Puja Mandala Nusa Dua Bali adalah kompleks bangunan ibadah di Nusa Dua, Badung. Lokasi tempat ini ada di tepi sebelah kanan jalan arah menuju Hotel STP (Sekolah Tinggi Pariwisata). Kompleks Puja Mandala Nusa Dua yang elok ini mengingatkan pada Bukit Kasih Minahasa.
Bedanya adalah tidak perlu usaha berat untuk ke Puja Mandala dibanding menapaki ratusan tangga di Bukit Kasih. Namun karena itu pemandangan Bukit Kasih menjadi lebih indah. Bagaimana pun Puja Mandala memiliki rumah peribadatan dengan detail sangat mengesankan.
Halaman depan kompleks Puja Mandala Nusa Dua boleh dikatakan lumayan luas, bisa menampung puluhan kendaraan roda empat. Panjang halamannya sekitar 160 meter dengan lebar bervariasi antara 20 - 30 meter. Di sebelah kirinya ada kompleks villa. Sekitar 450 meter arah ke barat terdapat Pura Setra Gede berhadapan dengan kompleks perumahan.
Bangunan Masjid Agung Ibnu Batutah ada pada bagian paling kiri kompleks Puja Mandala Nusa Dua Bali, beratap tumpang susun, khas bangunan Masjid Jawa. Ibnu Batutah adalah pengembara Maroko dengan catatan perjalanan dunia terlengkap dari abad ke-14, melintasi jarak 120.000 km sepanjang dunia kaum Muslim, mencakup 44 negara modern.
Jarak dari pertigaan Jl By Pass Ngurah Rai - Jalan Tol Mandara menuju ke lokasi tempat wisata ini hanya sekitar 1,7 km dengan berbelok ke kanan di perempatan Jl Pratama Raya untuk masuk ke Jl Pintas Siligita. Setelah itu belok kanan lagi di perempatan yang pertama untuk masuk ke Jalan Kurusetra. Dari perempatan yang terakhir itu jaraknya hanya tinggal sekitar 400 meter.
Puja Mandala Nusa Dua Bali menjadi simbol kedekatan antar umat beragama, agar hidup berdampingan dengan damai. Meyakini kepercayaan adalah wajar, dan meyakini kepercayaannya paling benar juga wajar. Namun, tampaknya hanya jika hubungan manusia dengan Tuhannya baik, maka baik pula hubungannya dengan orang lain, apa pun kepercayaan orang lain itu.
Gedung Gereja Katolik Bunda Maria Segala Bangsa di kompleks Puja Mandala Nusa Dua berada tepat di sebelah Masjid Agung Ibnu Batutah. Gedung gereja berarsitektur khas ini memiliki menara tunggal, dengan dinding depan gevel mengikuti bentuk atapnya, sedangkan bagian belakangnya memiliki atap tumpang. Di dekatnya ada bangunan Gereja Kristen Protestan Bukit Doa dengan ornamen lokal kental.
Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Nusa Dua merupakan paroki dari Gereja Katolik Roma di Keuskupan Denpasar yang berpusat di Benoa, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Gereja Maria Bunda Segala Bangsa ini dibangun pada 1995 yang kemudian direnovasi dan diresmikan pada 16 Oktober 2011 sekaligus pengumuman status menjadi paroki.
Sedangkan bangunan Wihara di Puja Mandala tampak anggun dan mewah. Pengerjaan patung dan ornamennya terlihat sangat halus dan detail. Ada relief Buddha, sepasang patung ksatria serta sepasang patung naga indah, patung gajah putih dengan detail ornamen mewah dan sangat halus pada pelana dan tali pengikatnya. Belalai gajah memegang sebuah bunga padma.
Lingkaran sekeliling Buddha itu ada delapan, tampaknya melambangkan ajarannya bahwa agar terlepas dari penderitaan maka manusia harus melalui Jalan Utama Berunsur Delapan Sradha atau iman, yaitu Percaya yang benar, Maksud benar, Kata-kata benar, Perbuatan benar, Hidup benar, Usaha benar, Ingatan benar, serta Semedi yang benar.
Di ujung paling kanan kompleks terdapat Bangunan Kori Agung Pura Jagat Natha Nusa Dua dengan sebuah tengara nama berhias ornamen Kala. Pada pintu Kori Agung juga terdapat Kala makara. Kala makara yang paling besar dibuat dengan sepasang tangan berkuku panjang, yang tidak lazim dijumpai pada candi-candi Jawa.
Saat saya sedang berkunjung di sana, tampak seorang pria tengah bersamadi dan berdoa di kaki bangunan utama pura yang berbentuk menyerupai sebuah candi. Bangunan candi itu, biasanya di area Utama Mandala, terbuat dari batuan putih, dengan naga kiri kanan undakan, sepasang lagi di atas, dan beberapa buah arca menghias bangunan candi.
Jika Masjid Agung Ibnu Batuta, Gereja Katolik Bunda Maria Segala Bangsa, dan Gereja Kristen Protestan Bukit Doa mulai dibangun tahun 1994 dan diresmikan pada tahun 1997, maka Wihara Budhina Guna selesai dibangun pada 2003, dan Pura Jagat Natha Nusa Dua dibangun paling akhir.
Bedanya adalah tidak perlu usaha berat untuk ke Puja Mandala dibanding menapaki ratusan tangga di Bukit Kasih. Namun karena itu pemandangan Bukit Kasih menjadi lebih indah. Bagaimana pun Puja Mandala memiliki rumah peribadatan dengan detail sangat mengesankan.
Halaman depan kompleks Puja Mandala Nusa Dua boleh dikatakan lumayan luas, bisa menampung puluhan kendaraan roda empat. Panjang halamannya sekitar 160 meter dengan lebar bervariasi antara 20 - 30 meter. Di sebelah kirinya ada kompleks villa. Sekitar 450 meter arah ke barat terdapat Pura Setra Gede berhadapan dengan kompleks perumahan.
Bangunan Masjid Agung Ibnu Batutah ada pada bagian paling kiri kompleks Puja Mandala Nusa Dua Bali, beratap tumpang susun, khas bangunan Masjid Jawa. Ibnu Batutah adalah pengembara Maroko dengan catatan perjalanan dunia terlengkap dari abad ke-14, melintasi jarak 120.000 km sepanjang dunia kaum Muslim, mencakup 44 negara modern.
Jarak dari pertigaan Jl By Pass Ngurah Rai - Jalan Tol Mandara menuju ke lokasi tempat wisata ini hanya sekitar 1,7 km dengan berbelok ke kanan di perempatan Jl Pratama Raya untuk masuk ke Jl Pintas Siligita. Setelah itu belok kanan lagi di perempatan yang pertama untuk masuk ke Jalan Kurusetra. Dari perempatan yang terakhir itu jaraknya hanya tinggal sekitar 400 meter.
Puja Mandala Nusa Dua Bali menjadi simbol kedekatan antar umat beragama, agar hidup berdampingan dengan damai. Meyakini kepercayaan adalah wajar, dan meyakini kepercayaannya paling benar juga wajar. Namun, tampaknya hanya jika hubungan manusia dengan Tuhannya baik, maka baik pula hubungannya dengan orang lain, apa pun kepercayaan orang lain itu.
Gedung Gereja Katolik Bunda Maria Segala Bangsa di kompleks Puja Mandala Nusa Dua berada tepat di sebelah Masjid Agung Ibnu Batutah. Gedung gereja berarsitektur khas ini memiliki menara tunggal, dengan dinding depan gevel mengikuti bentuk atapnya, sedangkan bagian belakangnya memiliki atap tumpang. Di dekatnya ada bangunan Gereja Kristen Protestan Bukit Doa dengan ornamen lokal kental.
Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Nusa Dua merupakan paroki dari Gereja Katolik Roma di Keuskupan Denpasar yang berpusat di Benoa, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Gereja Maria Bunda Segala Bangsa ini dibangun pada 1995 yang kemudian direnovasi dan diresmikan pada 16 Oktober 2011 sekaligus pengumuman status menjadi paroki.
Sedangkan bangunan Wihara di Puja Mandala tampak anggun dan mewah. Pengerjaan patung dan ornamennya terlihat sangat halus dan detail. Ada relief Buddha, sepasang patung ksatria serta sepasang patung naga indah, patung gajah putih dengan detail ornamen mewah dan sangat halus pada pelana dan tali pengikatnya. Belalai gajah memegang sebuah bunga padma.
Lingkaran sekeliling Buddha itu ada delapan, tampaknya melambangkan ajarannya bahwa agar terlepas dari penderitaan maka manusia harus melalui Jalan Utama Berunsur Delapan Sradha atau iman, yaitu Percaya yang benar, Maksud benar, Kata-kata benar, Perbuatan benar, Hidup benar, Usaha benar, Ingatan benar, serta Semedi yang benar.
Di ujung paling kanan kompleks terdapat Bangunan Kori Agung Pura Jagat Natha Nusa Dua dengan sebuah tengara nama berhias ornamen Kala. Pada pintu Kori Agung juga terdapat Kala makara. Kala makara yang paling besar dibuat dengan sepasang tangan berkuku panjang, yang tidak lazim dijumpai pada candi-candi Jawa.
Saat saya sedang berkunjung di sana, tampak seorang pria tengah bersamadi dan berdoa di kaki bangunan utama pura yang berbentuk menyerupai sebuah candi. Bangunan candi itu, biasanya di area Utama Mandala, terbuat dari batuan putih, dengan naga kiri kanan undakan, sepasang lagi di atas, dan beberapa buah arca menghias bangunan candi.
Jika Masjid Agung Ibnu Batuta, Gereja Katolik Bunda Maria Segala Bangsa, dan Gereja Kristen Protestan Bukit Doa mulai dibangun tahun 1994 dan diresmikan pada tahun 1997, maka Wihara Budhina Guna selesai dibangun pada 2003, dan Pura Jagat Natha Nusa Dua dibangun paling akhir.
Puja Mandala Nusa Dua Bali
Alamat : Desa Bualu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Lokasi GPS : -8.80078, 115.21379, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Jam buka : sepanjang hari. Harga tiket masuk : gratis. Hotel di Badung, Tempat Wisata di Badung, Peta Wisata Badung.Sponsored Link
Sponsored Link
Sponsored Link
Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.