Meskipun sudah terbilang cukup sering lewat di depan Kantor Gubernur Jawa Timur, dan sempat pula memotret bangunan itu pada malam hari puluhan bulan lalu, namun baru kali ini memiliki kesempatan untuk masuk ke dalam bangunan tua yang masih terlihat anggun itu.
Kantor Gubernur Jawa Timur mulai dibangun pada 1929 dan selesai pada 1931, menelan biaya F 805.000, dengan arsitek seorang Belanda bernama Ir. W. Lemci. Pada jaman kolonial, gedung ini digunakan sebagai Gouverneurs Kantoor (Kantor Gubernur), Residensi Kantoor (Kantor Residen), dan CKC. Kantor Gubernur Belanda di Surabaya sebelumnya berada di sebuah gedung di Jalan Jembatan Merah.
Kantor Gubernur Jawa Timur merupakan gedung dua lantai yang membentuk sudut di salah satu ujungnya, dengan bangunan lebih tinggi di sudut dan agak ke belakang terdapat sebuah menara berbentuk pipih tinggi serta jam dipuncaknya. Ornamen bulat melancip ikut menghias menara ini.
Jalan di depan kantor gubernur ini sangat lebar dan tanpa pembatas, yang seingat saya dibuat satu arah mengelilingi Tugu Pahlawan. Di sisi bagian kanan dan depan gedung terlihat para pedagang kaki lima yang mangkal di tepi jalan secara serampangan. Selain terlihat tak teratur, sampah bekas bungkus makanan dan minuman terlihat berceceran membuat pemandangan yang tak sedap.
Tugu dengan prasasti yang dibuat dalam dua bahasa yang ada di sana menyebutkan bahwa di gedung Kantor Gubernur Jawa Timur ini Presiden Soekarno berunding dengan Jenderal Hawthorn untuk mendamaikan pertempuran Oktober 1945, dan bahwa Gubernur Soerjo pada 9 November 1945 jam 23.00 memutuskan menolak ultimatum Jenderal Mansergh untuk menyerah tanpa syarat sehingga terjadilah pertempuran 10 November 1945.
Pilar-pilar langsing rendah yang menyangga teras depan bangunan Kantor Gubernur Jawa Timur Surabaya, sedangkan pintu masuk ke dalam gedung berada di sebelah kiri. Langit-langit teras ini dihias kayu dengan ornamen lengkung-lengkung dedaunan yang cukup menarik. Kesan mewah terlihat di sana.
Di bagian ini juga ada sangkar lumayan besar yang di dalamnya dipelihara ayam bekisar. Ayam dan burung dalam sangkar sepertinya masih menjadi simbol kemapanan dan kelas. Meskipun di rumah sederhana kedua jenis binatang peliharaan itu juga bisa dijumpai.
Sedangkan simbol kelas yang dulu berbentuk kuda, kereta dan saisnya sekarang sudah diganti dengan mobil bermerk mahal lengkap dengan supirnya. Lebih tinggi lagi kelasnya adalah kapal pesiar mewah dan helikopter serta pesawat jet pribadi. Entah apakah ada orang super kaya yang memiliki gerbong kereta api sendiri.
Ruang depan Kantor Gubernur Jawa Timur memiliki undakan dua tingkat menuju lantai dua, dihias tanaman yang cukup menyegarkan suasana. Sebuah arca Wisnu menunggang Garuda tampak berada di tengah undakan, sementara di dinding sebelah kirinya terpasang foto-foto gubernur yang pernah menjabat. Sedangkan di bagian kiri ruang depan dengan beberapa foto kuno menggantung pada dinding.
Pada dinding di lantai dua menempel sebuah prasasti yang menyebutkan nama-nama Gubernur Jawa Timur yang pernah menjabat hingga yang masih aktif. Langit-langit ruangan ini berhias susunan bilah kayu simetris, kayu utama berukir pola-pola kotak, serta sepasang lampu gantung yang cukup indah. Tidak diketahui apakah kayu pada langit-langit ini aseli atau ditambahkan kemudian.
Sejak setelah meletusnya pertempuran sengit antara pejuang kemerdekaan dengan tentara Sekutu pada 10 November 1945 itu, sampai akhir periode revolusi kemerdekaan RI dengan terbentuknya RIS, pemerintahan Provinsi Jawa Timur sempat pindah ke Mojokerto, Kediri, Malang dan Blitar. Satu hal yang tak terelakkan karena Surabaya diduduki oleh pasukan asing saat itu.
Kantor Gubernur Jawa Timur bisa dikatakan masih terlihat cantik dan elegan, dan keasliannya relatif terjaga. Pada jaman pendudukan Jepang, Kantor Gubernur Jawa Timur ini sempat digunakan sebagai Kantor Syuucho (Karesidenan). Setelah periode revolusi kemerdekaan RI, gedung ini digunakan kembali sebagai Kantor Gubernur Jawa Timur, Kantor Karesidenan Surabaya, Kantor CKC dan Kantor Kepolisian Karesidenan.
Kantor Gubernur Jawa Timur Surabaya
Alamat : Jalan Pahlawan, Surabaya. Lokasi GPS : -7.24578, 112.73870, Waze. Hotel di Surabaya, Tempat Wisata di Surabaya, Peta Wisata Surabaya.Label: Jawa Timur, Monumen, Soekarno, Surabaya, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.