Adapun Penjara Banceuy dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda tahun 1877, namun pada tahun 1983, bangunan ini dibongkar menjadi kawasan pertokoan. Kini penjara Banceuy dipindahkan ke Jalan Soekarno Hatta, hanya 1 sel tahanan nomor 5 yang disisakan dan menara pos penjagaan. Dua bangunan kecil itulah yang menjadi situs.
Hal yang tidak terlupakan ketika peresmian Situs Sel Penjara Banceuy setelah revitalisasi adalah saya diberi kesempatan terlibat secara langsung oleh Daranindra Josi, seniman asal Bali yang telah lama berdomisi di Kota Bandung yang belakangan ini kerap berada di balik layar. Dialah konseptor acara peresmian Situs Sel Penjara Banceuy, saya menjadi salah satu pengisi acara untuk mengawal dan membacakan narasi berkaitan dengan perjuangan Bung Karno yang dilakukan di Penjara Banceuy.
Saat peresmian situs, dinding situs dipasang bendera merah putih dan saya berfoto bersama Bung sebelum acara peresmian dimulai yang diresmikan oleh Walikota Bandung Ridwan Kamil dan dihadiri Guruh Soekarno Putra sebagai Ketua Yayasan Bung Karno. Revitalisasi situs yang sempat terbengkalai itu akhirnya menjadi tempat yang layak untuk didatangi sebagai jejak perjuangan pendiri negeri tercinta. Hadir pula keluarga Bung Karno yang lain, termasuk yang menarik perhatian saya adalah Levana, istri mendiang Taufan Sukarno Putra. Sesaat sebelumnya dilakukan peresmian Jalan Dr.Ir Sukarno yang sebelumnya bernama Jalan Cikapundung Timur, tepat di sisi kanan Gedung Merdeka Bandung.
Patung Bung Karno yang terbuat dari perunggu seberat 150 kilo gram ditempatkan di tengah Situs Sel Penjara Banceuy, di trap paling atas dengan 5 anak tangga yang menghadap ke sel nomor 5. Dirancang oleh Prof. Surya Pernawa seorang pematung lulusan seni rupa ITB ,beliau bukan sekedar membuat patung tetapi mendesain secara keseluruhan Situs Sel Penjara Banceuy ketika direvitalisasi. Beruntung beberapa kali saya terlibat pembicaraan dengannya saat sedang gencar-gencarnya melakukan persiapan peresmian situs karena tidak lama kemudian beliau meninggal dunia, tepatnya pada bulan Desember 2015 dikarenakan sakit. Karyanya yang lain adalah Patung I Gusti Ngurah Rai di dekat Bandara Kota Denpasar Bali. Seperti pembicaraan saya dengan Daranindra Josi, yang mana adalah puteri Prof Surya Pernawa, bahwa "Patung adalah bagian dari desain Situs Sel Penjara Banceuy".
Patung Bung Karno di Situs Sel Penjara Banceuy dibuat dalam posisi sedang duduk dengan mimik muka sang proklamator sedang berpikir. Tangan kanannya memegang pena seolah hendak menulis, sedangkan tangan kiri memegang sebuah buku catatan. Hal itulah yang dilakukan Bung Karno di dalam sel, walaupun dalam kondisi terpenjara namun jiwanya merdeka memikirkan nasib bangsa. Tidaklah mudah mendesain patung seperti itu karena harus memahami spirit perjuangan Sukarno untuk dituangkan ke dalam patung dan filosofi yang terkandung di dalamnya.
Di sel nomor 5 , Bung Karno ditahan selama kurang lebih 1 tahun 2 bulan, tepatnya dari 29 Desember 1929 sampai Desember 1930, sebagai tahanan politik pemerintah kolonial Balanda. Di dalam sel berukuran 1,5 kali 2,5 meter ini terdapat tempat tidur lipat, meja kecil menghadap pintu sel dan pispot putih tempat buang air. Selebihnya ada foto Bung Karno yang terpajang di dinding dan bendera merah putih ukuran kecil di pasang di meja.
Di sel Nomor 5 inilah Bung Karno menyusun pledoi yang sangat terkenal dan kemudian diberi nama Indonesia Menggugat. Pledoi Indonesia Menggugat oleh Bung Karno ini dibacakan pada sidang pengadilan 18 Agustus hingga 22 Desember 1930, di tempat yang diberi nama Gedung Indonesia Menggugat, di Jalan Perintis Kemerdekaan Bandung yang tidak jauh dari Jalan Banceuy.
Kondisi sel penjara nomor 5 sangat pengap, pintu sel terbuat dari besi yang kokoh lalu ventilasi dibuat di pintu sel , sementara yang lainnya 3 bidang tembok putih. Adapun posisi pintu sel penjara membelakangi patung Bung Karno.
Situs ini sebenarnya belum sempurna. Tulisan putih dan poto dengan latar belakang merah di dinding sekeliling situs yang memberi keterangan terkait dengan perjuangan Bung Karno di tempat itu masih belum pernamen. Kebersihan situs cukup baik, bersih dan terawat. Hanya saja pos penjaga yang terletak di sisi jalan raya sangat tidak terurus, banyak tanaman liar tumbuh dibiarkan begitu saja dan ada tangan jahil yang mencoret dinding pos penjagaan.
Ini adalah pos penjagaan penjara Banceuy yang dipertahankan walaupun dengan kondisi sangat memprihatinkan. Besar harapan setelah revitalisasi ini masyarakat lebih peduli dan berkeinginan untuk melihat jejak sejarah perjuangan bangsa, seperti perbincangan saya dengan Bapak Ahmad penjaga situs yang mengatakan bahwa semenjak revitalisasi situs ini lebih sering dikunjungi, apalagi di bulan kemerdekaan dan saat menyambut Hari Pahlawan.
Meski demikian tidak sedikit masyarakat yang belum pernah menginjakkan kaki ke dalam Situs Sel Penjara Banceuy ,khususnya masyarakat Kota Bandung sendiri. Tampaknya perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi dari pihak terkait terhadap setiap kalangan masyarakat, terutama generasi penerus bangsa.
Secercah harapan semoga bukan hanya mendatangi atau sekedar ingin tahu tetapi memahami lebih dalam arti perjuangan yang dilakukan oleh pendiri bangsa dan diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan kapasitas dan kemampuan masing-masing.
(Bung,Saya datang kembali menjengukmu menyampaikan keluh-kesah anak negeri... Sel nomor 5 Penjara Banceuy 4 November 2018 Jelang hari pahlawan)
Situs Sel Penjara Banceuy
Jalan Banceuy Nomor 8 Kota Bandung. Lokasi : Situs Sel Penjara Banceuy Jalan Banceuy Nomor 8 (Kawasan Pertokoan Banceuy Permai). Lokasi GPS : -6.9196331, 107.606948, Waze. Jam buka : sepanjang waktu. Tiket masuk : gratis. Rujukan : Tempat Wisata di Bandung, Peta Wisata Bandung, Hotel Murah di Bandung, Hotel di Bandung.Label: Bandung, Jawa Barat, Monumen, Vinny Soemantri, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.