Oktober 25, 2017

Tempat Wisata di Nganjuk

Di bawah ini adalah catatan awal tentang Tempat Wisata di Nganjuk. Nganjuk berbatasan dengan Bojonegoro di Utara, Jombang di Timur, Kediri dan Ponorogo di Selatan, serta Madiun di Barat. Nganjuk, yang sebelumnya bernama Anjuk Ladang (Tanah Kemenangan), dibangun pada 859 Caka atau 937 Masehi.

Nganjuk dilintasi jalur utama jalan propinsi Surabaya-Yogyakarta, dan menjadi persimpangan dengan jalur jalan raya menuju Kediri. Nganjuk juga dilintasi jalur kereta api Surabaya-Yogyakarta-Bandung dan Surabaya-Yogyakarta-Jakarta.

Tulisan Tempat Wisata di Nganjuk dan Peta Wisata Nganjuk ini akan diperbarui ketika informasi yang lebih baru telah diperoleh, dan data GPS telah didapat. Anda bisa berbagi catatan perjalanan dan membantu memajukan wisata Indonesia dengan menulis Travelog tentang tempat-tempat wisata yang telah anda kunjungi.

Tempat Wisata di Nganjuk

1. Air Terjun Merambat Roro Kuning
Bajulan, Kecamatan Loceret, 30 km dari Kota Nganjuk, di lokasi hutan pinus ini juga terdapat Air Terjun Ngunut, Air Terjun Pacoban Coban, dan Air Terjun Pacoban Lawe.

2. Air Terjun Sedudo
Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, 30 km dari Nganjuk, di lereng Gunung Liman, ketinggian air terjun ini sekitar 105 meter; ada acara ritual Mandi Sedudo setiap 1 Suro.

3. Air Terjun Singokromo
Kec Sawahan, berketinggian 20 m; letaknya sebelum Air Terjun Sedudo, di pertigaan yang jalannya menanjak setelah melewati loket, terdapat petilasan di atasnya.

4. Candi Lor Nganjuk
Desa Candirejo, Loceret, 4 km selatan Nganjuk, dibangun Mpu Sindok pada 859 Caka / 937 M sebagai tengara kemenangan peperangan; ada batu bertulis Anjuk Ladang.

5. Candi Ngetos
Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, 17 kilometer dari Kota Nganjuk, berasal dari abad ke-15 pada jaman Majapahit, diduga tempat pendharmaan Hayam Wuruk, terbuat dari bata merah.

6. Gua Margo Tresno Nganjuk
Desa Sugihwaras, Kec Ngluyu, 35Km dari Kota Nganjuk. Tidak jauh dari situ ada kolam berair jernih, juga ada Gua Gondel, Gua Bale, Gua Pawon, Gua Omah dan Gua Landak.

7. Jurang Gatuk
Desa Gondang, Kecamatan Pace, sebuah jurang dengan lereng menyempit, aliran air yang jernih dan kolam alam.

8. Kelenteng Hok Yoe Kiong
Jalan Raya Surabaya, di samping Pasar Sentra Bawang Merah Sukomoro, 5 km dari pusat Kota Nganjuk arah ke Timur.

9. Makam Kanjeng Jimat
Desa Kacangan, dalam kompleks Masjid al-Mubarok, bupati ke-5 Kadipaten Berbek dan bupati pertama di Nganjuk, putera menantu sultan Agung Mataram yang gigih menentang Belanda.

10. Masjid Yoni al-Mubarok
Dibangun pada masa pemerintahan Kanjeng Jimat. Bagian interior masjid masih asli, terdapat bencet yoni didepan masjid yang merupakan peninggalan kepercayaan Hindu.

11. Makam Mbah Raden
Desa Talang, Kecamatan Rejoso, dengan Pohon Trembesi berdiameter sekitar 2 m.

12. Monumen Dr. Sutomo
Desa Ngepeh Kecamatan Loceret, dengan patung Dr. Soetomo setinggi 4m, dan pendopo joglo berukuran 20 x 20 m.

13. Monumen Gerilya Jenderal Sudirman
Desa Bajulan, Kec Loceret, yang pernah di singgahi Panglima Besar Jenderal Sudirman selama 9 hari ketika memimpin perang gerilya melawan Belanda pada 1949.

14. Museum Anjuk Ladang
Berada 100 m dari Terminal Kota Nganjuk, menyimpan Prasasti Anjuk Ladang, arca-arca, guci, mangkok, wayang kulit genta, openg dan sebagainya.

15. Pura Kertha Bhuwana Giri Wilis
Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, yang diresmikan pada tahun 2001, dan kabarnya merupakan pura Hindu terlengkap di Pulau Jawa.
Label: Jawa Timur, Nganjuk, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.

aroengbinang, seorang penyusur jalan.
Traktir BA secangkir kopi? Scan via 'Bayar' GoPay.