Kota Cirebon emang mmemiliki posisi strategis sejak lama, sehingga selalu ada jumlah yang cukup orang naik dan turun di stasiun besar ini. Karenanya semua kereta jarak jauh maupun jarak dekat pasti berhenti di Stasiun Kereta Api Kejakasan Cirebon untuk menurunkan dan menaikkan penumpang. Di stasiun ini biasanya kafetaria menaikkan stok makanan baru yang berbeda jenisnya dengan makanan yang sebelumnya sudah dijajakan.
Sebagaimana kebanyakan stasiun kereta api lainnya di Indonesia, Stasiun Kejaksan Cirebon juga dibangun pada jaman pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Namun perubahan dan perbaikan juga sering dilakukan, utamanya sejak beberapa tahun terakhir. Foto yang saya buat pada tulisan ini seingat saya adalah sebelum perubahan terakhir yang sepertinya cukup bermakna.
Di halaman depan terdapat tengara penanda Benda Cagar Budaya, dengan perkiraan tahun berdiri sekitar 1911. Akan sangat membantu bagi wisatawan jika dinas terkait membuat satu tengara lagi yang menceritakan sejarah singkat mengenai Stasiun Kereta Api Kejaksan Cirebon ini. Adalah sejarah yang membuat sebuah tempat yang terlihat biasa menjadi menarik dan seperti bernyawa.
Semasa jaya angkutan kereta api sebelum jaman Orde Baru, di Stasiun Kereta Api Kejaksan Cirebon juga terdapat percabangan rel kereta api menuju kota Kadipaten, Majalengka dan Pelabuhan Cirebon. Di sebelah kiri bangunan Stasiun Kereta Api Kejaksan Cirebon terdapat menara air dengan tulisan "Stasiun Kereta Api Cirebon" dan logo lama Perumka di atasnya yang dipakai pada 1991 yang telah diganti dengan logo baru PT KAI sejak 2011. Di menara air ini dulu hanya ada tulisan "Cheribon", "kaartjes" di sebelah kiri dan "bagage" di sebelah kanannya.
Karena dekat pantai utara, Stasiun Kereta Api Kejaksan Cirebon terletak pada ketinggian hanya 4 mpl saja. Penumpang kereta api kelas ekonomi jalur utara tidak turun di stasiun ini namun turun di Stasiun Prujakan. Hanya penumpang KA kelas ekonomi jalur selatan yang turun di Stasiun Kereta Api Kejaksan Cirebon ini.
Bangunan utama di bagian dalam atau ruang peron Stasiun Kejaksan Cirebon saat itu tampak baru dicat ulang dan terlihat rapi. Sebagaimana di seluruh stasiun kereta api lainnya, di Stasiun Kereta Api Kejaksan Cirebon tak lagi dijumpai pedagang asong yang naik ke atas kereta. Hanya penumpang yang kini bisa masuk ke peron. Di Stasiun Kereta Api Kejaksan Cirebon ini terdapat percabangan jalur ke Purwokerto yang berlanjut ke jalur kereta api selatan, memisah dari jalur utara yang menuju Kota Semarang.
Di dalam gedung utama stasiun dipasang sebuah lukisan besar yang memperlihatkan tampak depan bangunan simetris sempurna Stasiun Kereta Api Kejaksan Cirebon pada jaman dahulu. Pada dinding menara pendek di kiri kanan menara utama terdapat tulisan "CHERIBON". Ada pula angka "1911" di bidang puncak segitiganya.
Saya sempat memotret rel dan peron utama di Stasiun Kereta Api Kejaksan Cirebon sebelum renovasi tahun 2011 yang meninggikan peron sehingga sangat memudahkan proses turun naiknya penumpang kereta. Deretan lampu, struktur atap tinggi dengan rangka besi merupakan ciri-ciri bangunan stasiun lama di banyak tempat di Pulau Jawa.
Sempat pula memotret pandangan dari samping depan gedung Stasiun Kereta Api Kejaksan Cirebon. Jam dinding bulat masih dipertahankan, namun angka 1911 telah diganti huruf "CIREBON". Sedangkan kata "CHERIBON" di kiri kanan menara pendek sudah dihapus, dengan bidang tulisannya dibiarkan kosong. Atap lengkung di depan merupakan tambahan yang mementingkan fungsi ketimbang keindahan arsitektur.
Stasiun Kereta Api Kejaksan Cirebon dibangun pada tahun 1911 ini adalah atas prakarsa Staatsspoorwegen (perusahaan kereta api milik Pemerintah Hindia Belanda). Rancangan bangunannya menggunakan gaya arsitektur campuran art nouveau dan art deco, yang dikerjakan oleh arsitek Pieter Adriaan Jacobus Moojen (1879–1955).
Selain peron, di Stasiun Kereta Api Kejaksan Cirebon terdapat bangunan induk, gudang, peturasan, dan dipo (bengkel). Dipo Stasiun Kereta Api Kejaksan Cirebon ini dibangun sekitar tahun 1913, dan di dalamnya masih tersimpan lokomotif diesel pertama yang dibuat General Electric tahun 1953, yang disebut Loko Sepur Gajah Mada.
Meskipun kondisi Stasiun Kereta Api Kejaksan Cirebon sudah jauh lebih baik, namun selalu ada ruang untuk perbaikan. Kepala stasiun dan jajarannya hendaknya sering-sering mendengarkan apa yang dikeluhkan penumpang agar perbaikan bisa dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan penumpang, utamanya penumpang sepuh dan mereka yang membawa barang berat.
Stasiun Kereta Api Kejaksan Cirebon
Alamat : Jl. Siliwangi, Kelurahan Kebon Baru, Kejaksan, Cirebon. Lokasi GPS : -6.705143, 108.555822, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Hotel di Cirebon, Hotel Murah di Cirebon, Tempat Wisata di Cirebon, Peta Wisata CirebonLabel: Cirebon, Jawa Barat, Stasiun Kereta Api, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.