Gedung Cipta Niaga Cirebon ini letaknya di sebuah jalan kecil persis bersebelahan dengan Gedung Gereja Kristen Pasundan yang berada di pojokan Jl. Yos Sudarso No.10, Cirebon. Gedung-gedung tua di kota ini tak lagi dikenal dengan nama aslinya, namun lebih banyak dikenal dengan nama pemilik terakhir yang menggunakannya.
Gedung Cipta Niaga Cirebon juga merupakan gedung tua peninggalan jaman kolonial yang telah ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Cirebon. Konservasi bangunan semacam ini penting untuk memelihara ingatan dan sejarah tentang perjalanan kota dan manusia yang pernah menempatinya.
Dari waktu ke waktu perlu dibuat rencana pemanfaatan dan pengembangan bangunan tua seperti ini, agar secara ekonomi bisa bermanfaat dan disaat yang sama orang bisa diberi akses untuk ikut menikmati keindahan arsitekturnya serta mempelajari sejarahnya.
Papan penanda Benda Cagar Budaya bagi Gedung Cipta Niaga Cirebon, serta informasi bahwa tahun 1911 adalah merupakan tahun dimana Gedung Cipta Niaga Cirebon itu dibuat. Pada tahun yang sama dibangun Stasiun Cirebon dan Stasiun Prujakan oleh perusahaan kereta api swasta yang bernama Naamloze Vennotschap Semarang-Cheribonsche Stoomtram Maatschappij.
Akan lebih menarik, jika dibuat semacam prasasti di sekitar papan ini, yang menceritakan perjalanan sejarah Gedung Cipta Niaga Cirebon dari mulai pembuatan hingga saat prasasti itu dibuat.
Gedung Cipta Niaga Cirebon merupakan sebuah bangunan bertingkat dua berbentuk kotak simetris kiri kanan dan di bagian tengahnya terdapat menara yang menonjol ke atas, dan di setiap pucak bangunan terdapat konstruksi mengerucut seperti ujung anak panah.
Tampak samping Gedung Cipta Niaga Cirebon tampak cukup menarik dengan jejeran jendela berdaun tinggi yang berada di lantai dua. Dudukan tiang bendera yang terbuat dari besi setengah lingkaran dengan beberapa ornamen sedikit memberi penyeimbang pada bentuk kotak menara.
Jika saja halaman depannya lebih luas maka gedung ini bisa terlihat lebih cantik. Namun bukan hanya tak memiliki halaman, jalan di depan gedung ini pun relatif kecil, bukan pada deret jalan utama, padahal mestinya harga tanah pada waktu itu masih relatif murah.
Sebuah tulisan yang menempel di dinding depan yang tampaknya merupakan pemilik gedung ini sebelum digunakan oleh Cipta Niaga. Tulisan itu berbunyi: "Internationale Crediet & Handelsvereeniging Rotterdam". Perusahaan ini didirikan pada 1863, dengan produsen kapas Twente G. dan H. Salomonson (dari Royal Steam Weaving di Nijverdal) sebagai pemegang saham utama.
Akan lebih menarik, jika dibuat semacam prasasti di bagian depan gedung ini, yang menceritakan secara singkat perjalanan sejarah Gedung Cipta Niaga Cirebon dari mulai pembuatan hingga saat prasasti itu dibuat. Setidaknya akan membuat orang berhenti sejenak untuk melihatnya.
Bagian atas Gedung Panca Niaga Cirebon yang berbentuk simetris sempurna. Pintu pada menara tampaknya hanya digunakan saat hendak memasang bendera pada tiang, meski tak terlihat ada tali di sana. Tidak adanya pijakan kaki pada bagian bawah tiang mungkin bisa membuat orang gamang saat memasang bendera.
Sudah merupakan suatu kemajuan bahwa bangunan tua seperti Gedung Cipta Niaga Cirebon ini telah ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya. Keberadaan bangunan heritage semacam ini akan membuat orang bisa menelisik tentang apa yang pernah terjadi di masa lalu, yang bisa menjadi bagian tak terpisahkan dari apa yang kemudian terjadi bertahun-tahun kemudian.
Gedung Cipta Niaga Cirebon juga merupakan gedung tua peninggalan jaman kolonial yang telah ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Cirebon. Konservasi bangunan semacam ini penting untuk memelihara ingatan dan sejarah tentang perjalanan kota dan manusia yang pernah menempatinya.
Dari waktu ke waktu perlu dibuat rencana pemanfaatan dan pengembangan bangunan tua seperti ini, agar secara ekonomi bisa bermanfaat dan disaat yang sama orang bisa diberi akses untuk ikut menikmati keindahan arsitekturnya serta mempelajari sejarahnya.
Papan penanda Benda Cagar Budaya bagi Gedung Cipta Niaga Cirebon, serta informasi bahwa tahun 1911 adalah merupakan tahun dimana Gedung Cipta Niaga Cirebon itu dibuat. Pada tahun yang sama dibangun Stasiun Cirebon dan Stasiun Prujakan oleh perusahaan kereta api swasta yang bernama Naamloze Vennotschap Semarang-Cheribonsche Stoomtram Maatschappij.
Akan lebih menarik, jika dibuat semacam prasasti di sekitar papan ini, yang menceritakan perjalanan sejarah Gedung Cipta Niaga Cirebon dari mulai pembuatan hingga saat prasasti itu dibuat.
Gedung Cipta Niaga Cirebon merupakan sebuah bangunan bertingkat dua berbentuk kotak simetris kiri kanan dan di bagian tengahnya terdapat menara yang menonjol ke atas, dan di setiap pucak bangunan terdapat konstruksi mengerucut seperti ujung anak panah.
Tampak samping Gedung Cipta Niaga Cirebon tampak cukup menarik dengan jejeran jendela berdaun tinggi yang berada di lantai dua. Dudukan tiang bendera yang terbuat dari besi setengah lingkaran dengan beberapa ornamen sedikit memberi penyeimbang pada bentuk kotak menara.
Jika saja halaman depannya lebih luas maka gedung ini bisa terlihat lebih cantik. Namun bukan hanya tak memiliki halaman, jalan di depan gedung ini pun relatif kecil, bukan pada deret jalan utama, padahal mestinya harga tanah pada waktu itu masih relatif murah.
Sebuah tulisan yang menempel di dinding depan yang tampaknya merupakan pemilik gedung ini sebelum digunakan oleh Cipta Niaga. Tulisan itu berbunyi: "Internationale Crediet & Handelsvereeniging Rotterdam". Perusahaan ini didirikan pada 1863, dengan produsen kapas Twente G. dan H. Salomonson (dari Royal Steam Weaving di Nijverdal) sebagai pemegang saham utama.
Akan lebih menarik, jika dibuat semacam prasasti di bagian depan gedung ini, yang menceritakan secara singkat perjalanan sejarah Gedung Cipta Niaga Cirebon dari mulai pembuatan hingga saat prasasti itu dibuat. Setidaknya akan membuat orang berhenti sejenak untuk melihatnya.
Bagian atas Gedung Panca Niaga Cirebon yang berbentuk simetris sempurna. Pintu pada menara tampaknya hanya digunakan saat hendak memasang bendera pada tiang, meski tak terlihat ada tali di sana. Tidak adanya pijakan kaki pada bagian bawah tiang mungkin bisa membuat orang gamang saat memasang bendera.
Sudah merupakan suatu kemajuan bahwa bangunan tua seperti Gedung Cipta Niaga Cirebon ini telah ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya. Keberadaan bangunan heritage semacam ini akan membuat orang bisa menelisik tentang apa yang pernah terjadi di masa lalu, yang bisa menjadi bagian tak terpisahkan dari apa yang kemudian terjadi bertahun-tahun kemudian.
Gedung Cipta Niaga Cirebon
Alamat : Jl. Kebumen No. 01, Kota Cirebon, Jawa Barat. Lokasi GPS : -6.720079, 108.571503, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Hotel di Cirebon, Hotel Murah di Cirebon, Tempat Wisata di Cirebon, Peta Wisata Cirebon.Sponsored Link
Sponsored Link
Sponsored Link
Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.