Jakarta, Jakarta Pusat, Masjid, Wisa, Wisata

Masjid Cut Meutia

Masjid Cut Meutia berada di Jalan Cut Meutia No. 1, Menteng, Jakarta Pusat. Bangunan ini merupakan peninggalan dari jaman kolonial Belanda, dan karena tidak didirikan untuk tempat sembahyang, maka bangunan Masjid Cut Meutia ini berbeda dengan kebanyakan masjid lain di tanah air.

Masjid ini menggunakan nama pahlawan nasional asal Aceh yang nama lengkapnya Tjoet Nyak Meutia. Cut Meutia lahir di Keureutoe, Pirak, Aceh Utara pada 1870 dan ketika wafat dimakamkan di Alue Kurieng, Aceh, pada 24 Oktober 1910 dalam usia 40 tahun.

Sudah lama saya mengenal masjid ini oleh karena cukup sering mampir ke warung Padang yang lokasinya berada di sebelahnya. Selain parkirnya tak begitu sulit, masakannya juga enak. Di sekitar warung Padang itu juga ada berbagai pilihan makanan dan minuman segar lainnya, termasuk kelapa muda yang dagingnya padat dan empuk.

Karena letaknya yang strategis, meski bukan di jalan utama Menteng, mereka yang bersembahyang di masjid ini bisa berasal dari mana saja yang kebetulan lewat dan menyempatkan mampir sekaligus santap siang atau santap malam di warung-warung di dekatnya.

Kandil

Kandil atau lampu gantung yang elok terlihat di tengah ruangan yang langit-langitnya tinggi. Pada relung lengkung di sebelah kiri ruangan utama terdapat mimbar yang diapit oleh kaligrafi besar berbunyi "Allah" dan "Muhammad". Letak mimbar terbilang unik, lantaran tidak menghadap lurus ke jamaah oleh sebab bentuk gedung yang tak pas dengan arah kiblat.

Pusat langit-langit masjid dimana kandil lampu kristal elok menggantung bentuknya menyerupai menara segi empat dengan kisi kaca kotak-kotak sebagai sumber cahaya dan lubang hawa kecil-kecil di atasnya. Langitnya sederhana saja, berwaran krem dengan kotak putih.

Ada potongan ayat Al Qamar yang menceritakan kehancuran kaum 'Ad oleh karena mendustakan rasul, kutipan terjemahan yang tertera di atas pintu itu adalah "Betapa hebatnya azab-Ku dan ancaman-Ku. Mereka telah kami landa dgn satu suara dahsyat, sehingga mereka berkaparan macam rumput kering yg dikumpulkan dalam kandang"

Pilar-pilar yang menyangga bangunan tiga tingkat Masjid Cut Meutia ini terlihat sangat kokoh, dan jumlahnya cukup banyak. Bentuknya cukup elok, dibuat dengan lekuk dan lengkung simetris. Di bagian bawahnya dibalut dengan kayu berbentuk lemari berwarna coklat tua.

Kaca patri dengan bentuk-bentuk geometris dan konsentrik terlihat di atas salah satu pintu masuk Masjid Cut Meutia Jakarta, dengan kutipan ayat suci Al-Qur'an ditoreh di bawahnya. Kombinasi warna krem tua dan krem pucat serta kayu coklat tua memberi nuansa teduh.

Sejarah masjid

Mihrab Masjid Cut Meutia tidak menunjukkan arah kiblat oleh karena bangunannya yang masih asli itu pada jaman kolonial dulu merupakan kantor biro arsitek dan pengembang yang bernama N.V. Bouwploeg. Biro ini dimiliki oleh Pieter Adriaan Jacobus Moojen (1879 - 1955), pembangun wilayah Gondangdia di Menteng.

Sebelum kemerdekaan, bangunan Masjid Cut Meutia ini juga pernah digunakan sebagai kantor pos, kantor Jawatan Kereta Api Belanda dan kantor Kempetai Angkatan Laut Jepang (1942 - 1945). Setelah kemerdekaan, bangunan Masjid Cut Meutia ini pernah dipergunakan sebagai Kantor Urusan Perumahan, dan Kantor Urusan Agama (1964 - 1970).

Pada tahun 1959 sampai 1960, bangunan Masjid Cut Meutia ini dijadikan kantor Wali kota Jakarta Pusat, lalu menjadi kantor PAM, kantor dinas Urusan Perumahan Jakarta dan kantor sekretaris MPRS ketika Abdul Haris Nasution menjadi ketuanya. Setelah MPRS pindah ke Senayan, bangunan Masjid Cut Meutia diwakafkan kepada anggkatan 66 untuk digunakan sebagai tempat ibadah.

Selama 17 tahun gedung itu dijadikan tempat ibadah tanpa status resmi. Adalah SK gubernur no. 5184/1987 yang ditandatangani Ali Sadikin pada 18 Agustus 1987, yang meresmikan bangunan ini menjadi masjid tingkat propinsi dan dinamai Masjid Cut Meujak tahun 1961 bangunan masjid resmi dinyatakan sebagai cagar budaya dan berada dibawah Dinas Museum dan Sejarah.

masjid cut meutia jakarta masjid cut meutia jakarta masjid cut meutia jakarta masjid cut meutia jakarta masjid cut meutia jakarta masjid cut meutia jakarta masjid cut meutia jakarta masjid cut meutia jakarta masjid cut meutia jakarta masjid cut meutia jakarta

Bagi pasangan yang sedang mencari gedung untuk resepsi pernikahan, tepat di sebelah kanan bangunan utama Masjid Cut Meutia terdapat area sayap yang biasa digunakan untuk resepsi. Sedangkan akad nikahnya bisa dilakukan di dalam ruang utama masjid, dan ada dua ruang terpisah untuk berdandan bagi mempelai dan para pengiringnya.

Alamat Masjid Cut Meutia Jakarta ada di Jl. Cut Meutia No.1, Menteng, Jakarta Pusat. Nomor telp 021-3902132. Fax 021-3902132. Lokasi GPS : -6.18741, 106.8333, Waze. Hotel di Jakarta PusatHotel Melati di Jakarta PusatNomor Telepon PentingPeta Wisata JakartaPeta Wisata Jakarta PusatRute dan Jadwal Lengkap KRL Commuter Line JabodetabekRute Lengkap TransJakartaTempat Wisata di JakartaTempat Wisata di Jakarta PusatTrayek Bus Damri Bandara Soekarno - Hatta.
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.

aroengbinang, seorang penyusur jalan.
Traktir BA secangkir kopi? Scan via 'Bayar' GoPay.
Diubah: November 24, 2020.