Oktober 28, 2017

Susah Tidur Belakangan Ini?

Beberapa minggu yang lalu saya mampir di Taman Suropati dengan maksud untuk mengambil foto patung Pangeran Pangeran Diponegoro, yang telah diposting beberapa hari kemudian. Sambil berjalan ke arah patung, saya melihat bahwa ada dua orang tua sedang tidur nyenyak di dalam taman yang hijau itu.

Yang satu berbaring di atas rumput dengan kepala berbantal batu, dan yang satunya lagi tidur di atas bangku besi. Saya mengambil beberapa foto. Sudah pasti mereka tidak takut tidur di tempat umum sendirian. Mereka adalah orang-orang miskin, gelandangan, dan karenanya mungkin tak memiliki dan membawa barang-barang berharga bersamanya.

Mereka juga tak punya rasa khawatir dilihat oleh orang lain. Mereka tidak memiliki beban sama sekali, tidak di saku, tidak dalam pikiran mereka. Apakah mereka tidak punya masalah? Tentu mereka punya, namun mungkin hanya hal-hal dasar seperti apa yang dimakan ketika mereka bangun, untuk masalah duniawi.

Penampilan, bagaimanapun, dapat menipu, karena orang-orang ini bisa jadi jauh lebih bijaksana daripada pengkhotbah terkenal yang kita sering muncul di TV.

Seorang teman wanita pernah berada di taman Suropti sendirian, duduk di sana selama beberapa jam, merasa bingung dan tertekan. Dia didekati oleh salah satu orang tua, yang menyapanya, memberinya teh Botol Sosro, dan bertanya apakah dia baik-baik saja. Dia bilang tidak, tapi kemudian dia merasa sangat nyaman untuk memberitahu orang tua semua masalahnya, sampai dia menangis.

Orang tua itu hanya mendengar tanpa bicara, tidak memberi penilaian. Akhirnya si orang tua hanya mengatakan bahwa dengan semua masalah yang sedang dia hadapi, suatu berkah sedang menunggu dirinya dalam beberapa bulan mendatang, dan menyarankan dia untuk pulang. Orang tua itu menolak menerima uang yang ia berikan untuk membayar Teh Botol. Teman itu meninggalkan taman dengan hati dan pikiran jauh lebih ringan. Dia dapatkan apa yang orang tua itu katakan dalam waktu kurang dari tiga bulan.

Orang-orang itu bukan psikiater atau psikolog. Mereka tidak memberikan saran, tidak ada obat mahal yang diberikan untuk menjinakkan emosi, dan tidak ada biaya konsultasi yang harus dibayar. Mereka hanya pengamat, kehidupan. Berkeliaran di jalan-jalan dan taman. Namun, Anda mungkin ingin berbicara dengan salah satu dari orang-orang itu jika akhir-akhir ini sulit tidur.

Siapa tahu mungkin Anda bisa belajar dari sebagian kearifan mereka. (Terbit 13 Mei 2007)
Label: Blog, Percikan
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.

aroengbinang, seorang penyusur jalan.
Traktir BA secangkir kopi? Scan via 'Bayar' GoPay.