Tabiat dunia adalah masalah yang tiada habis-habisnya. DKI Jakarta di jaman Jokowi dan kemudian Ahok telah mengalami banyak sekali perubahan, bukan hanya di permukaan, namun juga dalamannya. Bukan hanya di fisik, tetapi juga di pelayanan. Namun masih banyak sekali yang masih harus diteruskan dan selesaikan, dan banyak lagi yang baru dimulai dan akan dikerjakan.
Jika ada yang mengatakan bahwa kinerja Ahok biasa-biasa saja, atau bahkan tidak ada prestasinya sama sekali, iyain saja, tak perlu didebat, tak perlu ditanggapi. Percuma buang waktu menjelaskan pada orang yang sengaja membutakan mata, pikir, dan hatinya. Bukan hanya orang normal, yang difabel sudah mulai bisa merasakan perubahan di Jakarta.
Penakluk Koruptor
Ahok akan dikenang sebagai sosok bersih, lurus, berani, dan cerdas. Ia bicara keras tanpa basa basi untuk bersihkan jajaran birokrasinya yang korup, dan pecat jika tetap bandel, yang semuanya terekam di chanel Pemprov DKI. Ia lawan oknum begal anggaran yang makan suap, dan membuat mati kutu pihak luar yang di waktu lalu makmur dengan main suap untuk melancarkan bisnisnya. Individu, lembaga, lsm dan ormas tak lagi mudah mendapat kucuran dana apbd karena sikap anti suap Ahok, sehingga tak heran jika ada diantara mereka yang kemudian memusuhinya. Penerapan E-budgeting juga membuat koruptor semakin terjepit. Ahok juga memberi teladan dengan memasukkan dana operasioanl ke rekening bank agar tercatat semua pengeluaran, dan ia satu-satunya gubernur yang mengembalikan sisa dana operasional ke kas negara.
Penakluk Banjir
Ahok akan dikenang sebagai gubernur yang menormalisasi sungai-sungai dan waduk Jakarta dengan memindahkan warga penghuni bantaran sungai dan waduk ke rusun dengan semua fasilitas pendukungnya. Tak ada lagi tangis pilu orang digusur karena tak tahu kemana mereka akan berteduh. Tak ada lagi momok Siaga-1 Banjir karena kiriman air dari Bogor. Satu persatu sungai-sungai dan waduk di Jakarta bersih, bebas sampah berkat kerja pasukan orange. Banjir, salah satu masalah terbesar di Jakarta, mulai tertangani dengan baik.
Saya ingin mengenang Ahok, dan Jokowi, sebagai penakluk banjir Jakarta dengan mempercepat realisasi Proyek Garuda (National Integrated Coastal Development). Ahok dan Jokowi harus berpacu dengan waktu untuk sesegera mungkin membangun Giant Sea Wall agar Jakarta tidak lagi beresiko tenggelam ditelan air laut.
Penakluk Macet
Ahok akan dikenang sebagai pembaharu angkutan umum Jakarta. Pembangunan MRT yang mulai dieksekusi jaman Jokowi terus dipantau ketat penyelesaiannya yang membuat Direksi PT MRT diganti. Per 30 September 2016, konstruksi MRT Lebak Bulus - Bundaran HI telah mencapai 58%. Selain LRT Cibubur - Dukuh Atas yang terus dikebut, telah dimulai pula pembangunan LRT Kelapa Gading - Velodrome dan Kelapa Gading - Dukuh Atas. Bus-bus TransJakarta baru yang berkualitas sangat baik terus berdatangan, termasuk khusus untuk difabel yang disediakan gratis. Metromini dan bus-bus kota tua dipastikan akan semakin menghilang dari jalan-jalan di Jakarta.
Saya juga ingin mengenang Ahok sebagai gunernur yang meniadakan perlintasan sebidang di Jakarta. Perpotongan sebidang antara jalur kereta api dengan jalan harus dihilangkan untuk memperlancar arus angkutan umum dan memastikan jadwal KRL. Meskipun ada rencana untuk merealisasikan 45 flyover dan underpass namun itu masih jauh dari memadai, karena ada lebih dari 400 perlintasan sebidang di DKI Jakarta.
Cara yang lebih cepat dan aman adalah membuat jalur rel layang di DKI, dan Ahok bisa meminta waktu Jokowi untuk ratas dengan Direkturt PT KAI, Menteri BUMN, Menteri Perhubungan, dan Menteri Keuangan untuk membuat keputusan soal ini. Hal lain adalah soal interkoneksi angkutan umum yang saya tulis di Integrasi Angkutan Umum Jakarta.
Ada banyak hal lain yang telah dan sedang dikerjakan Ahok serta jajaran Pemprov DKI Jakarta, seperti revitalisasi taman, pelebaran trotoar, pembangunan jalan layang, Jakarta Smart City, sistem pelaporan Qlue, dll. Semua terus berproses. Membangun Jakarta memang tidak seperti main sulap, namun dengan fokus pada tiga masalah utama di atas, maka bisa dipastikan sosok Ahok akan dikenang banyak orang dalam waktu yang sangat panjang.
Label:
Blog,
Inspirasi,
Percikan,
Politik
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.