Jembatan Pelengkung Tangerang yang lokasinya berada di Jl. MH Thamrin, Cikokol, Tangerang, adalah salah satu tengara Kota Tangerang, Banten, yang selain dimaksudkan sebagai JPO (Jembatan Penyeberangan Orang), juga gerbang masuk dengan salam Ucapan Selamat Datang ke Kota Tangerang, baik kepada warga maupun pengunjung serta pendatang.
Karena jalanan sedang tidak begitu ramai, kami menepi sebentar di pinggir jalan, dan saya turun dari kendaraan untuk mengambil beberapa foto. Jalan MH Thamrin ini cukup lebar, sehingga menepi di jalan tidak mengganggu laju arus kendaraan. Apalagi cuma sebentar ....
Jembatan Pelengkung yang konon bisa bertahan 50 tahun ini sempat diberitakan roboh di sejumlah media, namun berita ini kemudian dibantah oleh kepolisian dan Pemerintah Kota Tangerang. Kualitas bangunan jaman sekarang memang sering menjadi pertanyaan, bahkan meski biaya pembuatannya kadang telah dinaikkan secara berlipat dari yang sewajarnya.
Lokasi Jembatan Pelengkung Tangerang yang berada tidak jauh dari sebuah gerai swalayan besar itu dibangun pada tahun 1999 dengan menghabiskan biaya sebesar 2 miliar rupiah. Bukan sebuah angka yang tak kecil untuk jembatan seperti ini.
Karena tidak ingin berlama-lama berhenti di tepi jalan, saya pun tidak naik ke atas jembatan untuk melihat konstruksi di bagian atasnya, yang mungkin juga menarik untuk dilihat. Jika punya waktu lebih panjang, dengan parkir di tempat terdekat, mungkin ada bagian lain yang menarik pada jembatan untuk dilihat.
Pembuatanan Jembatan Pelengkung relatif rebih rumit dibandingkan dengan pembuatan jembatan beton biasa, namun karena tekanan dan beban pada jembatan bisa terbagi merata pada kedua sisinya, maka Jembatan Pelengkung bisa dibuat lebih panjang, selain dari segi estetika kelihatan lebih indah ketimbang jembatan biasa.
Sesuai fungsinya, jembatan adalah merupakan sarana penghubung bagi dua area yang terpisah, apakah itu jalan darat atau pun sungai, dan kadang laut. Dalam kehidupan nyata juga ada yang pintar bertindak sebagai jembatan untuk menghubungkan pihak-pihak yang terpisah, baik secara politik atau pun secara budaya.
Konstruksi rangka baja Jembatan Pelengkung Tangerang memiliki panjang 65 meter dan lebar 3-5 meter, dengan berat keseluruhan 32 ton. Kawat-kawat baja yang menahan bentang jembatan, dan berpangkal pada busur lengkung menjadi pemandangan tersendiri.
Sebuah catatan menyebutkan bahwa jembatan pelengkung di tanah air yang berukuran besar hanya ada di beberapa tempat, diantaranya adalah Jembatan (Pelengkung Baja) Kahayan di Kalimantan Tengah yang panjangnya 150 meter dan Jembatan (Pelengkung Beton) Rempang-Galang di Batam (245m).
Ucapan selamat datang di Jembatan Pelengkung Tangerang bisa dibaca dengan jelas dari arah saya datang, karena arah itu menuju ke dalam kota, sedangkan ucapan selamat jalan terbaca terbalik karena berada di sisi sebaliknya dan mengarah ke luar kota.
Jembatan Pelengkung Tangerang bisa disebut belum terlalu fenomenal oleh sebab bentang jembatan yang tak terlalu panjang, sehingga belum cukup untuk mengundang decak kagum orang yang lewat. Apalagi orang jaman now jika pun duduk di kursi penumpang akan lebih asik dengan gadgetnya ketimbang melihat pemandangan sekeliling semacam jembatan ini.
Bagaimana pun sebuah kota akan diingat dengan keunikan seni budaya dan bangunan arsitekturnya. Jembatan Pasopati di Bandung, misalnya, memberi kesan yang baik saat orang memasuki kota, demikian pula dengan Jembatan Barelang di Batam. Hanya kepala daerah visioner yang berupaya membangun karya arsitektural dan infrastruktur hebat di wilayahnya, bukan kepala daerah abal-abal yang malah mau membawa daerahnya kembali ke jaman batu.
Lokasi Jembatang Pelengkung berada di Jl. MH Thamrin, Cikokol Tangerang. Lokasi GPS : -6.2075, 106.62839, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Hotel di Tangerang, Hotel di Tangerang Selatan, Tempat Wisata di Tangerang, Peta Wisata Tangerang.
Label:
Banten,
Jembatan,
Tangerang,
Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.