Pada era Hindia Belanda, kota ini berada di wilayah Onder Afdeling Telokbetong berdasar Staatsbalat 1912 Nomor: 462 dengan Ibu Kota Telokbetong dan daerah sekitar. Sebelum 1912, Tanjungkarang yang terletak sekitar 5 km di sebelah utara Kota Telokbetong masih masuk wilayah Ibu Kota Telokbetong.
Jika Tanjungkarang adalah Ibu Kota Onder Afdeling Telokbetong, maka Kota Telokbetong sendiri adalah Ibu Kota Keresidenan Lampung, yang masing-masing dikepalai seorang Asisten Demang yang melapor kepada Hoof Van Plaatsleyk Bestuur sebagai Kepala Onder Afdeling Telokbetong.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 tahun 1965, setelah pembentukan Provinsi Lampung, Kota Tanjungkarang-Telukbetung berubah statusnya menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung dan menjadi ibu kota Provinsi Lampung.
Kemudian Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1983 menetapkan Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung, dan berdasar Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 tahun 1998 penyebutannya berubah Pemerintah Kota Bandar Lampung.
Sebagai hasil Simposium Hari Jadi Kota Tanjungkarang-Telukbetung pada tanggal 18 November 1982 dan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 1983 tanggal 26 Februari 1983, telah ditetapkan tanggal 17 Juni 1682 sebagai hari Jadi Kota Bandar Lampung.
Tempat Wisata di Bandar Lampung
Air Terjun Sukadana HamKelurahan Sukadana Ham, Kecamatan Tanjungkarang Barat, dengan ketinggian air terjun sekitar 10 m.
Masjid Al Anwar
Jl Laksamana Malahayati, Teluk Betung Barat, yang merupakan mesjid tertua di Bandar Lampung, didirikan Daeng Sulaiman pada 1888. Di halaman masjid terdapat meriam tua sebagai tengara bahwa masjid ini pernah sebagai basis perjuangan.
Monumen Krakatau
Taman Dipangga, di Jl. W.R. Supratman Telukbetung, berupa rambu laut seberat setengah ton yang terlempar akibat tsunami setinggi 30 m setelah letusan Gunung Krakatau pada 1883.
Museum Lampung
Jalan Z.A. Pagaralam, 5 km dari pusat Kota Tanjungkarang, 400 m dari terminal bus Rajabasa, dengan koleksi keramik Siam dan China jaman Dinasti Ming, stempel dan mata uang kuno jaman Belanda, serta koleksi arkeologi, biologi, etnografi, dan geologi.
Pantai Hiburan Duta Wisata
Jl. Laks. Martadinata, 5 km dari Kota Telukbetung, dengan air jernih, panorama indah dan pondok di sepanjang pantai.
Pantai Hiburan Tirtayasa
Jl. Laksamana R.E Martadinata, Lempasing, Telukbetung Barat.
Pasar Bambu Kuning
Jalan Imam Bonjol nomor 1, di pusat kota, berupa pasar tradisional yang menjual buah-buahan, makanan khas dan kerajinan.
Pulau Kubur
Kecamatan Telukbetung Barat, ditempuh selama 10 menit dengan naik perahu motor, dengan kuburan tua berusia 200 tahun.
Rumah Adat Lampung Olok Gading
Kelurahan Negeri Olok Gading, Kecamatan Telukbetung Barat, yang merupakan Rumah Adat Lampung Pesisir.
Taman Wisata Bumi Kedaton Batu Putuk
Sangat terkenal sebagai penghasil durian, manggis, duku, pisang dan palawija, pada ketinggian 700 - 900 mdpl, dengan sarana rekreasi, rumah khas Lampung, cottage, perkemahan, naik gajah, naik kuda, jembatan gantung, dan koleksi satwa.
Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman
Sebelah Barat Kota Tanjungkarang, merupakan kawasan Hutan Lindung pada ketinggian 250 mdpl, yang sesuai untuk pendakian, berkemah, dan menikmati suasana hutan.
Vihara Thay Hin Bio
Jl. Kakap No. 35, Teluk Betung, yanag didirikan pada 1850, dan merupakan vihara tertua di Bandar Lampung, dengan altar utamanya adalah Dewi Kwan Im.
Water Park Lembah Hijau Lokasinya berada di Sukadana Ham, Kota Bandar Lampung, dengan taman satwa dan waterboom, Waterpark, Cottage, Resto, Bom bom car, berkuda, naik Gajah, Rumah Hantu, Out Bound, Panggung Hiburan, Permainan anak2, ATV dll.
Label: Bandar Lampung, Lampung, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.