Betah rasanya berlama-lama mengitari Sentra Bisnis dan Budaya Mubarok Kudus, terutama di lantai 2 , terletak di Jalan Sunan Muria Nomor 33 A Kudus di jalanan protokol yang berada di Kota Kudus. Sebagai informasi untuk para pendatang jalanan di Kota Kudus sedikit membingungkan, mengingat jalanan di Kota Kudus kebanyakan searah sehingga kami memutar-mutar jalanan untuk mencapai tujuan, padahal jaraknya sangat dekat.
Sentra Bisnis dan Budaya Mubarok Kudus didirikan oleh Mubarokfood dari generasi ke generasi, salah satunya karena kecintaan kepada makanan khas Kudus yaitu Jenang. Makanan khas Kudus dengan label Jenang Mubarok sangat dikenal, suatu daerah atau bangsa memiliki makanan khas adalah bagian dari identitas diri dan merupakan suatu peradaban. Melalui makanan khas daerah pula memperkenalkan daerahnya ke khalayak luas, yang mana secara langsung mendukung pariwisata. Selain itu Jenang diyakini makanan khas Kudus yang disukai oleh Sunan Kudus dan tidak terlepas dari perjalanan beliau dalam menyebarkan agama Islam di sekitar Kota Kudus.
Ini salah satu bagian yang menarik di Sentra Bisnis dan Budaya Mubarok Kudus yang terletak di tingkat dua, lantai di ruangan ini dihiasi dengan desain masa lalu dan pilar kayu yang serasi. Pada dindingnya di pajang tiruan bahan baku pembuat jenang, yaitu butir kelapa, gula jawa dan beras ketan yang disimpan dalam nampan. Pemilik Sentra Bisnis dan Budaya Mubarok Kudus, menyebut ruangan ini adalah Museum Jenang.
Di lantai 2 bagian paling depan adalah Galeri Batik, sebenarnya ruangan galeri cukup bagus apalagi dilengkapi ukiran kayu yang besar ciri khas adat Jawa sebagai pembatas galeri batik dengan ruang museum jenang terkesan sangat tipikal, hanya saja menurut saya galeri batik yang letaknya di bagian depan memajang batik tidak masimal dan isinya kurang memenuhi ruangan yang besar dengan koleksi batik sangat terbatas.
Museum jenang di Sentra Bisnis dan Budaya Mubarok Kudus, terdapat peraga proses pembuatan jenang dengan cara tradisional. Menceritakan sejarah berdirinya jenang Mubarok dari masa ke masa. Visualisasi pembuatan jenang tertuang dalam patung manusia yang sedang mengolah adonan jenang dalam wajan yang besar dan dimasak di atas tungku kayu. Dipajang pula gambar yang melatar belakangi perempuan tua yang sedang mengaduk adonan jenang. Selain itu terdapat foto pasangan generasi ke 2 perintis jenang Mubarok tepatnya disebelah kiri.
Makanan khas Indonesia seperti Jenang, di dalam pembuatannya terdapat proses kreatif dan Mubarok sudah mencapai standar internasional dalam proses pengolahan dan kemasannya. Mubarokfood telah mengeluti makanan khas Kudus dan bertahan hingga sekarang yang menurut pengakuannya telah berjalan hampir 1 abad. Bisnis makanan khas daerah dijalani serius dan konsisten sehingga membuahkan hasil bukan hanya untuk generasi Mubarok tetapi efek positifnya berpengaruh juga terhadap sektor wisata di Kota Kudus. Sentra Bisnis dan Budaya Mubarok Kudus tempat yang layak dikunjungi, bukan sekedar wisata belanja.
Rumah adat Kudus yang dipasang di area Sentra Bisnis dan Budaya Kudus adalah rumah joglo atau disebut juga rumah Joglo Kudus, merupakan rumah tradional yang memiliki atap genteng dan badan rumah kayu dengan ukiran yang menawan. Rumah adat Kudus dengan rumah adat Jepara hampir serupa, perbedaannya rumah adat Jepara mempunyai 3 pintu sedangkan rumah adat Kudus hanya 1 pintu. Mengunjung yang datang ke Sentra Bisnis dan Budaya Mubarok Kudus, bisa masuk ke dalam rumah adat yang dilengkapi atap bergambar langit biru dan awan putih seolah-olah berada di luar ruangan.
Rumah adat Kudus mempunyai filofosi, seperti tata ruang yang memiliki ruang tamu dengan tiang atau pilar tunggal sebagai simbol bahwa Tuhan adalah maha Esa. Sedangkan ruang keluarga yang letaknya di belakang ruang tamu memiliki 4 tiang penyangga, merupakan simbol dan petunjuk bagi penghuni rumah agar mampu penyangga kehidupan sehari-hari diibaratkan dengan 4 sifat manusia, yaitu amarah, koreksi diri, kelembutan hati dan kebajikan.
Sentra Bisnis dan Budaya Mubarok Kudus, mempunyai tujuan lain selain menjual produk andalannya Jenang Mubarok, yaitu mempromosikan pariwisata Kota Kudus seperti halnya dengan dibuatkannya maket Menara Kudus dalam bentuk yang menyerupai Menara Kudus yang asli. Kota Kudus kotanya para wali, kota santri yang tercermin dari tempat wisata dan masyarakatnya, Mubarok mencoba memberikan sentuhan ritual seperti halnya di pajang Al qur'an berukuran besar dengan panjang sekitar 1 meter di tempatkan di satu sudut berdampingan dengan satu stel kursi dan meja kayu.
Menara Kudus merupakan ikon Kota Kudus dan miniatur Menara Kudus di Sentra Bisnis dan Budaya setinggi 6 meter dibuat dari batu bata dibuat detail sesuai desain asli dan didukung lampu kekuningan yang artistik dengan fasilitas pendingin ruangan. Selain itu maket Masjid Al Aqsha Menara , pendopo tajug dan makam Sunan Kudus dalam tata letaknya mencontoh komplek Menara Kudus asli secara detail dan menyeluruh.
Hal lain yang menarik di Sentra Bisnis dan Budaya Mubarok Kudus, menampilkan pula suasana Kudus tempo dulu yang dituangkan dalam pameran foto, yang paling menarik perhatian saya adalah foto bangsawan Kudus masa lalu lengkap dengan busananya, yaitu foto Bupati Kudus dan saudara-saudaranya di tahun 1867 yaitu Kanjeng Bupati Raden Mas Toemenggoeng Tjondronegoro disebut pula Poerwolelono. Foto-foto lain adalah rekaman Kudus dalam suasana kota masa lalu, bahkan ada pula foto Ibunda dari Raden Ajeng Kartini di pajang di antara deretan foto lawas.
Sentra Bisnis dan Budaya Mobarok Kudus memberi gambaran Kudus adalah kota relegius yang berbudaya, kaligrafi yang terbuat dari kayupun di pajang salah satunya ada yang berbentuk perahu layar yang pada bagian badan perahu kaligrafi disusun dengan indah. Ada pula perpustakaan Sunan Kudus dan Walisongo yang berisi buku-buku tentang sejarah Sunan Kudus dalam menyebarkan agama Islam, sejarah berdirinya Menara Kudus dan sejarah tentang Walisongo.
Sentra Bisnis dan Budaya Mubarok yang mengedepankan jenang sebagai makanan khasnya juga menampilkan diorama Pasar Bub ar Menara yang menggambarkan pertemuan antara pembeli dan penjual Jenang Mubarok dari generasi pertama. Mencoba mencicipi Jenang Mubarok yang manis, pantas dijadikan oleh-oleh sepulang dari Kudus. Indonesia kaya budaya dari masing-masing daerah, selayaknya putra daerah pantas untuk mempromosikan budaya daerahnya sesuai dengan tipikal dan kebiasan yang tumbuh seiring dengan kehidupan sehari-hari dari masa ke masa yang melekat dan menjadi jati diri suatu daerah.
Sentra Bisnis dan Budaya Mubarok Kudus
Alamat : Jalan Sunan Muria Nomor 33 A Kudus, Jawa Tengah, 59313, Telepon (0291) 432606 Buka pukul : 08.00 - 19.00. Rujukan : Hotel di Kudus, Hotel Murah di Kudus, Peta Wisata Kudus, Tempat Wisata di Kudus.Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.