Lokasi Bakso Pekih Purwokerto berada kurang lebih 200 m dari Masjid Agung Purwokerto, arah ke Utara, lalu belok ke kiri di Jl Pekih, nama yang dipakai restoran bakso ini. Jika dari Pendopo Si Panji maka arahnya ke Barat. Sangat mudah mencari lokasi tempatnya meskipun bukan di jalan utama.
Bangunan yang digunakan sebagai tempak makan Bakso Pekih Purwokerto berada di sebelah kiri Jalan Pekih, dengan pagar tembok yang rendah berjeruji setinggi orang dewasa. Pintu pagarnya juga berjeruji, model sorong yang panjang, sehingga membuat kendaraan bermotor bisa leluasa masuk keluar area parkirnya yang lumayan luas.
Dua orang wanita tampak tengah memasuki lokasi Bakso Pekih Purwokerto, dengan latar memperlihatkan kendaraan bermotor para penggemar bakso yang lumayan banyak di area parkirnya. Di sebelah kanan terlihat menggantung neon boks Bakso Pekih sebagai penanda. Pintu masuk ke dalam rumah makannya berada di sisi sebelah kiri.
Pakar pemasaran sering mengatakan bahwa lokasi, lokasi, dan lokasi, adalah hal yang sangat penting bagi keberhasilan sebuah usaha, apa pun jenis usahanya. Namun kenyataan sering membuktikan bahwa rumus sukses itu hanya separuh atau kadang malah sepersepuluh benar, dan lokasi Bakso Pekih Purwokerto yang tak begitu ideal ini adalah salah satu buktinya.
Memasuki ruangan tempat makan, ada pilihan tempat duduk di bagian depan, atau di bagian dalam. Kami memilih duduk di bagian depan, dekat dengan kasir. Ruang makannya lumayan lega, dengan meja-meja kayu yang dilapisi plastik bermerk minuman nasional, dan kursi-kursi yang cukup nyaman untuk diduduki.
Untuk melakukan pemesanan, kita perlu datang sendiri ke kasir yang ada di sana itu, setelah menentukan pilihan dari beberapa jenis menu bakso dan makanan lainnya. Ini sebuah cara yang biasa untuk sebuah tempat makan yang masih kecil hingga menengah, sebagai sebuah cara untuk mengurangi biaya tetap untuk menekan harga jual.
Menu bakso yang bisa dicicipi pada waktu itu adalah bakso biasa, bakso telur, bakso urat, dan ada pula bakso tetelan. Bakso yang disajikan adalah bakso daging sapi, dijamin halal menurut penjualnya. Ini menyangkut kepercayaan pelanggan, yang penting untuk dijaga bagi keberlangsungan hidup usaha kulinernya sendiri.
Saya memesan semangkok bakso telur dan segelas es jeruk, sedangkan Tri memesan bakso urat dan es teh manis. Di atas meja tersedia beberapa pilihan makanan kecil, seperti kacang goreng buatan sendiri, dan sejenis gorengan lainnya. Kupat juga tersedia di meja sebagai teman bakso bagi pengunjung yang merasa cukup lapar.
Saya sempat mengambil foto penampakan semangkuk bakso telur versi Bakso Pekih Purwokerto, dengan empat buah bakso daging sapi berukuran kecil dan sebuah bakso ukuran besar yang berisi telur di dalamnya. Saya memilih untuk menambah mie kuning ke dalam porsi baksonya, namun pengunjung bisa memilih mie putih, atau campuran keduanya, atau tanpa mie.
Meskipun orang bisa membuat mie bakso sendiri, dengan membeli sekantung plastik bakso siap dimasak dan mie kuning atau menggunakan indomi, namun orang masih sering jajan bakso di luar. Ini mungkin karena tak mudah untuk membuat kuah bakso yang gurih dan nikmat, sebagaimana kalau makan di warung bakso seperti Bakso Pekih ini.
Untuk itulah orang mau membayar lebih mahal untuk mendapatkan kenikmatan yang mereka tidak bisa ciptakan sendiri di rumah atau di tempat kerja. Apalagi jika suasana di tempat makannya sangat mendukung sebagai tempat nongkrong, untuk berbincang ngalor ngidul menghidupkan waktu bersama teman atau keluarga.
Makanan peneman bakso lainnya adalah berjenis kerupuk, dipajang berjajar di pojok sebelah kiri kasir, pada wadah-wadah plastik bermulut lebar. Es jeruk dan es teh manis datang lebih dulu. Jeruknya asli, rasanya menyegarkan. Menyusul baksonya tiba. Meskipun penyajiannya biasa saja, namun melihatnya di atas meja membuat terbit selera.
Bakso bisa disebut makanan segala jaman untuk segala usia, dan nyaris tak ada yang tak menyukainya. Oleh karena itu menu mie bakso atau variannya, hampir merupakan menu wajib di setiap pesta pernikahan maupun perhelatan lainnya. Terasa ada yang kurang jika tidak ada rombong bakso, sebagaimana ada yang kurang jika tak ada menu kambing guling.
Penampakan bakso urat yang dipesan Tri juga terlihat juga menggoda. Ada irisan dagingnya, ditambah dua buah bakso kecil dan sebuah lagi berukuran lebih besar. Bakso yang saya makan lezat rasanya memang. Selain empuk dagingnya ketika digigit, rasanya baksonya juga gurih dan nikmat di lidah. Harganya pun wajar, hanya belasan ribuan saja seporsi, waktu itu.
Hanya saja saya tidak pernah merasa tertarik untuk mencoba makan bakso urat. Barangkali karena kesan kata 'urat' yang tidak begitu nyaman terdengar di telinga saya. Tidak ada salahnya jika anda menyempatkan mampir ke tempat Bakso Pekih Purwokerto ini jika kebetulan lewat atau sedang berada di Kota Purwokerto.
Bakso Pekih Purwokerto
Alamat : Jl Pekih, Purwokerto, Banyumas. Lokasi GPS : -7.42301, 109.22895, Waze. Jam buka : 09.00 - 20.00. Hotel di Purwokerto, Hotel di Baturraden, Tempat Wisata di Banyumas, Tempat Wisata Kuliner Banyumas, Peta Wisata Banyumas.Label: Banyumas, Jawa Tengah, Kuliner, Purwokerto, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.