelah huhhuh
ah ya, kita yang muda tlah kalah
hai bocah-bocah bebas, kemana mereka semua pergi
tak seorangpun tinggal di sini

Ya Tuhan, lindungi pagi ini
dan beri kami sinar-Mu yang abadi

{Beri kami sinar-Mu Tuhan, sinar yang abadi,
Tahun2 yang sepi ini} 3x

{Seikat mawar Eliza bunga merah dan putih} 6x

Marga – Souvenir Pojok Somba – Opu (10)


Marga, jendela sejuk di atas sana telah kau kuncikah?
Sendiri di duaribu kaki
Kembali kuingat Somba-Opu

Marga, sayup-sayup pantai panjang biru
Pada jalan kotor penuh serak debu
Di mana saudara-saudaraku dari lazaretto, lalu-lalang
[musik]

Marga, hampir sampai pada titik tengah malam
Topi bambu lebar pojok Somba-Opu
Masih juga tersenyum tenang di batas tidurku
Kepercayaan pada esok dan lusa, aku suka
Salam bahagia pada keluarga di sana, Marga
Na na na na na.. nana na.. nana nana.. nana nana.. nana na …

Marga, kita yang berdiri di sisi pagar jalan
Di mana para gelandangan lalu-lalang
Baik ingat membuka kolam, dengan air jernih

{Kolam-kolam dengan air} 2x jernih
Ya Marga.
{Kolam-kolam dengan air} 2x jernih
Marga..

Kembali ke atas ↑

Album 5: Nyanyian Tambur Jalan

Album Nyanyian Tambur Jalan Konser Rakyat Leo Kristi diluncurkan pada 1980. Ada nuansa berbeda yang ditampilkan pada album ini. Personil yang mendukung pada album ini adalah : Leo Kristi. Label: Akurama Record

Sayur-Asam Kacang-Panjang (1)


Lihat Video

Terkantuk kantuk belakang dayung, aku tak pernah tidur
Dengan setumpuk ikan di perahu, mungkin cukup sehari hidup
Sayur asam kacang panjang, hari esok akan panjang
Sayur asam kacang panjang, hari esok cahaya terang, biduk mengambang

Terkantuk kantuk belakang lesung, aku tak pernah tidur
Dengan setumpuk padi dan jagung, mungkin cukup sehari hidup
Sayur asam kacang panjang, hari esok akan panjang
Sayur asam kacang panjang, hari esok cahaya terang
Biduk mengambang

Lay lalalay lalalay lalalay lalalay lalalay lalala lalalalalay
Lay lalalay lalalay lalalay lalalay lalalay lalalay
[musik]

Sayur asam kacang panjang, hari esok akan panjang
Sayur asam kacang panjang, hari esok cahaya terang
Biduk mengambang

Terkantuk kantuk belakang kampung, aku tak pernah tidur
Dengan sekotak wayang dan gambang
Mungkin cukup sepanjang hidup
Sayur asam kacang panjang, hari esok akan panjang
Sayur asam kacang panjang
Hari esok, kusimpan lara, kusimpan rasa, di dasar hati

{Lay lalalay lalalay lalalay lalalay lalalay lalalay} 2x
{Lay lalalay lalalay lalalay lalalay lalalay lalalay} 3
Tidur....tidur.....tidur
Lay lalalay lalalay lalalay lalalay lalalay lalalay

Dirgahayu Indonesia Raya (2)

Lihat video

{La lala lala lala… lala la lala lalalala} 4x
Iringan bendera kemenangan, berlalu gegap gempita
Menyongsong irama kakiku
Lelah kaki lima ibukota

Ada seribu matahari bersinar
Di antara silaunya aspal jalan

Kakiku terantuk batu-batu hitam tajam
Di seberang gembira lagu-lagu mars kemenangan
Aku teringat akan bapakku yang bersujud
Di dalam gelap gulita di sana

Ada seribu matahari bersinar
Di antara silaunya aspal jalan
{Dirgahayu, Dirgahayu, Indonesia Raya} 2x

Ada seribu matahari bersinar, di antara silaunya aspal jalan
{Dirgahayu, Dirgahayu, Indonesia Raya} 2x

La lala lala lala… lala la lala lalalala
La lala lala lala… lala la lala lalalala
La lala lala lala… lala la lala lalalala
La lala lala lala… lala la lala lalalala
La lala lala lala… lala la lala lalalala
Hmmmm mmmmm mmmmmm

Nyanyian Tambur Jalan Komedi Badut Pasar Malam (3)

Lihat video

Tunjuk menunjuk dalam lingkaran, komedi badut-badut
{Di mana diri seorang penyair} 2x

Bayar membayar dalam lingkaran, komedi badut-badut
ha..ha..ha..ha…ha…ha…, ha..ha..ha..ha…ha…ha…
{Di mana diri seorang penulis} 2x, {sebuah hati} 3x

Jerat menjerat dalam lingkaran, komedi badut-badut
{Di mana diri seorang pemimpin} 2x
{Sebuah hati} 3x

{Hari-hari di luar di sini, senandung kaum o biasa}2x
{Hari-hari tegak melangkah, senandung kaum o biasa}2x

Ning nang ning nang ning, ning nang ning nang ning
Ning nang ning nang ning, ning nang ning nang ning
Kek kek kek kek kek kek kek kek
Kek kek keeeek

{Todong menodong dalam lingkaran, komedi badut-badut} 2x
{Di mana diri seorang satria} 2x
{Esok hari tak perlu kau jawab, senapan} 3x
Esok hari tak perlu kau jawab, senapan
Dor !!

Nyanyian Kaum Pemukiman (4)

Lihat video

Dahsyat bergulat di luar sana, angin dan hujan
Cakrawala biru berbaur, sutera kelabu
Dingin remang pagi, sendiri

Dahsyat bergulat di luar sana, angin dan hujan
Cakrawala biru berbaur sutera kelabu, dingin remang pagi, sendiri

Ooooo aku rindu, aku rindu, aku rindu suara itu
Ooooo secangkir air di hati, bukan kami jiwa gelandangan

Di tanah pemukiman ini, mata pagi semakin pudar
Hentikan tangis dan tidur, manik-manik air susu ibu
Jaga jernih berjaga, di hatimu

Dahsyat bergulat di luar sana, angin dan hujan
Cakrawala biru berbaur sutera kelabu, dingin remang pagi, sendiri
Dahsyat bergulat di luar sana, angin dan hujan
Cakrawala biru berbaur, sutera kelabu, dingin remang, sendiri

Ooooo aku rindu, aku rindu, aku rindu suara itu
Ooooo secangkir air di hati, bukan kami jiwa gelandangan

Di tanah pemukiman ini, mata pagi semakin pudar
Hentikan tangis dan tidur, manik-manik air susu ibu
Jaga jernih berjaga, di hatimu

Bulan Separuh Bayang (5)

Lihat video

{Bulan separuh bayang} 2x
Mulai tertutup awan
{Bulan separuh bayang} 2x
Mulai tertutup awan

Belahan hatiku katakan, kita tak-kan berhenti
Tegak di sini nyatakan, teguhlan cinta suci

Putra-putra pertiwi, jiwa petani sejati
Kaki-kaki sendiri, guratan sedalam hati-ti-ti-tii

Sujudku, pada tanah kotor negeri ini
Di mana kau dan aku dibesarkan ibu

Rumah putih berawan hitam, di mana kau dan aku dilahirkan
Tiada alas tidur selain tangan penuh kasih

Rumah putih, rumah putih, berawan hitam,
di mana kau dan aku dilahirkan
Tiada alas tidur selain tangan penuh kasih

{Bulan separuh bayang, bulan separuh bayang
Mulai tertutup awan} 6x

Bulan separuh bayang 7x


Allayaya Panji-panji Datang dan Pergi (6)


Allayaya, allayaya, allayaya, allayaya, allayaya, allayaya,
Allayaya, allayaya, allayaya, allayaya,

Bulan purnama di tepi kota, di sisi bongpay marmar tua
Nyata perputaran siang dan malam, batas gelap berjalan pasti
Lagi berkali lagi seperti, kau dan aku dan dunia ini
Allayaya, allayaya, allayaya, allayaya, allayaya, allayaya,
Allayaya, allayaya, allayaya, allayaya,

Bulan purnama di tepi kota, aaaa, di sisi bongpay marmar tua, aaaa
Nyata perputaran siang dan malam, aaaa, batas gelap berjalan pasti, aaaa
Lagi berkali lagi seperti, aaaa, kau dan aku dan dunia ini aaaa
Allayaya, allayaya, allayaya, allayaya,
Allayaya, allayaya, allayaya,

Di sini pernah disemayamkan, lalu dibongkar lagi
Yang nyata tiada, batasnya sehati, nyata dan tiada: “Kasih”
Yang nyata tiada, batasnya sehati, nyata dan tiada: “Kasih”
……………………
Laa aaaaa aaaaaa aaaaaaaaaaaaa

Di simpang lonceng kami menangis, sekalipun tiada air mata
Hampir tengah malam ketika, bulan telungkup awan hitam
Gadis kecil terlentang sepi, bersamaku dan bintang-bintang

Allayaya, allayaya, allayaya, allayaya, allayaya, allayaya
Allayaya, allayaya, allayaya, allayaya

Di sini pernah disemayamkan, Lalu dibongkar lagi

{Yang nyata tiada Batasnya sehati Nyata dan tiada Kasih} 4x
Allayaya, allayaya, allayaya, allayaya, allayaya, allayaya,
Allayaya, allayaya, allayaya, allayaya


Bedil Sepuluh Dua Jelang Empat Puluh Tahun Merdeka (7)

Lihat video

Hongiya hong iya aaa aaaa aaa hong
Kubeli bedil sepuluh dua,
Di jalan pulang Surabaya
{Tidak untuk menembakmu, bung!} 2x
Peringatan dalam diam,
tidak satu lelap di sini

Jelang empatpuluh tahun merdeka,
malam lebih dingin dari biasa
Sreek sreek sreek tatak tatak tatak
Sreek sreek sreek tatak tatak
Suara penyapu jalan, berpadu dengan kereta

Uiiiii iiiiii iiiiiii

Berjanjilah dalam janji
Di perjalanan semakin sukar ini
Berjanjilah dalam janji
Hati semakin tegar

Hitam Putih, Malam-malam Kerinduan (8)


Ha hahaha hahaha hahaha haha hahaha hahaha hhoooiii
Ha hahaha hahaha hahaha haha hahaha hahaha
Ha hahaha hahaha hahaha haha hahaha hahaha hhoooiii
Ha hahaha hahaha hahaha haha hahaha hahaha

{Bunga mi}3x , aku melai, {bunga bunga mimpi}2
Bunga bunga mimpi, aku melayang, ke tanah seberang

{Bunga mi}3x, aku melai, {bunga bunga mimpi}2
Bunga bunga mimpi, aku melayang, ke tanah seberang
Ke tanah seberang

Semangat padi nyanyian bunga, bersatu dalam roh dupa
Dua hati satu jiwa, tulus nafas demi nafas
Haaa hahaa haa hahaaa hahaaa
Lahir, dalam nafas

Ha ha hah, hahha hahah, ha ha hah, hahha hahhah
ha ha ha, haha haha hah hah,
haha haha hahhah, haha haha hahhah, haha hahah hah
ha ha ha ha hah hah
Ke tanah seberang 3x

{Ohm Siwa} 4x
[{Bunga mi}3x, aku melai, bunga bunga mimpi] 6x

[Ohm Siwa....{Bunga mi}3x, aku melai, bunga bunga mimpi]3x
Ohm Siwa...

Sudut Jalan Surabaya 1979 (9)

Lihat video

Mangga sampure mas Karno ...
Jaganegara, gendhinge arek Surabaya
Wani sumpah wani botoh, wong tresna mangsa laliya
Gones nenes wicarane, ya mas, ya mas , mangga diunjuk

Senggolanira pir kelali abang ijone
Jok mbelani, mas Karno wong ireng manis, mundhak lali sak kluwargane
Dadi lara yen ora mbok turutana [Mangga pun sungkan2, gak mendem gak ....]
Dadi lara yen ora mbok turutana

Sawung galing arek Surabaya, wani maju mangsa mundura
Hayuk eling mas, lawan waspada, kudu mbela nasibing bangsa
Ya mas ..... Antepana budi sabar lan nerima
Rama ... ramane dhewe, ... [Mangga ah..., diunjuk ]

Kembang klapa gendhine Cakranegara
Lali ngaji lali ndonga; sing tak belani mung lela-lela
[Olehe ngombe gak oleh mabuk lho mas No ......]
Antepana budi temen lan nerima; Ya mas, Ya… masku dhewe

Sandale nilek, klambine ijo; Areke esek, pancen gak duwe bojo
Dhondhong apa salak, duku cilik-cilik
Gendhong apa mbicak, mlaku sak kancane
Boneka cantik dari Semarang, boleh dilirik jangan dibawa pulang
Boneka cantik bajunya biru, boleh dilirik, mas, jangan diganggu
Sayang seribu sayang, anak manis dibawa pulang ... Jos...
[Mangga diunjuk mas ..]
Garweludalala lagunya narendra yaksa .....

Bra-bra Desember (10)


{Bra bra bra bra bra, bra bra bra bra bra bra} 3x
Bra bra bra bra bra, bra bra bra bra bra bra aaaaa aaa

Di luar hujan telah lama turun, dari balik buram kaca jendela
Tak dapat kulihat apa-apa, selain bayangan warna warni
Lampu-lampu natal, hmmm, lampu-lampu natal

Hei dik, sepasang wangwung di lubang kunci
Hei dik, getar sayapnya ke hatiku
{Bra bra bra bra bra, bra bra bra bra bra} 4x

Angin bertiup mendayu-dayu, daaaayuuuu
Bergoyang-goyang nyala lilin biru
Hanya bayangan dirimu terpaku
Di balik terang nyala lilin

Tatap, senyum, lembut, hmmm tatap, senyum, lembut

Hei dik, suara lonceng di pundakku
Hei dik, gaungnya lebur ke hatiku
[ulangi dari ke atas sampai ke bawah]

{Dayu dayu, daaaayuu} 2x

Catatan Jalan, Surabaya (11)

Lihat video

[suara suling]
{Whiiiii uiiiiiiii uiiiiiii uii iiuuiiuuu uuu uuu} 6x
[siulan]

Tidur melipat kaki
Kranggan – Pangselan

Tidur melipat kaki
Sindhunegara

Tidur melipat kaki
Gubeng - Viadug

Tidur melipat kaki
Ngaglik- Ban Sepur

Nyenyak melipat kaki
Rumah ibuku

Rumah putih ibuku
Hati ke hati

[suara suling]
{Whiiiii uiiiiiiii uiiiiiii uii iiuu iiuuu uuu uuuu } 2x
[suara biola]

Dimas Kajat Zulaika (12)


Petetan ya kembang petetan
Sun tanduring pojoke petamanan
Esuk soren sing kurang siraman
Sun jaga sun rumat temenanan

Petetan ya kembang petetan
Kembang mekar gawe ati kedanan
Kadung cocok lan panas sun sawang
Ati susah dadiya girang

Sampun jeng napa malih
Ngguyu ya ngguyu mas
Tapi mbok yo ojo ngono
Madep rene lho

Kami putra putri Indonesia
Bertanah air satu, tanah air Indonesia
Berbangsa satu, bangsa Indonesia
Berbahasa satu, bahasa Indonesia

Dimas Kajat Zulaeka
Ujung timur Pulau Jawa
Nyanyi ia bunga bangsa
A a aaaa aaaaaa aaaaaaaaaaaaaaaaa

Kembali ke atas ↑

Album 6: Lintasan Hijau Hitam

Album Lintasan Hijau Hitam Konser Rakyat Leo Krist dibuat pada 1984, dengan personil : Leo Kristi: vokal, lirik, lagu, aransemen musik. Label: Varia Nada Utama Record, Don Record Company, Virgo Ramayana

Sayang Disayang O, Jakarta (1)


Hijau hitam keperakan oh, Jakarta
Selalu hijau sayang, senyum perjuangan
Hijau hitam keperakan oh, Jakarta
Selalu hijau sayang, kerinduan.

Ooo ooooo putra-putra manis, semakin halus, sayang
Masihkah di hatimu
Bunga-bunga di Presiden, masihkah harum di Harmoni
Ooo ooooo putra-putra manis semakin halus, sayang
Masihkah di hatimu
Bunga suara di Presiden, harum Harmoni

Masihkah, masihkah
Putra-putra manis semakin halus, sayang
Masihkah di hatimu, masihkah di hatimu,
Keris melati di senyummu, ke puncak tinggi

Yang, o disayang, o disayang, o disayang, o Jakarta…
Yang, o disayang, o disayang, o disayang, o disayang
o disayang, o disayang, o disayang, o disayang, o disayang,
o disayang, o disayang, o disayang, o disayang, oh Jakarta

{Bulan bintang matahari di kotak2 suara,
sepanjang tepi Ciliwung
Mawar perak di menara, bangun negeri koran pagi} 2x

Yang, disayang, disayang, oh disayang, oh Jakarta…
[musik]
[{Rumah merdeka, ban kereka} 3x, laju-laju ibu negeri]2x


Surabaya Bernyanyi (2)


[velocity type="youtube" id="XpaA2ubBQYs" options="showinfo=0&rel=0" img="/wp-content/uploads/2011/11/travelog.jpg" color="#000000" bkg_color="#FFFFFF" alt="surabaya bernyanyi"]

{Leek… bulannya tunggu Leek, di sisi bunga-bunga enceng} 2x
Kampung kemesraanee

Burung2 kecil selesaikan sarang, di pucuk2 tangkai ilalang ahaha...
Suka-duka kecil dalam semalam, cetcet-crowet hingga pagi datang
Ke mana mereka pergi, kembangkan sayap2 kecil dan sendiri
{Semangat dan rasa terus mengalir} 2x, jauuuh…

Jongkok pasar, tiga kartu kuberjajar, tlah diatur mana dipilih,
sedikit mujur, anak manusia, dan semakin jauh

Tembok2 kepala, tembok2 telinga, tembok2 mata memandang, malam,
lintas jalan layang!
Lampu2 neon jalanan, lampu2 bintang dan bulan,
Lampu2 pesawat terbang, malam, lintas jalan layang!
Tembok2 kepala, tembok2 telinga, tembok2 mata memandang malam,
lintas jalan layang!

Di mana lemas lepas gelisah, lintas jalan layang!
{Tote lete, tote lete ttaatalitali, tatalita tatali talitata} 2x
Semangat dan rasa terus mengalir jauuuh…

{Ah aha aha hahahaha, ah aha aha hahaha} 2x
Anak2 senyum dan bernyanyi, di bawah pandan-duri, tatap hidup dan mati
Di hari kampung kemesraan lintas jalan layang ke Taman Walikota;

Tatap hidup dan mati, berani
Surabaya-ku bernyanyi, bernyanyi. Tatap hidup dan mati, berani
Surabaya-ku bernyanyi, bernyanyi!
Ooo leiiyo… leiiyo…

Rumput Raya Kemesraan (3)

Lihat video

Ucap-ucap di bawah, pohon kenanga-Jawa
Petik buah merah o, kekasih
Hari melintas, cepat dan keras, sepinya teras, hmmm…
Suka-duka-suka-duka, suka-duka sukasu 2x

Kenanga Cina, rambatan panjang di jendela kelabu
Kenangan cinta, rambatan panjang di jendela hatiku, selalu
Suka-duka-suka-duka, suka-duka sukasu 2x

Kenanga Cina, rambatan panjang di jendela kelabu
Kenangan cinta, rambatan panjang di jendela hatiku, selalu
[musik]

Pohon di dalam, satu per satu tumbang
Digilas waktu, digilas nafsu, pandangan tak lagi membiru

Dari perumnas, petak-petak melintas
Sepanjang tepi, mendaki tinggi, arsitektur hidup yang baru, perjuangan
Suka-duka suka-duka, suka-duka sukasu 2x

Tepi timur, tembang biru
Kaum bawah mewah amat jauh, dari hatiku yang kaya-raya
Tepi timur, kotaku, tembang biru, selalu
Kaum bawah mewah amat jauh, dari hatiku yang kaya-raya
kemesraan
{Rumput-raya kemesraan} 2x
Rumput-raya hmmm,
Aaaaaa aaaaaa aaaaaaaa aaaaa aaaaaa aaaaa aaaaaa
{aaaaaaa aaaaaa }4x
Ooooh

Tanah Basah Hujan Pertama (4)


Berjalan menyusur aroma tanah basah hujan pertama
Mendaki memikul pusaka airmata ibunda
Kuteringat Mbak-Ya
Kuingat manusia, kulupakan duka
Benar telah merdeka

Berjalan menyusur aroma
Tanah basah hujan pertama
Mendaki memikul pusaka airmata ibunda
Kuteringat Mbak-Ya
Kuingat manusia, kulupakan duka
Benar telah merdeka
[Musik]

Banyak bintang tinggi di langit
Dengan sinarnya yang menyipit
Mengajarkan kita menang
Kelicikan-kelicikan, dan perang saudara
Sangat rapuh
Insan doa kudengar lirih

Berjalan menyusur aroma tanah basah hujan pertama
Mendaki memikul pusaka airmata ibunda
Kuteringan Mbak-Ya
Kuingat manusia, Kulupakan duka,
Parak-pagi tiba!
[Ram ram ram yaya] 7x

Pohon Kemesraan (5)

Lihat video

Kembali ke tanah ini pembaru tekad
Anugerah alam dan langkah
Membangun berjuta air jernih mengalir terus mengalir

Dari hati membuka hati
Hari nanti pohon kemesraan

Daya-daya menatap mata
Gairah rasa, hormat sesama
Daya-daya menatap mata
Semangat cipta, bakti cipta-Nya

Membangun berjuta pohon rindang
Engkau cakrawala hati
Ahhahahha ahhahahha haha..
Ahhahahha, pohon kemesraan.

"Nipon-Banzai", Banzai Nippon (6)


Doia daia do ka 2x
Doia daia do 2x

Layang-layang elektronika-mu di padang
Layar plastik, benang sutera-mu merah terbang
Dihantar sinar surya pagi cemerlang
Sujud oleh genta di puncak gaung guang
Kuil-mu di puncak Columbia-kah? Fujiyama-kah?
Nipon Banzai Banzai Nipon

berjuta-juta katak hidup di belantara
meter-persegi tak lengang
penuh rangsang
alir-darah teratur dan jantungnya tenang

Layang-layang elektronika-mu di padang
Layar plastik, benang sutera-mu merah terbang
Dihantar sinar surya pagi cemerlang
Sujud oleh genta di puncak gaung-guang
Kuil-mu di puncak Columbia-kah? Fujiyama-kah?

Nipon Banzai Banzai Nipon 3x

Synagogue-Synagogue (7)


Coba berikan hati, sinar tipis menoreh tajam
Bintang-bintang sujud ke bumi ingatkan hak hidup ini

Hijau-hitam, mata-garam di mana kita tidur malam
Kubah-kubah menara tidur nyamuk labah-labah

Sedang di gaung pemujaan, bintang berpasak cinta
Anak tembok menangis
Bersiap untuk pulang malam
Demi anak dan cucu
Masa depan terpilih, ahhhhh…..

Apa kau lihat hari ini
Terali-terali padat terisi
Lari ke padas tinggi
Tangan melipat panji

Terali-terali padat terisi
Di tanah Tuhan
Terali-terali padat terisi melipat panji

{Sadar ya sadar di belakang keadilan} 2x
{Anak-cucu Synagogue, Israeli} 2x
Synagogue Israeli

Walsa Aria (8)


Sepatu-sepatu larsa, sepatu-sepatu larsa, di negara yang merdeka
Sepatu-sepatu larsa klebat-kilat di pinggang
Ahaaaa ahhaaaa aahhhh, ohaaaa ahhaaaa aahhhh
Ahaaaa ahhaaaa aahhhh, ohaaaa ahhaaaa aahhhh
Ahaaaa ahhaaaa aahhhh, Ahaaaa ahhaaaa aahhhh hmmm

Sepatu-sepatu larsa, sepatu-sepatu larsa, di negara yang merdeka
Sepatu-sepatu larsa klebat-kilat di pinggang
Aaaahaaaa, oooohaaaa ahhaaaa aahhhh
Aaaahaaaa, ooohaaaa ahhaaaa aahhhh
Aaaaaha aaaaaaha haaaaa aaaahaaa

{Bukan karena yang merah, bukan karena yang putih
kuberdiri di sini, bernyanyi, berdoa, bagai tahun-tahun lalu
rindu kabar keluarga saudara} 2x
[siulan]

Aaaahaaaa, oooohaaaa ahhaaaa aahhhh
Aaaahaaaa, oooohaaaa ahhaaaa aahhhh
Aaaaaha aaaaaaha haaaaa aaaahaaa


{Sepatu-sepatu larsa, sepatu-sepatu larsa, di negara yang merdeka
Sepatu-sepatu larsa klebat-kilat di pinggang}2x
[musik]

Sepatu larsa
Sepatu larsa
Sepatu larsa

Minna-minkum Nusantara (9)

Lihat video

{Hmmm hmmmm hmmmm hmmmm hmmmm} 2x
Tersenyum dan menangis, tersenyum dan menangis, dengar suara
bapak pemimpin kerja keras bagi sejahteranya negara
salam persahabatan seratus lima puluh juta pada dunia
tabuhlah-tabuh di segenap penjuru gong2 rakyat gong2 persada

{Minna-minkum Nusantara senyum tangis di hatiku} 2x
Minna-minkum Nusantara berpisah langkah, hati selalu satu di sini

Kudengar isak-tangis pengantin putri, yang pertama
ketika merpati-putih terbang tinggi dan takkan kembali lagi, tak kembali
awan putih bergulung-gulung di nadiku, ke darahmu, ke pusarnya
jabang bayi

Simpan sirih `tu baik-baik, dua-lembar, satu-lipatan
relung hati paling dalam, berjalanlah, rasa bebas
tanah basah hujan pertama kususuri bedug subuh jalan setapak
jadikan persemaian keadilan
{kuncup-kuncup putra bangsa besar}3x

Tersenyum dan menangis, tersenyum dan menangis, dengar suara
bapak pemimpin kerja keras bagi sejahteranya negara
Salam persahabatan seratus lima puluh juta pada dunia
Tabuhlah-tabuh di segenap penjuru Gong2 rakyat gong2 persada

{Minna-minkum Nusantara senyum tangis di hatiku} 2x
Minna-minkum Nusantara berpisah langkah, hati selalu satu di sini
{Hmmm hmmmm hmmmm hmmmm hmmmm} 2x
{Gugurabu-bunyi} 4x
Hmmm hmmmm hmmmm hmmmm hmmmm


Improvisasi sebelas (10, Instrumental)


Kembali ke atas ↑

Album 7: Biru Emas Bintang Tani

Album Biru Emas Bintang Tani Konser Rakyat Leo Kerist dibuat pada 1985, namun album ini gagal beredar.

Isa Tani (1)

Lihat Video

Isa tani, Isa, Isa e tani, Isa e 2x; Sae, sae, sae
Kucari kau o, putera terkasih di sela kepik manik I Love You
Kucari kau o, puteri terkasih di sela bunga mungil Forget Me Not

Oho,lalalay, lalalay ole le le
(lalu Mas Leo geremeng baca surat An Nas sambil
menyembunyikan wajahnya di balik gitar, religius
sekali suasanya di sini: ada seorang lelaki masih
berladang sewaktu Isya, sementara seorang gadis sholat
di tepi sungai Kapuas)

Satu tuhan, seribu setan diriku sekalipun kutahu:
perpisahan membawa kesedihan, perceraian membawa penderitaan
(sekalipun tak dapat kulihat dirimu kudengar tangis tawamu
di setiap tetesan air, di setiap serakan pasir, ketika terinjak kaki

Isa tani, Isa tani, cium, ciumlah, cium, sebanyak rindu menunggu
Isa tani, Isa tani, sentuh, sentuhlah, sentuh, sebanyak getar menyatu)

Biru Emas Bintang Tani (2)

Lihat video

Nemoscapa nemecapa rindik umba
Susuvu topeduta suasuvu topeduta
Iyo iyo maina marinemo

Siapa bilang tidak kurindu Kurindu juga tetapi jauh
Siapa bilang tidak kucinta Kucinta juga tetapi jauh

Kesungguhankah yang merangkai kau?
Masa ke masa, anggun biru emas bara unggun
Diatasnya terjerang hitam belanga
Tak dapat ditukar mata uang, berapakah?
Berapakah, kah, kah, kau?

Duduk di mata air Duduk kau mengalir
Di sela sela akar akar tua
Beri aku sri ratu, beri aku ibu presiden
Menahan sejuk air yg menggayut hati akar akar gayam

Tetes demi tetes, air mata titik
Tetes demi tetes, keringat kutiti
Tetes demi tetes, air mani titik
Tetes demi tetes, darahk kutiti kutiti kutiti

Sesuap berlian membakar jerami
Biru emas - biru emas bintang tani
Biru emas - biru emas dirgahayu ibu negeri

Sesuap berlian membakar jerami
Biru emas - biru emas bintang tani
Biru emas - biru emas dirgahayu ibu negeri

Dayung hati didayung (3)


Dayung, dayung
dayung, dayung
dayung hati didayung
dayung hati didayung

dayunglah dayung, dayung hatimu sayang
kita menyeberang

dayunglah dayunng, dayung hatimu sayang
kita menyeberang
ya, kita menyeberang
ya, seberang...

Lalalay, lalalay oley


Gugur Tahun (4)

Lihat video

Gugur sudah usia tua
tahun pun berganti rasa kasih sayang
Gugur sudah dunia tua
zaman pun berganti daya manusia
Gugur sudah berat resah
hati remuk redam
cinta
Ada di sana
kita menuju bersama
Selamat tinggal kegelapan
kepada-Mu

Silmon Blues (5)

Lihat video

Kuberjalan di pusat silang politan Monas, Jakarta
sunyi di diriku
riuh rendah gemuruh kereta tumpuk di Gambir
lamat-lamat berhenti

Kau mau naiki, Ku mau turuni, ku mau naiki, Kau mau turuni
kau dan aku naiki, kau dan aku turuni, dan lagi

Silang Monas 2x
Yeah ..
Silmon Blues
Ku mau naiki, kau mau turuni, aku mau turun, kau mau naik

Kuberlari di pusat silang polita
Monas, Jakarta, Melewati istana
memasuki lorong bawah tanah gelap
Lamat-lamat bisikmu

aku mau naik, kau mau turun, aku mau pulang
kau mau hilang

Naga Banda (6)

Lihat video

Kau Teridur, Jangan Lupakan Janjimu
Kau terjaga, Wajahmu jauh berubah
Kau berkaca di pusat dunia
Pakai dasi hak azasi, Lihat Angsa jangan dimangsa
( eyak-eiyo, eyak yak’o, eyak-eyok, Nogobondo e
ker pleker taina mbik, ker pleker tak moro andik
whuuuee, lee o leek aria kanak, Nogo Bond, ogo, Bondo3x e )

Kau mengeram, Jangan lupakan sumpahmu
Kau melenggang, Bum Bum Bum Bum
Kau menari di plaza plaza , pakai dasi nuranimu
Goyang senyum, goyang dada
(eyak-eiyo, eyak yak’o, eyak-eyok, Nogobondo e, mbok jawi maju sing mekenceng, obatine ajintai celeng, whuuuee, sing adanapa deee, Nogo Bond, ogo Bondo, Bondo-Bondo e )

Kau mengeram, Jangan lupakan niatmu
Kau telanjang, Jendela surga dibuka
Kau melayang, Surga hati berjuta kasih

Selamat jalan
Selamat malam

Kembali ke atas ↑

Album 8: Deretan Rel Rel Salam Dari Desa

Album Deretan Rel Rel Salam Dari Desa Konser Rakyat Leo Kristi diluncurkan pada 1985, berisi lagu-lagu lama namun dengan aransemen baru, beberapa lagu terasa lebih indah dan meresap di hati ketimbang versi aslinya.

Personil yang terlibat dalam pembuatan album ini adalah : Leo Kristi Imam Sukarno: lirik, lagu, aransemen musik, gitar nuansa, folk 12 senar Ibanez, gitar bebas, Folk 6 senar Ibanez, gitar nakal, flamenco aria concert, gitar elektrik Fender, ukulele, biola, harmonika jalanan, block flute nuansa, vokal utama, vokal lancang, siulan, keyboard Jupiter 8 Roland, vocoder plus 330 Roland, telstar solina string synthesizer, bambu marimba elektronik, kepyek kecrek jawa, cengceng bali, terbang melayu, tambourine, linn drum, kendang kursi plastik, tik tok kayu, krincingan, uing-uing perkusi, orchestra bellyra, gelas dan air, angklung. Titi Ajeng: vokal. Yana Vanderkley: vokal. Nona Vanderkley: vokal. Mung Sriwiyana: bass gitar Fender, jazz bass gitar Flamenco Aria Concert, linn drum, vokal, angklung, kepyek keprek jawa. Ote Teguh: block flute, gitar folk 12 senar Ibanez, linn drum, vokal, angklung, terbang melayu. Markis Alkatiri dan Wahab Drum: tangis bayi, drum di Gulagalugu. Asep Munir dan Asep Lengkong: tombol-tombol rekam saat mixing. Punto P. Labu dan Rully Surya Kencana: kesegaran gerak roda.
Yunheri Perumnas dan Usman Harahap: humor kerja. Djoko Jawalimadu dan Memi Bandung: pita lama pidato / kursi kerja. Label: Akurama Record

Salam dari Desa (1)

Lihat Video

Kalau ke kota esok pagi sampaikan salam rinduku
Katakan padanya padi-padi telah kembang
Ani-ani seluas padang, roda giling berputar-putar siang malam
Tapi bukan kami punya

Kalau ke kota esok pagi, sampaikan salam rinduku
Katakan padanya, tebu-tebu telah kembang
Putih-putih seluas padang, roda lori berputar-putar siang malam
Tapi bukan kami punya

Anak-anak kini telah pandai, menyanyikan gema merdeka
Nyanyi-nyanyi bersama-sama, di tanah-tanah gunung
Anak-anak kini telah pandai, menyanyikan gema merdeka
Nyanyi-nyanyi bersama-sama,
{tapi bukan kami punya} 3x

Tanah pusaka, tanah yang kaya, tumpah darahku
Di sana kuberdiri, di sana kumengabdi
Dan mati, dalam cinta yang suciiii hiiiii hiii
[musik]

Kalau ke kota esok pagi, sampaikan salam rinduku
Katakan padanya, nasi tumbuk telah masak
Kan kutunggu sepanjang hari
Kita makan bersama-sama, berbincang-bincang
{Di gubuk sudut dari desa} 7x

Di Deretan Rel-rel (2)

Lihat video

Pagi masih sunyi seperti hatiku
Ketika kududuk di bangku peron
Tiada seorang pun menemani
Majalah dan koran pagi, tak banyak menolongku
Dan hati mulai bernyanyi
{Olalay olay olaiiyeeeee, oleley oley oleiiyoooo} 2x

Becek hujan turun semalaman
Menambah dinginnya pagi
Dengan seratus rupiah di kantong
Kudapatkan rokok kretek, kopi panas dan goreng pisang
Di kedai pak guru tua
{Olalay olay olaiiyeeeee, oleley oley oleiiyoooo} 2x

[musik]
Saat pulang kini telah tiba, kereta pagi berangkat siang hari
Satu gerbang seratus penumpang
Di sela-sela tumpukan keranjang dan karung-karung
Perempuan berteriak ribut
Bayi-bayi menangis
{Hmmmm, jalan menuju kota gaduh slalu} 3x

La lalla la lalla lalla 3x
[bunyi peluit & siulan]
Lihat kereta apiku mengeluh
Lihat kereta tua mengeluh [siulan]

Nyanyian Musim (3)

Lihat video

Di ujung musim panas, berdua aku berdiri
Di balik ranggas cemara, kucium lembut merah pipi
Angin bertiup tiada sejuk, merontokkan daun-daun cemara
Membuat gesekan dahan dan ranting, semua membisikkan tembang duka

Pagi itu jalanan berselimut kabut
Mukamu penuh kapas putih embun, tubuhmu menggigil kedinginan,
engkau menangis dan tersenyum, ohoiiiiiiiiiiiiii cantiknya
[musik]

{Janganlah kau bersedih hati, hapus air matamu sayang}2x
Ooooohhh, oooooooh oooooooh
[musik]

Angin bertiup lembut, melayangkan bau kastanggi
Jalanan panjang dariku ke pintumu, membuat hati semakin sepi
dari balik tembok sebuah kuil
kulihat rambut panjang seorang gadis, dengan khusuknya berdoa
jalanan panjang dariku ke pintumu
membuat hati, semakin, haaaah, yak

Musim demi musim, akan sepi berlalu tiada kau di sisiku;
Ha haaa ha haaaa ha haaaaa oh yaaaa
Musim demi musim, demi musim

Dan seperti malam2 kemarin juga, bintang2 bersinar terang
Empat bintang cemerlang membentuk garis salib
Tepat di atas kepalaku tengadah; dan malam semakin sunyi
Lalu…. kumainkan gitar
Dan malam semakin sunyi 6x

Beludru Sutera Dusunku (4)

Lihat video

Banyak pohon tropis berjajar
Padang rumput yang menghijau
Kebun mawar merah mengharum
Basah dengan pancuran air segar

Semua impian beludru
Sutera dusunku
Sentausalah negeri
Bahagia dusunku
[musik]

Jembatan kayu cantik mungil
Air sungai yang jernih dingin
Dentang lonceng gereja sayup
Bagai musik yang sengit semarak

Semua impian beludru sutera dusunku
Sentausalah negeri; Bahagia dusunku
[musik]

{Aaaaaaahhhhh aaaaaa} 6x
[musik]

Hati muda Ley ley (5)

Lihat video

Riuh di terminal bus malam
Seorang gadis gelandangan, menangis tersedu di sudut,
gagal mencuri nasi, sedang di belakangku,
seorang bocah merengek-rengek
Sambil melemparkan kulit coklat, ke segala sudut

Campur berisik suara kaset yang merengek-rengek,
huh pusingnya...

Hujan lebat lewat bus malam, di sisi-sisi cikar-cikar sayur
Dengan percik lumpur jalanan, dalam jaket tua yang lembab
Kududuk di sisi pak supir, dengan mata burung hantu malam
Bersama hilangnya bayangmu, bus malamku tiba

{Lo ley ley la li lo ley ley a li lo ley ley a li lo ley ley ho ley iio} 2x

Sepi di terminal bus malam, lampu-lampu neon tlah padam
Ketika kutersandar letih
Sesekali suara memaki, senda gurau menjelang pagi
Membuat hati resah berahi
Senyum yang kucari tiada jumpa, betapa rinduku
[siulan]

Hati muda Ley ley 3 x
Hm Hm Hm Hm hm, ne hi hi hi hi hi
Hati muda Ley ley 2x
Hati muda Ley ley ho leyyy hiii hiiii


Nyanyian Fajar (6)

Lihat video

[bunyi detakdan dentang jam] [suara bayi menangis] [bunyi bedug ditabuh]

{Hening sekelilingmu}2x
Kau lihat fajar mulai menyingsing, kau dengar suara adzan pagi
Kau dengar suara bedug di surau, hatimu menangis

Jangan bersedih, Allah pengasih
Dengarlah padi mulai ditumbuk, suara dari gubuk-gubuk
Dengarlah langkah gerobak sayur, hampir tak mengenal tidur
[musik, bunyi dentang jam, musik]

Hommm, hommmm, hommm
Lihat gadis di sawah, merah kuning jingga kebayanya
Dengan ani-ani di tangannya
{Fajar di hatinya}2x

Bangun, ayo bangun, Berjalan tegakkan kepalamu
Nyanyikan di timur matahari
{Fajar di hatimu}2x
[musik]

Aaaaa aaaaa aaaaa aaaaa
Bukit-bukit yang luas membiru
Sawah-sawah yang luas membiru
Laut-laus yang luas membiru, biru biru biru

Bukit-bukit yang luas membiru
Sawah-sawah yang luas membiru
Laut-laus yang luas membiru, biru biru biru
[Pidato bung Karno, pidato Pak Harto]


Memorial Sudirman (7)

Lihat video

Di balik sorot lampu taman engkau masih saja, di situ adik
Tak ada selimut engkau tertidur sayang, berbantal tangan
Sedan-sedan lewat tak ganggu nyenyak tidurmu
Sedan-sedan lewat tak ganggu nyenyak tidurmu, tidurmu

Keroncong kecil di tanganmu, Hati besar di senyummu
Senyum pahit di kelilingmu, senyum manis di hatimu
Allah huhu huhu, Allah huhu huhu

Adik, nyanyikan aku, satu lagu, kasih sayang, kasih sayang
[musik]

Tegap bayang-bayang berpedang (aeo, tiada o tiada)
bungkukkan badan, membelai rambutmu
Mengusap wajah lembut kumal seraya berbisik tabahlah hatimu (aaadikku tidur lah kau di dadaku)

Anak Sudirman tertidur di bawah telapak kakimu
Hmmmm, tertidur di bawah telapak kakimu
{Lalelo lelo lelo leleleey}3x lalelo lelo lelo leleleey eeee...

Adik nyanyikan aku satu lagu, {bara hati}2x, baaaaraaaa hatiiiiii

Lalelo lelo lelo leleleey
A e o, tiada ah tiada oo
Adikku, adikku, adikku todur lah kau di dada kuu.....

Di Atas Bukit Utara Selaksa Bunga Rumput Goyang Bersama (8)

Lihat video

Kuk kuuuk, kuk kuuuk, kuk kuuk, kuk kuk kuk kuuuk
Kuk kuuuk (kuk kuk kuruuu), kuk kuuuk (kuk kuk kuruuu), kuk kuuk (kuk kuk kuruuu), kuk kuk kuk kuuuk

Di atas bukit utara semalam, malam larut tenggelam jauh
Di bawah kulihat lentera jalan, berkedip-kedip perlahan
Dengan sinarnya kuning temaram, kini aku datang sayang
Seindah mata, seindah rasa, kini aku datang sayang.

Kuk kuuuk, kuk kuuuk, kuk kuuk, kuk kuk kuk kuuuk
Kuk kuuuk (kuk kuk kuruuu), kuk kuuuk (kuk kuk kuruuu), kuk kuuk (kuk kuk kuruuu), kuk kuk kuk kuuuk

Purnama terang tersaput awan, birunya rintik perlahan
Selimut api cinta di sana kuberdua, hanya kaca menyaput bayangan

Dengan sinarnya kuning temaram, kini aku datang sayang
Seindah mata, seindah rasa, kini aku datang sayang.

(gumam suara LK)

Selaksa bunga rumput goyang bersama, dalam buaian angin semilir
Selaksa bunga rumput goyang bersama,
menyambut lembayung fajar, hari yang baru,
menyambut lembayung fajar, hari yang baru

{Selaksa bunga rumput goyang bersama, dalam buaian angin semilir} 5x


Di Atas Sukapura (9)

Lihat video

[siulan]
Bayang-bayang ayam hutan bergerak cepat
Di antara batang-batang pinus tua
Surya pagi belum lagi tiba
Di antara suara percikan air dan kicau burung-burung
Kami bersama melangkah

Bayang-bayang gunung dalam biru malam
Di antara awan putih bulan terang
Pucuk-pucuk bambu berkilauan
Di antara rasa dinginnya malam
Dan hangat rasa hati
Kami bersama melangkah

Kini hanya tinggal kenang-kenangan 2x
Tapak-tapak pedatiku di jalanan desa
Makin jauh meninggalkan cadar kabut

Bayang-bayang ayam hutan bergerak cepat
Di antara batang-batang pinus tua
Surya pagi belum lagi tiba
Di antara suara percikan air dan kicau burung-burung
Kami bersama melangkah

Kini hanya tinggal kenang-kenangan 3x
Pedesaan
Kini hanya tinggal kenang-kenangan
Pedesaaaaaan
Kini hanya tinggal kenang-kenangan 2x

Gulagalugu Suara Nelayan (10)

Lihat video

Ber-ayun2 laju, perahu Pak Nelayan
Laju memecah ombak, perahu Pak Nelayan
{Buih-buih memercik di kiri-kanan} 2x, peraaahuuu…

Lihat-lihat nelayan rentang jala pukat
Tarik-tariklah tambang, umpan sudah lekat
{Ikannya melompat-lompat} 2x, riang riaaa…

Jauh di kaki langit terbentang layarmu
Kadang naik, kadang turun, dimainkan oleh ombak
Badai laut biru

Gulagalugu suara nelayan, ber-ayun2 laju, ber-ayun2 laju…
Gulagalugu suara nelayan, ber-ayun2 laju, ber-ayun2laju…
[musik]

Berayun ayun laju perahu Pak Nelayan
Laju memecah ombak perahu Pak Nelayan
{Buih-buih memercik di kiri-kanan} 2x, perahuuuu…

Jauh di kaki langit terbentang layarmu
Kadang naik, kadang turun, dimainkan oleh ombak
Badai laut biru

{Gulagalugu suara nelayan, ber-ayun2 laju ber-ayun2 laju} 3x
Laylaylaylaylaylaylaylaylaylay laylaylay…3x
Hmmm…

Kembali ke atas ↑

Album 9: (Diapenta) Anak Merdeka

Album (Diapenta) Anak Merdeka Konser Rakyat Leo Kristi dikerjakan di Bali, dan diluncurkan pada 1991, dengan personil : Leo Kristi: Lirik & Musik. Cecilia Mars: vocal putri. Jimmy Sila’a: keyboards, drums programming, effect, electric bass, cakra. Boge: keyboards, drums programming, classic gitar. Dore: keyboards, drums programming “Dayu Jiwa”. Sinyo: electric guitar “Bra bra Desember”. Kennedy Gobel: Guitar Hawai “Nafas Anak Merdeka”. Tjok Bagoes (Habil) Suparba: Keyboards. Komang Jayanegara: Cakra, Suara Burung. Slamet R.: Trumpet Nafas Anak Merdeka”. Label: Ricks Records

Nafas Anak Merdeka (1)

Lihat Video

Hidup {kinilah mainan anak}2x, tarik-tariklah tariklah nafasmu
Dengan bekerja kau rasa manis, bekerja kau rasa manis
Manis manis manislah manislah nafasmu

Dengan {belajar kau rasa asin}2x, Asin2 asinlah2 nafasmu
Dengan {bercinta kau rasa pahit}2x, pahit2 pahitlah2 nafasmu
[musik]

{Merah putih}x3 berkibar. {Merah putih}3x nafasmu

Pahit manis asin segarlah ragamu,
pahit manis asin segarlah jiwamu
Pahit manis asin segarlah merdeka,
Pahit manis asin segarlah merdeka Bung

Hidup kinilah mainan anak
Kinilah mainan anak, tarik-tariklah tariklah nafasmu
Hidup kinilah mainan anak
Kinilah mainan anak, tarik-tariklah tariklah nafasmu
{Merah putih}x3 berkibar. {Merah putih}3x nafasmu

Pahit manis asin segarlah ragamu,
pahit manis asin segarlah jiwamu
Pahit manis asin segarlah merdeka,
Pahit manis asin segarlah merdeka Bung

{Hidup kinilah mainan anak, tarik-tariklah tariklah merdeka}

Tembang Dia Hati (2)

Lihat video

Dia yang terkasih di hatiku, serunai getar biruku
Hmm melayang daku jauh-jauh tinggi, terbawa angin entah apa
Lelap bersatu rasa
Tenggelam di pangkuan dalam

Ow ow ow kasih, masihkahku di hatimu
Masihkah kau simpan slalu, bayang cinta

Berlayar kukini berlayar lagi dan lagi
Seiring ayun payung asmaramu
Ow ow ow

Berjalan kukini berjalan lagi dan lagi
Seiring getar kecapi asmara
{Dia dia dia hangat lagi dekat} 2x, dia hati
[Musik]
Ning nang ning nung, ning nang ning ning, ning nang ning nung
Ning nang ning nong, ning nang ning nung, ning nang ning nong
Ning nang ning nung, ning nang ning ning, ning nang ning nung
Ning nang ning nung, ning nang ning ning, ning nang ning nung

Padang bunga alang dan burung rukuku
Kuncup-kuncup alang abadi cintaku
Padang bunga alang dan burung rukuku, rukuku
Kuncup-kuncup alang abadi cintaku

Dia dia hati dia rukukku, dia dia hati dia rukuku
{Kurukkuku kukurukku rukkuku, kuku rukkukku rukkukku}2x
{Ku rukkuu rukkuu, ku rukkuu rukkuu}2x
Kurukkuku rukku rukku rukku uuuu, rukku uuuu uuuu

Kata Hati Nikah (3)

Lihat video

Ingin menikah aku melamar
Gadis dalam gadis, serambi terpadu
Oh ayah dan ibu, mohon doa restu
[musik]

Ingin menikah aku dilamar
Laki dalam lelaki, pembaringan kubawa
Oh ayah dan ibu, mohon doa restu
[musik]

Kata hatiku suka, ooh... Tuhan bicara
Kata hatiku duka, oooh.. Tuhan kuasa
[melodi]ha... [melodi]ha.... [melodi]hah...ha hah ha ha...
Ha ha ha ha ha...ha...ha....haa

Nana tebe o nana, gairah sunnah na
hide i nana

Rama tebe rama, tebe rama
hide i dada, ahhh

Dia eyoku, dia eyo
Dia heyoku
Dia dia

Sanur Selat Kesiman Kuta PP (4)

Lihat video

Masihkah kau ingat tahun lalu, serambi laut biru
Hening dan kau lelap di bahuku,
Ow ow sayangku
Harum cempakamu, berpadu sinar purnama
Harum setanggimu, berpadu bara cintaku
[musik]

Masihkah kau ingat tahun lalu
Serambi gunung biru
Hening dan kau lelap di bahuku
Ow ow sayangku
Harum cempakamu berpadu sinar purnama
Harum setanggimu berpadu bara cintaku
[musik]

{Ha haha haha haha haha haaa} 4x
Haaaa haaaa haaaa, Haaaa haaaa haaaa, haaaaaaa

Masihkah kau ingat tahun lalu, serambi langit biru
Riuh dan kau sandar di bahuku, Ow ow sayangku

Hasrat di hatimu berpadu hasrat hatiku
Hasrat nuranimu berpadu tulus kasihku
Hasrat di hatiku berpadu hasrat hatimu
Hasrat nuraniku berpadu tulus kasihmu

{Mumpung gede rembulane, mumpung lebar kalangane
Soraklah sorak hore}3x

Seikat Merah Putih (5)


Seikat bunga di dada, pertiga pasar dunia huhuu
Di bibir-bibir waktu yang terang

Kita tegak bersama, bocah-bocah yang nakal hihiii
Lewat mainan-mainan lama

Kemudian kita temukan, bahwa hari-hari ini
Seperti seikat bunga tak berakar
[musik]

Lewat hati yang pasrah, lewat hari yang lelah hahaa
Ah ya kita yang muda tlah kalah

Hai bocah-bocah bebas, ke mana mereka semua pergi
Tak seorang pun tinggal di sini

Ya Tuhan, lindungi pagi ini, dan beri kami sinar-Mu,
Abadi
[musik]

Nah sinar mu, nana na nah Sinar mu, nana na nah Sinar

{Beri kami sinarmu, Tuhan, sinar abadi}2x
Seikat bunga di dada
Bunga merah dan putih
[siulan]

Nikah Lari Kertagosa Ramayana KLK 290590 (6)

Album: Anak Merdeka

Nippo konoku komiu nuape pesanamu,
nippo konoku komiu nuape pesanamu
On the day we fell in love you and me
On the day we fell in love, just you and me

{Nemocapa nemocapa rindikumba; Suasuvu topeduta suasuvu topeduta; iyo iyo kamo maina marinemo} 2x

{Siapa bilang tidak kurindu, kurindu juga tetapi jauh}2x
Seratus anak-anak adalah dua ratus bidadari, beratus anak-anak kecil berlarian di belakang, kita lari lari lari

{Duduk di mata air, duduk kau mengalir, di sela2 akar2 tua
Beri aku Sri ratu, beri aku ikan dan bintang
Menolak sejuk air yang menggayut hati akar-akar gayam}2x

Tetes demi tetes air mata titik , tetes demi tetes keringatku titik
Tetes demi tetes air mani titik,
Tetes demi tetes darahku kutitik kutitik kutitik

Adik, di saat pakaian-pakaian tua robek tertisik kembali
kasih sayangmu membenahi hatiku

Halte Remaja (7)


Berlari kita berlari, Di bawah bayang hari
Melaju kita melaju, Mengejar halte maju

Wajah gersang kasih dan sayang
Cermin kasar kusam kerontang
Hati resah lempar di jalan
Ikrar setia janji hati nurani, anak manusia, uuuughhhh

Berlari kita berlari, Di bawah bayang hari
Melaju kita melaju, Mengejar halte maju

Wajah gersang kasih dan sayang
Cermin kasar kusam kerontang
Hati resah lempar di jalan
Ikrar setia janji hati nurani, anak manusia, uuuughhhh

Do re mi fa mi re do
Dodo rere mimi fafa mimi rere, do mi sol do sol mi do
Dododo rerere mimimi fafafa mimimi rerere dododo dodo
Anak merdeka bukalah hatimu
Anak merdeka senyum di hatimu

Bintang Pelangi (8)

Lihat video

Hai bintang pelangi
Salib hati selamat pagi
Di sini nurani dipakukan hari-hari
Di sana tangga direntangkan
Lewat titik embun pagi
Lewat segala remuk redam
Lagi terkasih selamat jalan

Hai bintang pelangi
Salib hati selamat pagi
Di sini nurani dipakukan hari-hari
Di sana tangga direntangkan
Lewat titik embun pagi
Lewat segala remuk redam
Lagi saudara selamat jalan

Bintang pelangi 8x

Bra-bra Desember (9)


{Bra bra bra bra bra, bra bra bra bra bra bra} 3x
Bra bra bra bra bra, bra bra bra bra bra bra aaaaa aaa

Di luar hujan telah lama turun, dari balik buram kaca jendela
Tak dapat kulihat apa-apa, selain bayangan warna warni
Lampu-lampu natal, hmmm, lampu-lampu natal

Hei dik, sepasang wangwung di lubang kunci
Hei dik, getar sayapnya ke hatiku
{Bra bra bra bra bra, bra bra bra bra bra} 4x

Angin bertiup mendayu-dayu, daaaayuuuu
Bergoyang-goyang nyala lilin biru
Hanya bayangan dirimu terpaku
Di balik terang nyala lilin

Tatap, senyum, lembut, hmmm tatap, senyum, lembut

Hei dik, suara lonceng di pundakku
Hei dik, gaungnya lebur ke hatiku
[ulangi dari ke atas sampai ke bawah]

{Dayu dayu, daaaayuu} 2x


Dayu Cinta (10)


Cinta dan kesetiaanku, tidak pernah pudar
Menunggu dan menunggu lagi
Cinta dan kesetiaanku, tegar semakin tegar
Membangun dan membangun lagi
Fajar berkabut kita lalui, rumah mahal tiang abadi

Setia janji, itu pasti, sampai nanti
Setia janji itu tutu pasti
Senandung doa, dekatkan diri selalu pada-Nya, aaa aaa aaa

Tanah air, matahariku
Bersatu gelombang, menembus mayapada biru
Terbanglah terbang tegar, terbanglah tegar Garudaku
Tegarlah oh jiwaku, tegarlah tegar oh ragaku

{Dayu jiwaku dayu jiwaku, dayu dayu dayu jiwa}2x

Day day day day, day day day day day day
Day day day day day, day day day, day day day day day day
[Day day day, day day day, day day day, day day day day day day} 2x

Dayu jiwaku dayu jiwaku, dayu dayu dayu jiwa
Dayu jiwaku dayu jiwaku, dayu dayu dayu jiwa

Cinta dan kesetiaanku, tidak pernah pudar, berjuang dan berjuang lagi
Cinta dan kesetiaanku tegar semakin tegar, berpacu dan berpacu lagi
Menunggu dan menunggu lagi, menunggu dan menunggu lagi
Berjuang dan berjuang lagi, berjuang dan berjuang lagi
Membangun dan membangun lagi
Heh heh haaa, heh heh haaa heh heh haaa

Kembali ke atas ↑

Album 10: Catur Paramita

Album Catur Paramita Konser Rakyat Leo Kristi diluncurkan pada 1993, dan hanya berisi dua lagu, sedangkan lagu-lagu lain diambil dari album-album sebelumnya. Personil yang terlibat adalah : Leo Kristi: vokal. Label: Metrotama Musik Nusantara

Catur Paramita (1)

Lihat Video

{Punapi Gaung Hatimu, Punapi Gaung Hatimu
Aku tetap setia, tresna ring kamu, bila begitu, kecuplah mata kasih} 2x

Engkau Gunung di malam hari, di saat kumelaut Bali
Engkau laut di siang hari, di saat kumenggulung Bali
Secercah sinar sergap tangkap, secercah diayun-ayun
Secercah sinar sergap tangkap, secercah yo hap hap hap hap
Kau dan Aku gunung dan laut, kau dan aku gunung dan laut
Merah membara sungai berliku, menghijau membiru memutih
Catur Paramita

Laa laa, la la la la la, la la la la, la la, la la, la la la la, la la la la

Punapi Gaung Hatimu, punapi Gaung Hatimu
Aku tetap, setia tresna ring kamu
bila begitu, kecuplah mata kasih

Engkau Gunung di malam hari, di saat kumelaut Bali
Engkau laut di siang hari, di saat kumenggulung Bali
Secercah sinar sergap tangkap, secercah diayun-ayun
Secercah sinar sergap tangkap, secercah yo hap hap hap hap
{Kau dan Aku gunung dan laut, kau dan aku gunung dan laut
Merah membara sungai berliku, menghijau membiru memutih
Catur Paramita} 2x

Kau dan Aku gunung dan laut, Kau dan Aku gunung dan laut
Kau dan Aku gunung dan laut, Kau dan Aku gunung dan laut

{Kau dan Aku gunung dan laut} 4x


Merah, Hitam, Putih, Hyang (2)


{Merah hyang merah si bintang Kartika dan Tenggala}2x
Turun hujan, turun jauh
Hujan pun turun, terus menerus

{Hitam hayang hitang si bintang Kartika dan Tenggala}2x
Turun hujan turun jauh
Hujan pun turun terus menerus

Si daun pisang di atas kepala, pindahkan ayam jago bergegas
Si tempat hangat asap hujan
Persiapan menuju medan laga
menuju medan laga, menuju medan laga

Jangankan harapkan hujan akan berhenti
Saat si bintang bercumbu, jatuh perlahan satu satu, bebas Kedamain, nuju medan laga, nuju medan laga.

{Putih hyang putih sibintang Kartika dan Tenggala} 2x
Laju jauh, laju jauh
Emas pun turun, terus menerus

Si daun pisang di atas kepala, pindahkan ayam jago bergegas
Si tempat hangat asap hujan,
persiapan menuju medan laga
{nuju medan laga}6x

Kembali ke atas ↑

Album 11: Tembang Lestari

Album Tembang Lestari Konser Rakyat Leo Kristi diluncurkan pada 1995. Direkam di Surabaya.

Tembang Lestari (1)

Lihat Video

Cinta gelombang kasih nan tulus
hingga usia tengah abad
selebihnya hanya kau yang tahu
memelihara agar tetap hijau, dalam kebiruan
tetap hijau, dalam kebiruan

Ooooiiiih….. cinta
gelombang kasih nan tulus
lewat usia tengah abad
semestinya hanya kau yang tahu
memelihara agar tetap hijau
dalam kebiruan

Lanjutlah usiamu lanjut semangatmu
bersanding di bilik lima petak
pupus jiwa di kandung badan
bersatu nasib menyeberang air
lanjutlah lanjut semangat usiamu
restumu ibu gairah sakinah
gairah kitanah, gairah kelana

{Oh bela} 3x, gairah tanah ibu
{oh bela} 3x, gairah tanah ibu

hmmm…, hmm….hmmmm hmmmmm
hmmm…, hmm….hmmmm hmmmmm
hiiiiiii…, hiiiii….hmmmm hmmmmm

Lestariiiiiiiiiiii....

Senyum Rumah Kita (2)

Lihat video

Good morning oh Mr. Smile
garudaku tersenyum
adakah semua ceria
di rumah kita

anak-anak di depan bergoyang riang
anak-anak belakang bersenandung sumbang
[musik]

Anak-anak binar-binar air matamu
anak-anak pijar-pijar mata airmu
suraumu kuilmu
gerejamu viharamu
puramu hatimu di tepiannya
du du du du dudu

Good morning oh Mrs. Smile
bunga cinta kasihmu
masihkah mekar ceria
bagi sesama

Senyum Pak Puh (3)

Lihat video

Celahan emas gunung, dekat keterbatasan
Kita tak 'kan meminta terlalu banyak, ya...terlalu banyak
Tapi dari balik jendela, lumbung ikatan masa lalu, ya...masa lalu
Diberinya kita si-baik
Setelah lewat, setelah lewat kebersahajaan muda

Celahan emas gunung, dekat keterbatasan
Kita tak 'kan meminta terlalu banyak, ya...terlalu banyak
Tapi dari balik jendela, lumbung ikatan masa lalu, ya...masa lalu
Diberinya kita si-baik
Setelah lewat, setelah lewat kebersahajaan muda

Celah emas retak gung
Tegar kamu
Celah emas retak gunung
Tegar bernyanyi

{Khusuk kau dan aku, khusuklah khusuk}2x

Senandung merdeka, senandung manusia
Senandung berani, senandung menang.

Heh heheheheehe

Senyum Semua (4)


Kucoba kenang jalanan sepanjang ini
kucoba singkap arti yang tersirat,
kucari di balik gunung, kucari di balik lembah,
kucari di balik warna-warni bunga

Kucoba lukis juta pesona, negeri nusantara tercinta
semua hilang makna, tanpa senyum ceria, senyumlah semua
Kucoba lukis juta pesona, negeri nusantara tercinta
ha ha ha ha ha ha ha ha
senyumlah senyum senyum senyum senyum semua

bernyanyilah untuk kita semua, cinta cintailah cinta semua
hidup ini milik kita sama, cinta cintailah cinta semua
[musik]

Kucoba lukis juta pesona, negeri nusantara tercinta
semua hilang makna, tanpa senyum ceria, senyumlah semua

Kucoba lukis juta pesona, negeri nusantara tercinta
suka dukamu, di suka dukaku
senyumlah senyum senyum senyum senyum semua

bernyanyilah untuk kita semua
cinta cintailah cinta semua
hidup ini milik kita sama
cinta cintailah cinta semua

semua
semua
semua


Nyiur Melambai di Plaza Surabaya (5)


[musik] Papa papa papa pa papa
[musik] Papa papa papa pa papa

Di mana kau di mana, di mana kah kini berada
di mana kau di mana, di mana kah kini berada
salam rinduku padamu, salamku kasih
salam rinduku padamu, salamku mesra
salam rinduku padamu, salamku kasih
salam rinduku padamu, salamku mesra

Kuingat duduk sama kamu, nyanyikan semangat Surabaya
dalam kenangan dalam impian, makmur bersama

Di mana kau di mana, di mana kah kini berada
di mana kau di mana, di manakah kini berada
nyiur melambai di plasa, oohh Surabaya
nyiur melambai di plasa, ohhh Surabaya

salam, salam,
cinta, cinta
kasih, kasih, kasih
mesra, mesra
salam, salam
salam, salam

Kutunggu di Balai Muda (6)

Lihat video

Kutunggu di balai muda, pagi ini bersenandung bersama
kutunggu di balai muda
malam ini bergumam bersama

Dimana keadilan diporak porandakan, si angkara murka
dimana kebenaran diporak porandakan
angkara murka
[musik]

Kutunggu di balai muda, pagi ini bersenandung bersama
kutunggu di balai muda
malam ini bergumam bersama
[musik]

Dimana keadilan diporak porandakan, si angkara murka
dimana kebenaran diporak porandakan
angkara murka

Kutunggu di balai muda, pagi ini bersenandung bersama
kutunggu di balai muda
malam ini bergumam bersama

Kutunggu di balai muda

Senyum Paramuda (7)

Lihat video

Tangan-tangan melambai tegar, senyum damai baktiku
khusuk bagi bangsaku oh, berjuta daya di senyummu
membangun adab kasih, ikrar adil bersatu

Cemerlanglah jiwa negeriku, cemerlanglah raga negeriku
jalinlah aku satu nama ayah bunda

para muda jaya senyummu, para muda raya senyumku
nurani bangun dunia abadi oh merdeka
[musik]

Tangan-tangan melambai tegar, senyum damai baktiku
khusuk bagi bangsaku oh, berjuta daya di senyummu
membangun adab kasih, ikrar adil bersatu

Cemerlanglah jiwa negeriku, cemerlanglah raga negeriku
jalinlah aku satu nama ayah bunda

para muda jaya senyummu, para muda raya senyumku
nurani bangun dunia abadi oh merdeka

Merdeka (8)


Kembali ke atas ↑

Album 12: Warm Fresh and Healthy

Album Warm Fresh and Healthy Konser Rakyat Leo Kristi diluncurkan pada 2010, hasil patungan para penggemar fanatiknya. Personil : Leo Kristi: Vokal, lirik, lagu, dan aransemen musik. Vocal Cecil: vokal pada Ishatani. Lusy Ayu pada: vokal pada Putu Sujenan, dan Biru Emas. Dian dan Ryan: vokal pada Mana Bandung Gue dan Isak Citra; suara latar Anggar. Liliek Jasqee: biola. Redy Eko Prastyo: perkusi tradisional, keyboard. Taufiq GZZ: bass gitar. Mahendra, Taufiq GZZ: Recording & Mixing. Mung Sriwiyana: assisting final mixing. Konsep sampul & disain: Leo Kristi, Noereska. Label: SAAT 2010

1.Ishatani ( Mama Tini??)

2.Putu Sujenan ( Baliku )

3.Biru Emas ( Kesungguhankah?)

4.Wha Wha Blues ( Hati Merapi )

5.Panji Rayu ( Salam Kasih Ayah )

6.Dansa Ragu ( Indonesia Mie )

7.Memanggil Angin Dara

8.Silmon Bluesy ( Silang Monas )

9.Mana Bandung Gue ( Papua Bandung Merdeka )

10.Isak Citra ( Jangan di TV, di Rumah Saja )


11.Jangan Didengar? ( Derita Rakyat )


Kembali ke atas ↑

Album 13: Hitam Putih Orche

Album Hitam Putih Orche dirilis pada tahun 2005 dengan Producer Andang Bachtiar & LKers.
Production Team : Head Production Ahmad Nasuha – Siwo Supratowo, Heru Tulus Widodo
Music Director, Arranger, Conductor : Singgih Sanjaya
Assistant Music Director : Redy Eko Prastyo
Sound Engineer : Stevanus Novan Hardiyantocover
Graphic Designer : Selo Sumarsono
Photographer : Andi Salakaesa & Ahmad Nasuha
Documenter Film: Rully Sabhara Herman & Satya Prapanca ( Kebun Binatang Film )
Lkers Support : Siwo Supratowo, Imam Edi Mulyono, Sena Reksalegora, JoewonoHadiwiyoto, Edy Sunardi, Budi Susilo, Aussie B Gautama, Utama Budi, Ninuk Retno Raras, Hengki Herwanto, Sarah Soe, Ramdan Malik, Heri Suharsono, Eko Nugraha Eni, Asmudji Bintang, Yusmaini Eriawati, Aristyo Purnomo, I Nengah Wiartana, Luiggimike Riwu-Kaho, Linda Ratna Wulan, Candra Nugraha, Agus *Odenk Taufiq, Lindawati Agustini, Pande Ketut Taman, Aliza Diniasti, Dra.Sri Hartati.

Album ini dibuat dalam format orkestra, melibatkan vokalis Trie Utami, Berlian Hutauruk, dan Cecilia Francischa, serta musisi I Wayan Balawan, Dewa Bujana, Wukir Suryadi dan Redy Eko Prastyo, dengan keseluruhan 136 musisi, 8 orang paduan Suara dan 8 orang paduan suara anak-anak yang seluruh proses perekamannya dilakukan di Jogjakarta. Album ini juga mengawinkan berbagai macam instrumen musik Barat dan instrumen musik tradisional Nuswantara sepeerti gamelan Bali, dog-dog dari Madura juga Gambang Kromong a la Betawi.

1. Gulagalugu Suara Nelayan (Nyanyian Tanah Merdeka, 1978).
2. Tembang Dia Hati (Diapenta Anak Merdeka, 1990).
3. Salam Dari Desa (Nyanyian Tanah Merdeka, 1978).
4. Mutiara Pertiwi (Nyanyian Cinta, 1979).
5. Biru Emas Bintang Tani (Lintasan Biru Emas, 1985).
6. O, Jakarta (Lintasan Hijau Hitam, 1983).
7. Bulan Separuh Bayang (Nyanyian Tambur Jalan, 1980).
8. Pohon Kemesraan (Lintasan Hijau Hitam, 1983).
9. Kereta Laju (Nyanyian Tanah Merdeka, 1978).
10. Tembang Lestari (Tembang Lestari, 1995).
11. Nusantara Bernyanyi (Lintasan Hijau Hitam, 1983).
12. Get The Place, di lagu baru ini didukung oleh penyanyi asal bandung bernama Maryam Lupita.
Label: Hiburan, Leo Kristi
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.

aroengbinang, seorang penyusur jalan.
Traktir BA secangkir kopi? Scan via 'Bayar' GoPay.