Gedung Bioskop Metropole yang dirancang oleh Han Groenewegen (Den Haag 1888 - 1980 Jakarta) itu dipengaruhi oleh aliran De Stijl, jika dilihat dari menaranya yang menampilkan permainan garis horisontal dan vertikal sebagai bagian ekspresi gedung. Gaya bangunan aliran ini umumnya memperhatikan penampakan depan, samping kiri dan kanan, dan belakang
De Stijl adalah nama majalah seni yang didirikan Theo van Doesburg, seorang pelukis dan arsitek. Di sebuah artikel De Stijl yang terbit tahun 1924, yang kemudian dikenal sebagai Van Doesburg Manifesto, ia menyebut dirinya beraliran arsitektur plastis yang berusaha menciptakan keseimbangan karakteristik fungsional banguna dengan pendekatan ruang dan waktu.
Pada penyelenggaraan Festival Film Indonesia pertama, yaitu pada Maret - April 1955, Bioskop Metropole ikut memutar film-film peserta FFI, setelah sebelumnya hanya memutar film-film keluaran MGM.
Untuk melindungi bangunan tua cantik dan sekitar 200 banguan tua lainnya di Jakarta, telah terbit Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475/1993 menjadikannya sebagai Benda Cagar Budaya yang dilindungi oleh Undang-Unndang.
Gedung Bioskop Metropole kini menjadi Metropole XXI, teater kelas menengah atas yang dilengkapi dengan gerai Starbucks, bakery dan Roemah Kuliner yang menyediakan masakan Indonesia dengan konsep food hall. Sedangkan gedung sebelah timur dijadikan ruang pamer Grohe, produk sanitasi air mewah dari Jerman.
Alamat Gedung Bioskop Metropole ada di Komplek Megaria, Pegangsaan, Menteng, Kota Jakarta Pusat. Lokasi GPS : -6.2003788, 106.8434948, Waze. Rujukan : Hotel di Jakarta Pusat, Hotel Melati di Jakarta Pusat, Peta Wisata Jakarta Pusat, Peta Wisata Jakarta, Rute Lengkap Jalur Busway TransJakarta, Tempat Wisata di Jakarta, Tempat Wisata di Jakarta Pusat.
Label: Jakarta, Jakarta Pusat, Wisa, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.
