Karena letaknya dekat dengan gedung Indosat maka selain sering disebut Patung Indosat. Pada suatu hari lantaran sedang disupiri orang, saya meminta diturunkan di pinggir jalan di seberang patung untuk memotretnya, dan kalau sudah selesai dijemput lagi di sekitar area Monumen Nasional.
Lalu lintas saat itu kebetulan sedang tak begitu padat, meskipun demikian tetap tak begitu mudah bagi saya untuk mendapatkan foto Patung Arjuna Wijaya tanpa ada kendaraan yang sedang lewat. Mungkin hanya di hari Minggu saat car free day lokasi ini akan bersih dari kendaraan, namun sebagai gantinya tentu akan sangat banyak orang yang berlalu lalang di sana. Sepertinya suatu saat saya perlu datang di hari Minggu.
Cukup cantik sudut pandang yang saya ambil pada Patung Arjuna Wijaya Jakarta Pusat yang mengarah ke Monas agak jauh di belakang sana dengan puncak lidah api emasnya. Dulu patung kuda ini masih menggunakan bahan poliester resin yang menurut hemat saya lebih indah dan hidup karena memperlihatkan otot-otot kuda yang mengesankan. Hanya saja bahan itu tak tahan lama terhadap perubahan cuaca yang ekstrem.
Arjuna lawan Karna
Patung Arjuna Wijaya yang asli dibuat pada tahun 1987 dengan mengambil adegan saat Bathara Kresna menjadi sais kereta perang bagi Arjuna yang tanding melawan Adipati Karna dengan Prabu Salya sebagai saisnya. Kresna menghentakkan kereta kuda sehingga panah Karna, yang disusupi Raja Ular Taksaka, meleset. Karna yang sebelumnya ikut membunuh Abimanyu, anak Arjuna, akhirnya tewas oleh panah Arjuna.Tulisan pada prasasti di bawah patung yang menghadap ke arah Selatan, atau mengarah ke Jalan Jenderal Sudirman yang menuju ke Semanggi, berbunyi "Kuhantarkan kau melanjutkan perjuangan dengan pembangunan yang tidak mengenal akhir." Kata-kata yang mengkin tidak nyambung dengan patungnya, namun ada harapan yang tersimpan di sana.
Pandangan dekat pada Patung Arjuna Wijaya Jakarta memperlihatkan kanal air yang mengelilingi patung serta ada sebuah tulisan pada bentuk seperti umpak pada salah satu sudutnya. Patung semacam inilah yang menjadi penyusun ruh sebuah kota, membedakannya dengan kota-kota di tempat lain di dunia ini.
Adanya nama sebuah bank swasta nasional yang ditulis di bawah patung karena patung dan tamannya dibuat dengan dana sumbangan perusahaan itu dengan program CSR. Mengambil sebagian dari keuntungan perusahaan dan diberikan bagi kepentingan masyarakat banyak.
Asta Brata
Patung kuda itu melambangkan Asta Brata (delapan falsafah hidup dalam ajaran Hindu Jawa), yaitu bahwa hidup harus mencontoh bumi (Kuwera Brata, menjadi landasan pijak yang teguh dan memberi kesejahteraan), matahari (Surya Brata, memberi semangat, kekuatan dan sumber energi), api (Agni Brata, mulia dan menghanguskan yang bersalah tanpa pilih kasih), bintang (Yama Brata, menegakkan keadilan menurut hukum).Selanjutnya adalah samudra (Baruna Brata, berwawasan luas, mengatasi setiap gejolak dengan baik, arif dan bijak), angin (Bayu Brata, memberi kesegaran dan turun ke bawah melihat rakyat), hujan (Indra Brata, mengusahakan kemakmuran bagi rakyat, membawa kesejukan dan penuh wibawa), dan bulan (Candra Brata, memberikan penerangan, berwajah sejuk agar masyarakat tenteram dan hidup nyaman).
Patung karya pematung Nyoman Nuarta yang dikerjakan oleh sekitar 40 orang seniman itu lama kelamaan rapuh karena terkena sinar matahari sehingga sejak 2003 dilakukan renovasi dengan mengganti bahan pembuatnya menggunakan tembaga.
Patung kuda diperbaiki kembali pada awal Oktober 2014 dan diresmikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada 11 Januari 2015, didampingi Nyoman Nuarta dan direksi BanK OCBC NISP yang membiayai pengerjaannya. Jumlah patung kuda yang sesungguhnya adalah delapan, namun ada kuda-kuda transparan yang merupakan bayangan kuda Asta Brata.
Pembuatan Patung Arjuna Wijaya Jakarta itu terjadi setelah kunjungan kenegaraan Presiden Soeharto ke Turki pada tahun 1987, karena melihat banyak monumen yang menceritakan kisah masa lalu Turki di jalan-jalan protokolnya. Presiden Soeharto lalu menggagas pembangunan monumen yang memuat filsafat Indonesia di ruas jalan protokol Jakarta ini.
Alamat Patung Arjuna Wijaya Jakarta berada di Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Lokasi GPS : -6.1800971, 106.8228013, Waze. Nomor Telepon Penting, Hotel di Jakarta Pusat, Hotel Melati di Jakarta Pusat, Peta Wisata Jakarta Pusat, Peta Wisata Jakarta, Rute Lengkap Jalur Busway TransJakarta, Tempat Wisata di Jakarta, Tempat Wisata di Jakarta Pusat.
Label: Jakarta, Jakarta Pusat, Monumen, Patung, Wisa, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.