Lur, semua pembelaan dan dukungan pada Ahok hulunya adalah percaya bahwa orang ini lurus, jujur, antikorupsi, berani mati lawan koruptor, adil, pintar, paling ngerti masalah Jakarta, paling pintar kelola CSR tanpa bocor (karena tak pernah terima dalam bentuk uang), dan paling siap benahi Jakarta. Dari soal pemakaian APBD dg e-budgeting yg susah dikorupsi, mengatasi banjir (terbukti jumlah titik banjir telah jauh berkurang, dan kali yang bersih), mengurangi macet, membangun sarana dan prasarana publik (Kalijodo, RPTRA, Masjid Fatahillah Balaikota, Masjid Raya Jakarta), hingga meningkatkan pelayanan masyarakat yang bebas pungli dari lahiran sampai kuburan.
Apa pun agamanya, ras dan sukunya, ia didukung karena punya hak dan kewajiban sama sebagaimana semua warga yang punya KTP lainnya. Hilirnya adalah orang-orang ini ingin agar DKI Jakarta terus berubah menjadi jauh lebih baik lagi dalam lima tahun mendatang, dalam banyak hal. Orang-orang ini tak ingin Jakarta berada di tangan pasangan yang belum teruji, terutama setelah merasakan sendiri hasil kerja fenomenal Ahok-Djarot yang dicapainya dalam waktu relatif singkat.
Mendukung Ahok-Djarot juga bisa dibilang mendukung Jokowi di Pilpres 2019 nanti. Bayangkan betapa repotnya Jokowi jika DKI Jakarta sampai dikuasi oleh bekas menteri yang diberhentikan dari kabinet kerjanya, serta dikuasai oleh partai2 lawan dan ormas2 radikal.
Semua hujatan pada Ahok, hulu dan hilirnya orang-orang itu semua tahu apa sebab dan tujuannya, dan itu titik-titik.
Apa pun agamanya, ras dan sukunya, ia didukung karena punya hak dan kewajiban sama sebagaimana semua warga yang punya KTP lainnya. Hilirnya adalah orang-orang ini ingin agar DKI Jakarta terus berubah menjadi jauh lebih baik lagi dalam lima tahun mendatang, dalam banyak hal. Orang-orang ini tak ingin Jakarta berada di tangan pasangan yang belum teruji, terutama setelah merasakan sendiri hasil kerja fenomenal Ahok-Djarot yang dicapainya dalam waktu relatif singkat.
Mendukung Ahok-Djarot juga bisa dibilang mendukung Jokowi di Pilpres 2019 nanti. Bayangkan betapa repotnya Jokowi jika DKI Jakarta sampai dikuasi oleh bekas menteri yang diberhentikan dari kabinet kerjanya, serta dikuasai oleh partai2 lawan dan ormas2 radikal.
Semua hujatan pada Ahok, hulu dan hilirnya orang-orang itu semua tahu apa sebab dan tujuannya, dan itu titik-titik.
Sponsored Link
Sponsored Link
Sponsored Link
Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.