Meskipun banyak sekali kuil, bangunan candi Hindu, pura, serta candi Buddha di banyak tempat di negeri ini, namun orang jarang menghubungkannya dengan India atau keturunan India yang tinggal di Indonesia. Tampaknya semua bangunan itu telah dianggap sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia. Sebaiknya memang demikian agar membumi.
Kuil Shri Mariamman pertama kali dibangun pada 1888 oleh Rengga Sani Naiger, di tahun sama dimulainya pembangunan Istana Maimun Kesultanan Deli, dan direnovasi dua kali setelah itu. Kuil Hindu tertua di Kota Medan ini berada di Jl. Teuku Umar No.18 dengan gerbang menghadap ke timur, dan dinding kanannya ada di Jl. Zainul Arifin.
Tampak muka Kuil Shri Mariamman Medan dengan struktur gapura dan ornamen sangat khas yang membedakannya dengan tempat ibadah agama lain. Namun saya tiba diwaktu yang tak tepat, sehingga harus menunggu sekitar satu jam untuk masuk. Kuil dibuka hanya pada jam tertentu, biasanya adalah pukul 5.30 - 12.00, dan 16.00 - 20.00.
Beruntung sementara menunggu kuil dibuka, saya bisa duduk nimmat menikmati nasi pecel lezat dengan rempeyek kacang gurih di sebuah warung sederhana yang letaknya persis berada di depan bangunan kuil. Jika anda suatu ketika mengunjungi Kuil Shri Mariamman Medan, cobalah mampir dan mencicipi nasi pecelnya. Dijamin bakal puas.
Sejam kemudian saya masuk ke dalam kuil dan melihat pemandangan ruangan utama untuk berdoa dengan lukisan warni bunga yang ditoreh pada bagian atas pilar-pilar penyangga. Karpet hijau diperuntukkan bagi pengunjung Kuil Shri Mariamman untuk berdoa sebelum maju mendekat ke bagian depan, mungkin untuk melakukan doa yang lebih khusus.
Hiasan berupa bunga teratai cukup menonjol di dalam ruangan ini, sebuah ornamen yang juga ditemukan di banyak kelenteng. Pada bagian atas dinding di kiri kanan dan bagian depan Kuil Shri Mariamman terlihat patung dewa dewi yang diletakkan berjajar. Sebuah lampu kristal cantik menggantung di bawah langit-langit berdekor indah.
Tiga orang pengunjung tampak tengah khusuk berdoa dengan berdiri persis di depan altar patung Shri Mariamman, yang letaknya berada di bagian tengah kuil. Mariamman adalah dewi penyakit dan hujan yang merupakan dewa utama bagi masyarakat Hindu India Selatan, dan dipuja di banyak pedesaan di daerah Tamil Nadu, Karnataka dan Andhra Pradesh.
Di sebelah kanan adalah altar Shri Murugar, Dewa Perang dan dan dewa pelindung bumi Tamil. Sedangkan di sebelah kiri adalah altar Shri Vinayagar, yang lebih dikenal di sini sebagai Ganesha. Shri Vinayagar adalah putera Shiva (Siwa) dan Parvari (Dewi Parwati) yang dipuja sebagai dewa kebijaksanaan tertinggi, kemakmuran, dan keberuntungan.
Berjejer pada sebuah dinding Kuil Shri Mariamman adalah patung tokoh penting dalam epik Ramayanam. Kambaramayanam adalah versi Ramayana yang disadur oleh penyair Tamil bernama Kambar yang ditulis pada abad ke-13. Selain untuk bersembahyang setiap hari, kuil ini juga menyelenggarakan ritual perayaan Deepvali, dan perayaan Panen Padi.
Sebelum meninggalkan kuil, saya kembali memandang dan mengagumi menara khas, dikenal dengan nama gopuram, yang ada di pintu masuk kuil Shri Mariamman yang di setiap tingkatnya penuh dengan ornamen patung dewa. Gopuram menjadi ciri khas Kuil Shri Mariamman yang juga bisa ditemukan di kuil serupa di negara lain di seluruh dunia.
Kuil Shri Mariamman Medan
Alamat : Jl. Teuku Umar No.18, Kampung Madras (Kampung Keling), Medan. Lokasi GPS : 3.5838867, 98.6711552, Waze. Jam Buka : 5.30 - 12.00, dan 16.00 - 20.00. Rujukan : Hotel di Medan, Tempat Wisata di Medan, Peta Wisata Medan, Kuliner di Medan.Label: Kuil, Medan, Sumatera Utara
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.
