Sewaktu masih beroperasi, Lubang Tambang Mbah Soero Sawahlunto, yang sebelumnya dikenal dengan nama Lubang Tambang Soegar, mempekerjakan orang-orang hukuman yang dikenal sebagai 'Orang Rantai'. Mbah Soero adalah mandor yang berasal dari Jawa yang dipekerjakan di lubang tambang ini. Ia dikenal sebagai pekerja keras, tegas, taat beragama, dan memiliki ilmu kebatinan tinggi, sehingga sangat disegani oleh para buruh tambang.
Dari Gedung Info Box yang merupakan Galeri Tambang Batubara Sawahlunto para pengunjung masuk ke Lubang Tambang Mbah Soero yang berada di sebelah kanan gedung, ditemani oleh pemandu wisata khusus. Ruang utama Gedung Info Box memamerkan foto-foto sejarah tambang batubara Sawahlunto, khususnya Lubang Tambang Mbah Soero. Di tempat ini pengunjung akan diberi topi dan sepatu tambang sebelum masuk ke lubang. Tempat ini sebelumnya merupakan Gedung Pertemuan Buruh yang dibangun pada 1947, tempat dilangsungkannya pertemuan dan berbagai acara hiburan.
Di sebelah kiri adalah Patung 'Orang Rantai' yang tengah mendorong lori berisi batu bara, diawasi oleh seorang mandor. Patung ini berada di halaman diantara Gedung Info Box dan Lubang Tambang Mbah Soero. Hingga tahun 1898 penambangan batu bara di Sawahlunto masih menggunakan tenaga para narapidana yang dipaksa bekerja oleh Belanda dengan bayaran murah.
Ketika kami tiba di tenpat ini, pintu masuk ke lubang tambang masih tertutup dan dikunci. Meski Lubang Tambang Mbah Soero adalah tempat wisata yang dibuka untuk umum, namun untuk turun ke dalam lubang, para pengunjung harus ditemani oleh pemandu resmi yang dilatih dan disiapkan secara profesional.
Foto di sebelah atas adalah undakan pada awal lubang yang kering dan masih mendapat sinar matahari, sedangkan foto di bawahnya adalah undakan lanjutan pada Lubang Tambang Mbah Soero Sawahlunto yang dindingnya terlihat basah karena rembesan air dengan penerangan yang sepenuhnya bergantu pada lampu listrik.
Lubang Tambang Mbah Soero ditutup pada tahun 1930 karena tingginya rembesan air dari dinding-dindingnya, dan baru dibuka kembali pada tahun 2007 untuk dijadikan tempat wisata. Sekali masuk ke Lubang Tambang Mbah Soero ini dibatasi jumlah pengunjungnya maksimum 20 orang untuk menjaga kecukupan pasokan udara di dasar lubang.
Dasar Lubang Tambang Mbah Soero terlihat rapi dengan penerangan yang cukup baik. Udara segar dipompa ke dalam lubang dari permukaan tanah dan dialirkan melalui pipa-pipa, yang membuat udara di dasar Lubang Tambang Mbah Soero tetap terasa segar. Pengeras suara pun telah dipasang jika sewaktu-waktu diperlukan.
Di beberapa tempat, atap lorong dilapis pelindung untuk melindungi pengunjung dari tetesan air yang masih merembes turun dari langit-langit. Tampak pada foto adalah Pak Wilizon (Pak Win), pemandu yang menemani kami. Meski saat itu usianya telah menginjak 54 tahun, namun energi dan semangatnya masih sangat tinggi, dengan pengetahuan yang luas tentang seluk beluk Lubang Tambang Mbah Soero.
Jalur pendakian menuju pintu keluar Lubang Tambang Mbah Soero sempat saya ambil fotonya dari atas. Saluran panjang berwarna kuning di sebelah kanan adalah selubung yang mengalirkan udara segar ke dalam Lubang Tambang Mbah Soero. Di beberapa tempat di sepanjang lorong Lubang Tambang Mbah Soero terdapat lorong tambang yang sengaja ditutup karena belum direnovasi.
Lubang Tambang Mbah Soero dengan lebar dan tinggi sekitar 2 m ini memiliki kedalaman 15 m dari permukaan tanah, dan baru bisa dimasuki sejauh 186 meter, dari bekas lubang galian tambang yang diperkirakan memiliki panjang keseluruhan sekitar 1 km. Ujung Lubang Tambang Mbah Soero konon mengandung energi mistik yang sangat besar.
Bekas tambang batubara ini dipugar sejak 26 Juni 2007 dengan mengerahkan 15 pekerja untuk memompa air yang menggenangi lubang. Dibutuhkan waktu sekitar 20 hari untuk mengeringkan air di Lubang Tambang Mbah Soero ini. Renovasi terowongan ini selesai dilakukan sekitar akhir Desember 2007.
Lubang Tambang Mbah Soero
Alamat: Jl. M Yazid, Tangsi Baru, Kelurahan Tanah Lapang, Lembah Segar, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Telp 0754-61725, 61982, 61032. Lokasi GPS : -0.67955, 100.77927, Waze. Tiket masuk: Rp. 8.000. Rujukan : Hotel di Sawahlunto, Peta Wisata Sawahlunto, Tempat Wisata di Sawahlunto.Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.