TPI Kronjo Tangerang atau Tempat Pelelangan Ikan Kronjo dan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kronjo saya "temukan" ketika melihat lalu lalang dan deret perahu nelayan di tepian sebuah sungai lumayan lebar dan memutuskan untuk berhenti melihatnya. Saat itu kami, saya dan Pak Dayat, dalam perjalanan ke Pulau Cangkir yang sudah lama ada dalam catatan namun baru kali itu punya kesempatan mengunjunginya.
Beberapa saat sebelumnya kami meninggalkan Keramat Solear, dan meski masih tengah hari namun langit terlihat gelap pertanda hujan akan segera turun. Begitupun saya memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan. Jika Solear berjarak 16 km dari pintu keluar tol Balaraja Barat ke arah selatan, maka TPI Kronjo Tangerang berjarak 20 km arah ke utara dari pintu tol yang sama, menuju ke Laut Jawa.
Setelah 750 m dari pertigaan dekat pintu tol Balaraja Barat kami belok kiri ke Jl Raya Kresek, dan lalu belok kanan setelah 6 km melaju di jalan ini untuk masuk ke Jl Raya Kronjo. Berkendara sejauh 11,7 km lagi jalan itu mentok di pertigaan lebar dan kami belok ke kiri sejauh 240 meter lalu belok kanan masuk ke Jl Raya Pulau Cengkir.
Sejauh 750 meter kemudian kami sampai di pertigaan di tepian sungai yang menjadi Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kronjo. TPI Kronjo berada sekitar 60 meter dari pertigaan arah ke kanan, yang secara tak sengaja saya jumpai saat mengikuti langkah kaki yang bergerak maju untuk memenuhi rasa ingin tahu.
Adalah deretan perahu nelayan di Pangkalan Pendaratan Ikan Kronjo membuat saya tertarik dan memutuskan turun dari mobil untuk melihat dan memotretnya, meski jalan di sana terbilang sempit yang membuat kendaraan sulit parkir sehingga pak Dayat harus mencari ceruk jalan yang cukup lebar agar kendaraan roda empat masih bisa lewat.
Selain bendera merah putih yang berkibar anggun pada tiang kapal, sebagian terlihat baru, ada pula bendera merah putih biru merah. Entah hanya iseng, atau sebagai penanda perahu karena ada puluhan perahu nelayan sandar di sana. Ketika berjalan ke arah kanan sambil melihat kegiatan para nelayan itulah saya melihat bangunan TPI Kronjo Tangerang, bersebelahan dengan SPBU Pertamina sebagai kelengkapan PPI Kronjo.
Secara tradisional nelayan di wilayah Kabupaten Tangerang banyak menangkap ikan Kembung, Manyung, Bambangan, Pari, Selar, dan Teri. Ikan lainnya yang juga sering ditangkap adalah Peperek, Biji Nangka, Kurisi, Ekor Kuning, Tiga Waja, Kuwe, Tetengkek, Belanak, Layur, dan cucut. Banyak juga ditangkap rajungan, udang putih, kerang bulu, kerang darah, dan cumi-cumi.
Saat itu terlihat ada kesibukan para nelayan yang tengah merapikan jaring ikannya dan hampir memenuhi kapal mereka yang relatif kecil. Jaring adalah salah satu "nyawa" utama nelayan. Saat merapikan jaring, para nelayan juga sambil memungut ikan yang masih tersangkut di dalamnya. Keranjang-keranjang plastik disediakan untuk menampung ikan-ikan hasil tangkapan itu, untuk dilelang di TPI Kronjo atau dijual ke tengkulak.
Menebar jaring sebesar itu di atas kapal yang kecil bukan pekerjaan mudah, meski gelombang laut utara umumnya tak seganas laut selatan. Salah melipat dan salah tebar bisa membuat jaring kusut. Lebih tak mudah lagi saat mengangkatnya karena ada tambahan beban ikan yang terperangkap. Begitupun tak ada lagi perahu nelayan yang memakai layar. Semuanya sudah menggunakan motor, dan karena itulah ada SPBU Pertamina di sana.
Tempat Pelelangan Ikan Kronjo memiliki atap tinggi dan lantai yang tampak cukup bersih meski sudah terkelupas di sana sini dan memberi kesan agak kurang sedap. Diperlukan lantai tegel yang sangat keras untuk bisa menahan gesekan ganas boks-boks plastik ikan yang beratnya bisa puluhan kg itu.
Ketika itu tak ada kegiatan lelang seperti yang saya lihat di TPI Pekalongan. Mungkin lelang memang dilakukan hanya di pagi hari, dimana kebanyakan pembeli partai besar datang berbelanja dan kapal-kapal nelayan pun banyak yang telah mendarat. Namun saya sempat melihat sejumlah boks yang berisi ikan kembung, dan ikan-ikan lainnya yang saya tak kenali namanya. Maklum bukan penggemar berat ikan, meski orang yang tak makan ikan diancam ditengggelamkan bu Susie.
Undakan tak terawat menjadi penanda Pangkalan Pendaratan Ikan Kronjo dengan jalan beton di sebelahnya yang hanya bisa dilalui satu mobil. Di ujung sebelah kanannya terlihat SPBU Pertamina. Segmen Sungai Pasilian dimana PPI dan TPI Kronjo ini berada masih berjarak sekitar 3,2 km dari muaranya yang ada di Laut Jawa, lumayan jauh, lewat jalur berkelok.
Lebar sungai di sekitar PPI Kronjo adalah sekitar 40-50 meter, cukup lebar untuk dilalui perahu sekitaran 5GT. Di sebuah kapal angkut yang lumayan besar, tampak beberapa orang tengah memasukkan balok-balok es ke dalam perahu, yang diperlukan untuk menjaga ikan yang baru saja mereka beli agar tetap segar hingga sampai ke tempat tujuan dimana kapal nantinya mendarat. Pabrik es balok juga ada di sana, sebagai kelengkapan penting TPI Kronjo.
Kegiatan penangkapan ikan oleh nelayan di PPI Kronjo biasanya berlangsung sepanjang tahun, dan hanya berhenti jika gelombang laut sangat besar di saat puncak musim barat. Area penangkapan ikan nelayan Kronjo yang kapalnya berukuran sekitaran 5 GT bisa di daerah perairan Kepulauan Seribu hingga perairan Lampung bagian timur.
Alamat TPI Kronjo berada di Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang. Lokasi GPS : -6.0545349, 106.4278677, Waze. Jam buka : sepanjang hari dan malam. Harga tiket masuk : gratis. Hotel di Tangerang, Hotel di Tangerang Selatan, Tempat Wisata di Tangerang, Peta Wisata Tangerang.
Beberapa saat sebelumnya kami meninggalkan Keramat Solear, dan meski masih tengah hari namun langit terlihat gelap pertanda hujan akan segera turun. Begitupun saya memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan. Jika Solear berjarak 16 km dari pintu keluar tol Balaraja Barat ke arah selatan, maka TPI Kronjo Tangerang berjarak 20 km arah ke utara dari pintu tol yang sama, menuju ke Laut Jawa.
Setelah 750 m dari pertigaan dekat pintu tol Balaraja Barat kami belok kiri ke Jl Raya Kresek, dan lalu belok kanan setelah 6 km melaju di jalan ini untuk masuk ke Jl Raya Kronjo. Berkendara sejauh 11,7 km lagi jalan itu mentok di pertigaan lebar dan kami belok ke kiri sejauh 240 meter lalu belok kanan masuk ke Jl Raya Pulau Cengkir.
Sejauh 750 meter kemudian kami sampai di pertigaan di tepian sungai yang menjadi Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kronjo. TPI Kronjo berada sekitar 60 meter dari pertigaan arah ke kanan, yang secara tak sengaja saya jumpai saat mengikuti langkah kaki yang bergerak maju untuk memenuhi rasa ingin tahu.
Adalah deretan perahu nelayan di Pangkalan Pendaratan Ikan Kronjo membuat saya tertarik dan memutuskan turun dari mobil untuk melihat dan memotretnya, meski jalan di sana terbilang sempit yang membuat kendaraan sulit parkir sehingga pak Dayat harus mencari ceruk jalan yang cukup lebar agar kendaraan roda empat masih bisa lewat.
Selain bendera merah putih yang berkibar anggun pada tiang kapal, sebagian terlihat baru, ada pula bendera merah putih biru merah. Entah hanya iseng, atau sebagai penanda perahu karena ada puluhan perahu nelayan sandar di sana. Ketika berjalan ke arah kanan sambil melihat kegiatan para nelayan itulah saya melihat bangunan TPI Kronjo Tangerang, bersebelahan dengan SPBU Pertamina sebagai kelengkapan PPI Kronjo.
Secara tradisional nelayan di wilayah Kabupaten Tangerang banyak menangkap ikan Kembung, Manyung, Bambangan, Pari, Selar, dan Teri. Ikan lainnya yang juga sering ditangkap adalah Peperek, Biji Nangka, Kurisi, Ekor Kuning, Tiga Waja, Kuwe, Tetengkek, Belanak, Layur, dan cucut. Banyak juga ditangkap rajungan, udang putih, kerang bulu, kerang darah, dan cumi-cumi.
Saat itu terlihat ada kesibukan para nelayan yang tengah merapikan jaring ikannya dan hampir memenuhi kapal mereka yang relatif kecil. Jaring adalah salah satu "nyawa" utama nelayan. Saat merapikan jaring, para nelayan juga sambil memungut ikan yang masih tersangkut di dalamnya. Keranjang-keranjang plastik disediakan untuk menampung ikan-ikan hasil tangkapan itu, untuk dilelang di TPI Kronjo atau dijual ke tengkulak.
Menebar jaring sebesar itu di atas kapal yang kecil bukan pekerjaan mudah, meski gelombang laut utara umumnya tak seganas laut selatan. Salah melipat dan salah tebar bisa membuat jaring kusut. Lebih tak mudah lagi saat mengangkatnya karena ada tambahan beban ikan yang terperangkap. Begitupun tak ada lagi perahu nelayan yang memakai layar. Semuanya sudah menggunakan motor, dan karena itulah ada SPBU Pertamina di sana.
Tempat Pelelangan Ikan Kronjo memiliki atap tinggi dan lantai yang tampak cukup bersih meski sudah terkelupas di sana sini dan memberi kesan agak kurang sedap. Diperlukan lantai tegel yang sangat keras untuk bisa menahan gesekan ganas boks-boks plastik ikan yang beratnya bisa puluhan kg itu.
Ketika itu tak ada kegiatan lelang seperti yang saya lihat di TPI Pekalongan. Mungkin lelang memang dilakukan hanya di pagi hari, dimana kebanyakan pembeli partai besar datang berbelanja dan kapal-kapal nelayan pun banyak yang telah mendarat. Namun saya sempat melihat sejumlah boks yang berisi ikan kembung, dan ikan-ikan lainnya yang saya tak kenali namanya. Maklum bukan penggemar berat ikan, meski orang yang tak makan ikan diancam ditengggelamkan bu Susie.
Undakan tak terawat menjadi penanda Pangkalan Pendaratan Ikan Kronjo dengan jalan beton di sebelahnya yang hanya bisa dilalui satu mobil. Di ujung sebelah kanannya terlihat SPBU Pertamina. Segmen Sungai Pasilian dimana PPI dan TPI Kronjo ini berada masih berjarak sekitar 3,2 km dari muaranya yang ada di Laut Jawa, lumayan jauh, lewat jalur berkelok.
Lebar sungai di sekitar PPI Kronjo adalah sekitar 40-50 meter, cukup lebar untuk dilalui perahu sekitaran 5GT. Di sebuah kapal angkut yang lumayan besar, tampak beberapa orang tengah memasukkan balok-balok es ke dalam perahu, yang diperlukan untuk menjaga ikan yang baru saja mereka beli agar tetap segar hingga sampai ke tempat tujuan dimana kapal nantinya mendarat. Pabrik es balok juga ada di sana, sebagai kelengkapan penting TPI Kronjo.
Kegiatan penangkapan ikan oleh nelayan di PPI Kronjo biasanya berlangsung sepanjang tahun, dan hanya berhenti jika gelombang laut sangat besar di saat puncak musim barat. Area penangkapan ikan nelayan Kronjo yang kapalnya berukuran sekitaran 5 GT bisa di daerah perairan Kepulauan Seribu hingga perairan Lampung bagian timur.
Alamat TPI Kronjo berada di Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang. Lokasi GPS : -6.0545349, 106.4278677, Waze. Jam buka : sepanjang hari dan malam. Harga tiket masuk : gratis. Hotel di Tangerang, Hotel di Tangerang Selatan, Tempat Wisata di Tangerang, Peta Wisata Tangerang.
Sponsored Link
Sponsored Link
Sponsored Link
Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.