Permaisura (Prameswara), Raja Temasik terakhir, menyingkir ke Tanah Semenanjung dan mendirikan Kerajaan Melaka. Ketika Sultan Mansyur Syah (1459-1477 M) memimpin Melaka, ia mengirim pasukan yang dipimpin Sri Nara Diraja untuk menyerang Pekantua dan berhasil mendudukinya. Sultan Masyur Syah lalu mengangkat Munawar Syah (1505-1511 M) sebagai Raja Pekantua, dan nama kerajaan berubah menjadi Kerajaan Pekantua Kampar. Ketika Maharaja Dinda II (1720-1750 M) memerintah, pusat kerajaan Pekantua Kampar dipindahkan ke Sungai Rasau, anak Sungai Kampar, dan nama kerajaan berubah menjadi Pelalauan (Pelalawan). Kerajaan Pelalawan berakhir pada 1946 dengan raja terakhir Marhum Setia Negara.
Istana Sayap Pelalawan mulai dibangun oleh Tengku Sontol Said Ali (1886-1892 M), Sultan Pelalawan ke 29, sebagai istana kerajaan. Namun ia wafat sebelum istana selesai, dan dilanjutkan pembangunannya oleh Sultan Syarif Hasyim II ( (1892- 1930M). Karena ia kemudian menambahkan bangunan di sayap kanan dan kiri Istana, maka Istana Kerajaan Pelalawan inipun dinamakan Istana Sayap yang selesai dibangun pada 1896.
Peninggalan Kerajaan Pelalawan lainnya adalah Masjid Hibbah Pelalawan yang dibangun tahun 1936 pada masa pemerintahan Marhum Budiman (Tengku Said Osman bin Tengku Said Ubaidillah) (1930 – 1941), dam sejumlah meriam tua. Sayang sekali, Istana Saya Pelalawan dan banyak peninggalan lainnya ludas terbakar pada 19 Februari 1012, dan masjid bersejarah juga diruntuhkan pada tahun yang sama untuk dibangun dengan masjid yang baru.
Istana Sayap Pelalawan
Alamat tempat wisata : Desa Pelalawan, Kecamatan Pelalawan, Pelalawan, Riau. Rujukan wisata : Lihat Tempat Wisata di PelalawanLabel: Istana, Pelalawan, Riau
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.