Lokasi Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara juga bukannya sulit untuk diakses, sangat strategis malah. Gedung tua warisan kolonial bernama Graha Bhakti di Jalan Antara 59 yang ditempati museum itu hanya beberapa meter dari pintu masuk Pasar Baru. Tempat yang sering pula saya kunjungi, dulu.
Ketika tiba di museum, hari masih cukup pagi sehingga tak sulit mendapat tempat parkir di halaman museum yang terbatas. Sesaat setelah masuk ke dalam gedung kaki pun melangkah menuju ke ruang di sayap sebelah kanan, yang difungsikan sebagai cafe dan ruang serbaguna.
Di sana sudah ada Dee Larasati, Olyvia Bendon, dan Lita Jonathans. Do Nitasari yang menyarankan tempat ini baru menyusul menjelang akhir acara. Dinding ruang digunakan sebagai tempat pameran foto, dan ruangannya difungsikan sebagai cafe. Ada pula panggung kecil yang bisa digunakan pada acara talk show, atau untuk bermain musik.
Ruang serba guna di sayap kanan gedung Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara itu mungkin tempat dilakukannya pelatihan reguler untuk kelas Fotografi Dasar dan Fotografi Jurnalistik, serta pelatihan non-reguler untuk kelas Studio Lighting Dasar, Darkroom Processing Lanjutan dan Traveling Photography.
Teh, kopi dan makanan kecil yang telah dipesan sebelumnya ikut menemani obrolan pagi itu, yang sebagian baru saling bertemu. Ruangan ber-AC, serta suasana yang cukup tenang membuat kami betah berada di tempat ini. Baru setelah beberapa lama kemudian kami beranjak untuk melihat-lihat ke ruangan yang berada di lantai dua.
Saat itu tengah berlangsung peluncuran buku dan pameran foto "Makkah Photographic Diary" karya Saptono Soemardjo dan Prasetyo Utomo yang diterbitkan Galeri Foto Jurnalistik Antara Jakarta Pusat dan Divisi Pemberitaan Kantor Berita Antara, berisikan foto-foto tentang kisah perjalanan dan pelaksanaan ibadah Haji, ragam potret manusia ketika berada di sana, dan dokumentasi foto seputar Kota Makkah. Tangga menuju ke lantai dua terlihat berada di ujung ruangan bagian depan ini.
Mural Proklamasi
Pada dinding di atas tangga menuju lantai dua Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara terdapat Mural Proklamasi Kemerdekaan, serta sebuah tengara pada dinding tentang peresmian Gedung Graha Bhakti oleh Ir. Handjojo Nitimihardjo, Pemimpin Umum LKBN Antara, pada 27 Desember 1992. Lantai dua tampaknya difungsikan sebagai museum, sedangkan lantai satu yang digunakan sebagai galeri.Komik Sejarah Perjalanan Bangsa
Suasana ruang utama di lantai dua Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara Jakarta terlihat cukup mengesankan, dimana terdapat panel komik sejarah perjalanan bangsa, poster Soekarno - Hatta, dan Syahrir, dan koleksi lainnya.Panel pertama berisi kisah Pergerakan Nasional dimulai dari berdirinya Boedi Oetomo, Kongres Pemuda di Jakarta 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda, dan lahirnya Kantor Berita Antara. Panel kedua berisi kisah semasa pendudukan Jepang, Proklamasi Kemerdekaan, dan kisah Adam Malik yang pada pagi 17 Agustus 1945 menelpon rekannya di Antara untuk menyiarkan berita besar ini. Asa Bafagih kemudian meminta Pangulu Lubis untuk melaksanakan penyiaran.
Panel keempat berisikan kisah bergambar mulai dari jaman Demokrasi Liberal di awal kemerdekaan, kemudian Demokrasi Terpimpin ala Soekarno, sampai peristiwa G30S-PKI dan era pemerintahan Orde Baru dibawah Soeharto. Di langit-langit ruang utama Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara menggantung rangka bola dunia, dan dibalik kaca yang ditutup poster aneka rupa adalah lantai tiga yang sempat saya intip, terbuat dari papan, berisi buku-buku bertebaran dan tampaknya menjadi ruang baca, ruang kerja, dan ruang tidur. Lalu ada patung Gatotkaca di sebelah kiri bawah.
Berita Proklamasi
Penataan koleksi serta pencahayaan di Museum Galeri Foto Jurnalistik Antara Jakarta ini sangat baik. Ruangan yang berpendingin juga membuat atmosfer menjadi lebih menyenangkan ketika berkunjung.Rupanya dari gedung inilah, yang waktu itu masih dikuasai Jepang dan bernama Domei, dua orang petugas yang bernama Sugirin dan Markonis berhasil menyisipkan berita Proklamasi Kemerdekaan RI diantara berita lainnya. Berita itu kemudian menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, dan lalu menyebar dengan cepat ke Amerika, India dan Australia.
Ada meja kayu panjang cantik penuh foto dan poster bersejarah yang berada di tengah ruangan lantai dua museum. Pada sebuah dinding dipajang dokumentasi foto yang menangkap momen saat seorang ibu melintas di sisi dua buah kendaraan lapis baja Pasukan Anti-Huruhara Kodam Jaya yang memblokir sebuah jalan besar saat Jakarta bergolak pada 20 Mei 1998.
Pameran foto "Makkah Photographic Diary" karya Saptono Soemardjo dan Prasetyo Utomo.
Ruang serba guna di sayap kanan gedung Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara.
Ruang utama Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara Jakarta di lantai dua.
Mural Proklamasi Kemerdekaan dan tengara peresmian Gedung Graha Bhakti oleh Ir. Handjojo Nitimihardjo, Pemimpin Umum LKBN Antara, pada 27 Desember 1992.
Ruang serba guna di sayap kanan gedung Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara.
Foto-foto tentang kisah perjalanan dan pelaksanaan ibadah Haji.
Olyv dan Rika mengamati empat buah panel kisah bergambar tiga jaman di lantai dua Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara.
Rangka bola dunia, dan lantai tiga terbuat dari papan, berisi buku-buku bertebaran dan patung Gatotkaca.
Koleksi benda-benda berharga yang pernah digunakan oleh kantor Berita Antara.
Meja kayu panjang penuh foto dan poster bersejarah di tengah ruangan lantai dua Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara.
Sepeda motor kuno, mesin morse dan mesin tik.
Foto kuno yang para pemuda pemudi yang sebagian memegang bedil dan senjata lainnya. Sepertinya mereka adalah Tentara Pelajar.
Pemandangan ke arah bagian tengah ruangan, dengan Olyv yang tengah memotret bola dunia.
Meja kayu panjang yang menjadi tempat ‘mejeng’ buat Fina.
eorang ibu melintas di sisi kendaraan lapis baja Pasukan Anti-Huruhara Kodam Jaya saat Jakarta bergolak pada 20 Mei 1998.
Panel komik pertama berisi kisah pada jaman Pergerakan Nasional.
Penel komik kedua berisi kisah semasa pendudukan Jepang pada periode 1942-1945, Proklamasi Kemerdekaan oleh Soekarno – Hatta, dan kisah Adam Malik pada pagi 17 Agustus 1945.
Panel komik ketiga menceritakan semasa revolusi pada 1945 - 1949, yang dimulai dengan pendaratan pasukan sekutu yang diboncengi tentara Belanda, peristiwa pertempuran heroik di Surabaya yang meletus pada 10 November 1945 menyusul tewasnya Mallaby, hijrahnya pemerintahan republik ke Yogya, hingga pengakuan kedaulatan pada 27 Desember 1949 yang naskahnya ditandatangani di Den Haag.
Panel keempat dari jaman Demokrasi Liberal, Demokrasi Terpimpin, peristiwa G30S/PKI dan era pemerintahan Orde Baru.
Prasasti peresmian Gedung Graha Bhakti.
Di ruangan ini juga disimpan peralatan pengirim Morse yang dipakai memancarkan berita proklamasi ke seluruh dunia, tustel dan mesin ketik kepunyaan Adam Malik, peralatan produksi dan komunikasi yang pernah dipakai Antara, meja tulis dan lemari kuno, serta sepeda motor kuno yang digantung di ujung ruangan.
Alamat Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara Jakarta beradada di Jl. Antara No.59, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Telp 021-3458771. Lokasi GPS : -6.165734, 106.834212, Waze. Jam buka : 09.00 - 21.00, Senin dan hari libur nasional tutup. Harga tiket masuk : gratis. Nomor Telepon Penting, Hotel di Jakarta Pusat, Hotel Melati di Jakarta Pusat, Peta Wisata Jakarta Pusat, Peta Wisata Jakarta, Rute Lengkap Jalur Busway TransJakarta, Tempat Wisata di Jakarta, Tempat Wisata di Jakarta Pusat.
Label: Galeri, Jakarta, Jakarta Pusat, Museum, Wisa, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.