Sebenarnya sempat khawatir bahwa tak cukup waktu bagi kami untuk mampir lantaran harus mengejar jadwal pulang kembali ke Jakarta, oleh sebab terlalu lama di Taman Pintar karena memang ada banyak sekali hal menarik di sana yang bisa dilihat pengunjung. Beruntung jalanan tak begitu padat, sehingga setidaknya kami masih punya sekitar setengah jam sampai 45 menit untuk melihat koleksi patung De Arca Statue Art Museum Yogyakarta yang konon Instagramable ini.
Lokasi museum berada di dalam kompleks XT Square, sebuah tempat yang waktu itu relatif masih baru di wilayah Kota Yogyakarta bagian selatan yang memposisikan diri sebagai Pusat Wisata Belanja Souvenir, Kerajinan, Kuliner & Panggung Hiburan Seni. Meski namanya terkesan modern namun XT Square rupanya merupakan sebuah lini usaha yang menjadi bagian sebuah holding company yang dikelola BUMD (Perusahaan Daerah) Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Lapak penjual suvenir dan batik memang banyak kami temui persis di bawah lokasi De Arca Statue Art Museum. Ini bisa menjadi alternatif bagi tempat wisata belanja klasik, seperti Malioboro dan Pasar Beringharjo.
Tampak muka De Arca Statue Art Museum Yogyakarta dengan loket penjualan karcis berada di ujung sana. Harga tiket masuk bervariasi hingga Rp 50.000 per orang, tak membedakan umur, namun jika berulang tahun pada hari itu maka pengunjung bisa masuk gratis. Sebuah taktik pemasaran bagus, lagipula kecil kemungkinannya orang yang berulang tahun akan datang sendirian. Kesan baik seketika muncul begitu masuk ke dalam ruangan museum yang cukup luas.
Penataannya bagus, dekornya menarik, dan kualitas arca juga sangat baik. Semua arca yang dibuat dari resin itu dibuat oleh para seniman lokal, meski tak disebut siapa saja mereka itu. Di sebelah kiri area setelah pintu masuk terdapat patung Pahlawan Perang Aceh Cut Nyak Dien, bersebelahan dengan arca pejuang emansipasi wanita RA Kartini, lalu arca tokoh pergerakan kemerdekaan Tjipto Mangoenkoesoemo, dan patung pahlawan Maluku Pattimura.
Di tengah ruangan terdapat arca pencipta lagu Indonesia Raya Wage Rudolf Supratman yang tengah memainkan biola, bersebelahan dengan arca tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara dengan celana dan baju yang agak kedodoran, lalu arca tokoh pergerakan nasional yaitu Ernest Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi)
Arca Soekarno, Presiden Pertama RI, dengan setelan pakaian serta peci khasnya bisa ditemui di De Arca Statue Art Museum. Pada dinding di belakangnya adalah transkrip pidatonya sesaat sebelum ia membacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Naskah pidato itu pernah saya lihat di Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jakarta.
Di sebelahnya ada arca mantan presiden Obama dengan senyum khasnya yang menawan, lalu ada Ketua PDI Perjuangan dan mantan presiden Megawati, dan selanjutnya adalah arca mantan presiden Abdurrachman Wahid, yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Dur. Jika saja alas patung dibuat elok, bukan potongan karpet, tentu akan tampak jauh lebih elegan.
Patung Presiden Joko "Jokowi" Widodo digambarkan tengah tersenyum lebar dengan latar Istana Presiden, lengkap dengan sepeda di sebelahnya yang telah menjadi trade mark-nya. Lalu ada arca tokoh dunia seperti Mao Zedong, Hirohito, dan Nelson Mandela. Arca Hitler yang waktu kunjungan kami masih ada, kini sudah disingkirkan setelah mendapat protes dari berbagai pihak.
Di De Arca Statue Art Museum Yogyakarta pengunjung bisa berfoto dengan Ratu Elizabeth II dari Kerajaan Inggris , lengkap dengan tiara dan bendera Union Jack. Di sebelahnya adalah arca mendiang Puteri Diana, Ratu Wales, ibu dari Pangeran William dan Harry, yang terlihat sangat cantik dan anggun. Di sebelahnya lagi adalah Iron Lady mantan PM Inggris Margaret Thatcher, dan Ketua PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) Yasser Arafat, lengkap dengan benderanya.
Kini, 13 tahun setelah Arafat meninggal, prospek pembebasan Palestina tampaknya makin suram setelah Yerusalem diakui AS menjadi ibukota Israel. Di tengah ruangan terdapat arca Presiden RI periode sebelumnya, yaitu Soeharto dan Tien Soeharto yang mengenakan pakaian tradisional adat Jawa, bersebelahan dengan arca BJ Habibie dan Ainun Habibie.
Arca Presiden RI lainnya diletakkan secara terpisah dan tanpa arca para isteri pendampingnya. Di seberangnya terdapat arca kuncen Gunung Merapi mBah Marijan, Maestro Seni Lukis Indonesia kelahiran Cirebon Affandi yang tengah duduk dengan cangklong di tangan serta sebuah lukisan di dekatnya, serta arca Dahlan Iskan dengan senyum khasnya.
Ada pula deretan arca para pahlawan lainnya di De Arca Statue Art Museum Yogyakarta dengan latar belakang kebun teh dan pegunungan yang memikat. Ada arca tokoh legendaris Untung Suropati, lalu Tuanku Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, Ahmad Dahlan, dan paling kiri sepertinya adalah Sultan Hasanuddin.
Di sebelah kiri lagi ada arca Gubernur GKI Jakarta periode sebelumnya Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dengan baju kotak-kotaknya, bersebelahan dengan patung SBY. Yang juga menarik adalah arca Manuel Uribe, manusia dengan bobot terberat di dunia, yaitu 597 kg. Setelah mencapai bobot tertingginya, pria Meksiko itu tak lagi sanggup meninggalkan tempat tidurnya dari mulai tahun 2002 hingga ia meninggal pada tahun 2014.
Di sebelahnya berdiri arca manusia tertinggi di dunia, yaitu Sultan Kosen asal Turki yang tingginya 251 cm, serta manusia terpendek asal Nepal Chandra Bahadur Dangi yang tingginya hanya 57 cm. Chandra meninggal dunia dalam usia 75 tahun.
Melangkah lebih ke dalam ada arca kocak yang menampilkan tokoh parodi lokal mbah Spiderman yang berkain batik dan dengan blangkon di kepala. Karena tokoh lokal mungkin namanya pun diplesetkan menjadi mbah Sapiderman ... Di sebelahnya adalah karakter dari film Avatar yang arcanya sungguh indah memikat, yaitu Jake Sully dan Neytiri.
Arca aktor film dunia juga ada, yaitu Johny Depp dengan kostum Tonto (Lone Ranger) dan Kapten Jack Sparrow (Pirates of the Caribbean), lalu ada arca Tom Cruise, Brad Pitt, Will Smith, Shah Rukh Khan, dan Jacki Chan. Kemudian ada karakter orang-orang beken seperti Michael Jackson dengan pakaian khasnya, Lady Gaga, Taylor Swift, Messi, Ronaldo, Valentino Rossi, David Beckham dengan dada telanjang, Paus John Paul II, Dalai Lama. Karakter para super hero juga ada.
De Arca Statue Art Museum Yogyakarta
Alamat : XT Square, Jalan Veteran 150-151, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Telp : 0274-380809. Lokasi GPS : -7.8160156, 110.3872454, Waze. Jam buka 10.00 – 22.00. Harga tiket masuk : Rp 50.000, atau gratis bagi yang berulang tahun hari itu. Peta Wisata, Rute Bus Kota, Tempat Wisata, Hotel.Label: Museum, Wisata, Yogyakarta, Yogyakarta Kota
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.