November 08, 2017

Aix en Provence Kota Tua Bertabur Air Mancur

Aix en Provence adalah kota tua yang mempunyai banyak kejutan manis di setiap penjuru kotanya. Seperti kota tua yang lainnya, Aix en Provence juga mudah membuat jatuh cinta dan mendatangkan rindu. Atmosfir kota tua di mana saja berada umumnya terasa sama, walaupun dengan tipikal bangunan yang berbeda, membawa ke suasana masa lalu yang kental.

Wisata ke kota tua seperti Aix en Provence selalu sangat menyenangkan, dan entah mengapa saya merasa nyaman seolah menyatu dengan situasinya. Sesampai di kota ini, saya meluapkan rasa senang melepaskan pandangan dengan mengitari sekeliling kota. Ide yang sangat sempurna, mengencani kota ini di musim yang bersahabat.

Aix en Provence mengingatkan saya pada tua kota di Jakarta yang terletak di area sekitar Taman Fatahilah Jakarta Barat. Kota hiruk pikuk dengan gedung mencakar langit itu patut berbangga hati karena masih memiliki kota tua yang terawat cukup baik. Saya sendiri belum menyusuri sepenuhnya kota tua di Jakarta, namun hal yang menarik perhatian saya adalah sebuah pohon nir daun yang berada di depan Museum Sejarah Jakarta.

Aix en Provence
Air mancur 2 tingkat ini merupakan ciri khas Kota Aix en Provence, yang pada bagian bawahnya terdapat beberapa patung ikan dan di bagian atasnya berdiri patung manusia pada posisi saling membelakangi. Selain itu ada beberapa patung singa yang berpasangan sedang duduk mengelilingi air mancur seolah seperti sedang menjaga air yang memancar dari segala arah.

Aix en Provence sungguh jelita dan membawa suasana romantis. Hanya membutuhkan seharian untuk mengelilingi kota yang kecil ini dengan berjalan kaki, dan saya sangat menikmati setiap sudut kota yang unik. Satu hal yang membuat hati senang adalah saat jam makan tiba kami menemukan restoran Thailand yang menyediakan aneka sup, sangat cocok untuk menghangatkan badan di udara dingin walaupun matahari masih memamerkan sinarnya. Ini merupakan kesempatan yang baik untuk memanjakan lidah dengan selera Asia, setelah beberapa hari sebelumnya selalu menyantap hidangan ala Eropa.

Aix en Provence
Pemandangan pada salah satu gedung kuno di Aix en Provence yang kini berfungsi menjadi gedung balai kota. Di atas gedung berkibar bendera Prancis diantara bendera PACA (Provence-Alpes-Cote d'Azur) berwarna kuning merah, yaitu bendera yang hanya diperkenakan dipasang di wilayah Provence Alpes Cote d'Azur. Sedangkan bendera biru yang tidak terlalu jelas saya bidik adalah bendera Europe. Di sebelah gedung tersebut berdiri kokoh menara jam yang serasi dengan arsitektur gedung dan di depannya tumbuh pohon tua seperti halnya di kota tua Batavia.

Aix en Provence berada di wilayah Provence-Alpes-Cote d'Azur, 30 kilo meter dari utara Kota Marseille yang termasuk ke dalam daerah Mediterania Prancis Selatan. Aix adalah kependekan dari "Aquae Sextiae" yang belakangan dikenal sebagai Aquae Sextiae Salluviorum (Aix en Provence), diambil dari mata air panasnya dan nama pendirinya. Caius Sextius Calvinus menciptakan kota ini pada 122 SM di wilayah konfederasi pribumi Salluvii, di dekat ibu kotanya Entremont yang baru saja dimusnahkannya. Kota ini memang sangat kaya dengan air mancur, dari yang berukuran besar di depan Cours Mirabeau atau pusat kota hingga yang berukuran kecil di jalanan sempit. Sayangnya saya tidak sempat menghitung jumlah air mancurnya.

Aix en Provence
Di tempat ini air mancurnya dibiarkan berlumut di depan gedung tua, sehingga menimbulkan kesan natural. Beberapa air mancur di jalanan kecil tampak terabaikan, sekilas menangkap cerita masa lalu yang kelam dan sepi membuat imajinasi bebas mengembara. Sedangkan pusat kota Aix en Provence yang terletak di Cours Mirabeau adalah daerah ramai pelancong, khusus pejalan kaki. Di sana berderet toko suvenir, baju dan kafe yang menyediakan kursi meja dilengkapi payung di terasnya, mengingatkan saya pada adegan film "Me Before You", kisah romansa percintaan yang berakhir sedih.

Jalanan di Aix en Provence dibuat dari bebatuan berongga yang memberikan celah kepada air dan lelehan salju di musim dingin untuk masuk ke dalam tanah. Menurut saya kota ini lebih memikat daripada Kota Paris. Sebuah kota tua yang resik tanpa polusi. Pun jika dibandingkan dengan Kota Marseille, yaitu kota besar terdekat, menurut saya masih tetap jauh lebih menarik Aix en Provence. Tetapi semua kembali lagi kepada selera masing-masing.

Hal yang patut ditiru adalah bagaimana mereka menjaga, merawat dan menghargai peninggalan pendahulunya dan itu menjadi bagian dari keseharian hidup mereka. Aix en Provence bukan sebuah mimpi tapi keindahan nyata di benua biru yang merindu.

Aix en Provence

Aix en Provence Provence-Alpes-Cote d'Azur, Prancis Selatan. Lokasi GPS : 43.526312, 5.4454744, Waze.
Label: Aix en Provence, Prancis, Vinny Soemantri
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.

aroengbinang, Senang membuat catatan diri setiap perjalanan sekedar penghargaan atas apa yang dilihat dan dirasakan sebagai ritual ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta.(Jatuh cinta pada lembah, gunung dan pepohonan ).
Traktir BA secangkir kopi? Scan via 'Bayar' GoPay.