Patung Ngurah Rai Bali berada pada sebuah pertigaan tidak begitu jauh dari Bandara Internasional Ngurah Rai, sekitar 2 km dari terminal domestik. Namun karena lokasinya berada di tepi jalan ramai, tidak pula ada tempat untuk parkir kendaraan, maka tidak pernah saya berhenti untuk melihatnya dari dekat.
Beberapa buah foto Patung Ngurah Rai hanya sempat diambil dari dalam kendaraan dalam perjalanan dari wilayah Nusa Dua ke Tanah Lot beberapa waktu lalu, saat berhenti menunggu lampu lalu lintas menyala hijau.
Landasan patung Ngurah Rai di Bali ini merupakan rancangan arsitek Ir. Robi Sularto Sastrowardoyo, arsitek senior lulusan Arsitektur ITB 1967, meninggal 30 Juli 2000, terdiri dari tiga teras masing-masing dengan undakan 8, 7 dan 5.
Keberadaan Patung Ngurah Rai menjadi pengingat bagi sosok pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai. Pasukan I Gusti Ngurah Rai melakukan penyerangan Pos NICA di Lampu (Bangli), terlibat dalam pertempuran Bon (Badung), Pemuteran, Pesagi dan Tanah Aron (Karangasem) pada Juni - Juli 1946, dan akhirnya gugur sebagai pahlawan dalam puputan di Desa Marga, Tabanan, pada 20 November 1946.
Lokasi dimana Patung Ngurah Rai berada menjadi tempat berkibarnya bendera merah putih dan bendera negara tamu ketika berlangsung sebuah acara internasional. Patung ini dibuat dengan posisi tubuh menggambarkan gaya khasnya, dengan pembawaan tenang dan berwibawa.
Melihat lokasinya, patung ini memang hanya untuk dilihat oleh pejalan yang lewat, tidak untuk dikunjungi, lantaran tak ada tempat bagi kendaraan untuk berhenti di sana, bahkan tampaknya untuk kendaraan roda dua sekali pun.
Sosok Patung Ngurah Rai ini merupakan karya pematung Surya Pernawa, sarjana seni rupa ITB kelahiran Singaraja, Bali. Sebagai nara sumber pembuatannya adalah I Gusti Ngurah Pindha, mantan anggota pasukan I Gusti Ngurah Rai.
Patung adalah karya seni luhur yang memperkaya jiwa sebuah kota, karena umumnya menjadi simbol sebuah cerita moral atau kisah heroik yang layak diketahui oleh generasi kini dan mendatang.
Proses pembuatan patung kabarnya dikerjakan di sebuah bengkel seni di daerah Yogyakarta dan setelah selesai dibuat baru dibawa ke tempat ini untuk dipasang, biasanya dalam bentuk potongan-potang yang kemudian dilas di tempat.
Pejalan akan melihat Patung Ngurah Rai berdiri pada landasan tugu menghadap ke arahnya jika datang dari arah Bandara Ngurah Rai.
Pada 2009 telah diresmikan sebuah patung Ngurah Rai lainnya di dalam kompleks Bandara Ngurah Rai dengan ketinggian 19,45 m, dikerjakan oleh Bambang Adi Pramono, perupa lulusan Institut Seni Indonesia Yogyakarta kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur, namun telah bermukim lebih dari 20 tahun di Bali. Ia dibantu seniman Komang Labda serta puluhan penggiat seni lainnya.
I Gusti Ngurah Rai lahir di Desa Carangsari, Badung, Bali, pada 30 Januari 1917. Ia memimpin sejumlah 1.372 pasukan MBO (Markas Besar Oemoem) Dewan Perjoeangan Republik Indonesia Sunda Kecil, lebih dikenal sebagai pasukan "Ciung Wanara". Pangkat terakhir Ngurah Rai adalah Brigjen TNI Anumerta, dan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 9 Agustus 1975.
Beberapa buah foto Patung Ngurah Rai hanya sempat diambil dari dalam kendaraan dalam perjalanan dari wilayah Nusa Dua ke Tanah Lot beberapa waktu lalu, saat berhenti menunggu lampu lalu lintas menyala hijau.
Landasan patung Ngurah Rai di Bali ini merupakan rancangan arsitek Ir. Robi Sularto Sastrowardoyo, arsitek senior lulusan Arsitektur ITB 1967, meninggal 30 Juli 2000, terdiri dari tiga teras masing-masing dengan undakan 8, 7 dan 5.
Keberadaan Patung Ngurah Rai menjadi pengingat bagi sosok pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai. Pasukan I Gusti Ngurah Rai melakukan penyerangan Pos NICA di Lampu (Bangli), terlibat dalam pertempuran Bon (Badung), Pemuteran, Pesagi dan Tanah Aron (Karangasem) pada Juni - Juli 1946, dan akhirnya gugur sebagai pahlawan dalam puputan di Desa Marga, Tabanan, pada 20 November 1946.
Lokasi dimana Patung Ngurah Rai berada menjadi tempat berkibarnya bendera merah putih dan bendera negara tamu ketika berlangsung sebuah acara internasional. Patung ini dibuat dengan posisi tubuh menggambarkan gaya khasnya, dengan pembawaan tenang dan berwibawa.
Melihat lokasinya, patung ini memang hanya untuk dilihat oleh pejalan yang lewat, tidak untuk dikunjungi, lantaran tak ada tempat bagi kendaraan untuk berhenti di sana, bahkan tampaknya untuk kendaraan roda dua sekali pun.
Sosok Patung Ngurah Rai ini merupakan karya pematung Surya Pernawa, sarjana seni rupa ITB kelahiran Singaraja, Bali. Sebagai nara sumber pembuatannya adalah I Gusti Ngurah Pindha, mantan anggota pasukan I Gusti Ngurah Rai.
Patung adalah karya seni luhur yang memperkaya jiwa sebuah kota, karena umumnya menjadi simbol sebuah cerita moral atau kisah heroik yang layak diketahui oleh generasi kini dan mendatang.
Proses pembuatan patung kabarnya dikerjakan di sebuah bengkel seni di daerah Yogyakarta dan setelah selesai dibuat baru dibawa ke tempat ini untuk dipasang, biasanya dalam bentuk potongan-potang yang kemudian dilas di tempat.
Pejalan akan melihat Patung Ngurah Rai berdiri pada landasan tugu menghadap ke arahnya jika datang dari arah Bandara Ngurah Rai.
Pada 2009 telah diresmikan sebuah patung Ngurah Rai lainnya di dalam kompleks Bandara Ngurah Rai dengan ketinggian 19,45 m, dikerjakan oleh Bambang Adi Pramono, perupa lulusan Institut Seni Indonesia Yogyakarta kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur, namun telah bermukim lebih dari 20 tahun di Bali. Ia dibantu seniman Komang Labda serta puluhan penggiat seni lainnya.
I Gusti Ngurah Rai lahir di Desa Carangsari, Badung, Bali, pada 30 Januari 1917. Ia memimpin sejumlah 1.372 pasukan MBO (Markas Besar Oemoem) Dewan Perjoeangan Republik Indonesia Sunda Kecil, lebih dikenal sebagai pasukan "Ciung Wanara". Pangkat terakhir Ngurah Rai adalah Brigjen TNI Anumerta, dan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 9 Agustus 1975.
Patung Ngurah Rai Bali
Alamat : Jl I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Badung, Bali. Lokasi GPS : -8.7449219, 115.1829185, Waze. Hotel di Badung, Tempat Wisata di Badung, Peta Wisata Badung.Sponsored Link
Sponsored Link
Sponsored Link
Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.