Jakarta, Jakarta Utara, Menara, Wisata

Menara Syahbandar

Menara Syahbandar Jakarta adalah menara tua peninggalan kolonial Belanda yang dibangun pada 1839 menempati bekas Bastion (kubu) Culemborg. Bastion itu dibuat dari batu karang pada 1645, merupakan kubu pertahanan, bagian dari tembok keliling Kota Batavia untuk ikut menjaga mulut Sungai Ciliwung, Gudang Merica, dan Galangan Kapal.

Benteng ini dibongkar oleh Daendels pada 1809 bersama dinding kota lainnya yang masih tersisa, dan bekas fondasinya baru ditemukan pada 1977 oleh Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta. Lokasi Menara Syahbandar Jakarta terletak 50 meter sebelum Museum Bahari, dan waktu itu pun saya parkir kendaraan di area parkir menara saat berkunjung ke museum.

Di halaman bagian depan Menara Syahbandar Jakarta saya melihat ada sebuah tengara prasasti yang ditandatangani pada tahun 1977 oleh Gubernur Jakarta Ali Sadikin waktu itu, sebagai penanda Kilometer 0 Jakarta di waktu itu. Namun titik Kilometer 0 DKI Jakarta kemudian dipindahkan ke Monumen Nasional pada sekitar tahun 1980-an.

Gedung Menara Syahbandar Jakarta itu berukuran 4 x 8 meter dan tinggi 12 meter. Bangunan menaranya semakin lama terlihat semakin miring posisinya, sehingga sering dijuluki sebagai "Menara Miring". Menara juga bergoyang saat truk dan kendaraan berat lewat di Jalan Raya Pakin, sehingga juga sering disebut sebagai Menara Goyang.

Batas Titik

Di dalam Menara Syahbandar Jakarta terdapat lempengan batu bertulis huruf Tiongkok yang artinya Batas Titik, sebagai titik 0 Kota Batavia. Di luar menara ada tujuh meriam, tiga mengarah ke Pasar Ikan. Dulu bangunan ini pernah sebagai Kantor Komando Sektor Kepolisian (Komseko) dan juga pernah sebagai Kantor Museum Bahari.

Menara Syahbandar Jakarta memiliki tiga ruangan, yaitu di lantai dasar, di bagian tengah berukuran 6x7 meter, dan paling atas yang berfungsi sebagai ruang pengamatan dengan empat jendela. Di bawah lantai dasar, terdapat ruangan yang dulu berfungsi sebagai tempat untuk mengurung awak kapal yang melanggar peraturan pelabuhan.

Menara Syahbandar Jakarta dari ujung Jl. Pasar Ikan. Lapak-lapak yang terlihat di sebelah kiri sudah dibersihkan pada 2016 oleh Ahok, dikembalikan ke fungsinya semula. Gedung memanjang di sebelah kanan adalah Museum Bahari. Agak jauh di sebelah kiri dari tempat saya berdiri dalah tempat pelelangan ikan, dan lebih jauh lagi di sebelah belakang dari tempat saya berdiri adalah cagar budaya Masjid Luar Batang.

Uitkijk Post

Saya kemudian menaiki tangga menara untuk menuju ke jendela pandang. Dari dalam menara saya bisa mendapatkan pemandangan mata burung yang luas ke arah Jl. Pasar Ikan. Menara Syahbandar Jakarta, yang sebelumnya disebut Uitkijk atau Uitkijk Post, dulu adalah menara pemantau bagi kapal yang keluar-masuk Batavia dan sebagai kantor pemungut cukai bagi barang-barang yang dibongkar di pelabuhan Sunda Kelapa.

Fungsi sebagai menara pengawas lenyap setelah tahun 1886, saat pelabuhan Tanjung Priok dibuka. Karena menempati bekas benteng, pintu besi di bawah Menara Syahbandar konon menjadi jalan masuk ke lorong bawah tanah menuju Masjid Istiqlal yang pada masa kolonial adalah lokasi benteng Belanda (Citadel Prins Frederik).

Pandangan mata burung ke gedung Galangan Kapal VOC yang terletak di sisi sebelah selatan Menara Syahbandar Jakarta bisa terlihat dari jendela ruangan di dalam menara. Di gedung yang dibangun tahun 1628 itu kini dibuka sebuah restoran dan kafe. Sebelumnya lagi tempat itu merupakan kediaman Pangeran Jayawikarta dan loji Inggris, yang dihancurkan tahun 1619 oleh VOC saat merebut Jayakarta.

Pandangan ke arah pintu air yang menghadap ke kanal lurus bersambung ke dermaga Pelabuhan Sunda Kelapa bisa dilihat dari atas Menara Syahbandar. Kapal-kapal kecil dan sedang terlihat di ujung sebelah kiri. Sampah yang terlihat menumpuk pada 2016 sudah terlihat bersih berkat pasukan PPSU yang dibentuk Ahok.

menara syahbandar jakarta menara syahbandar jakarta menara syahbandar jakarta menara syahbandar jakarta menara syahbandar jakarta

Pada 1926 - 1967, Menara Syahbandar Jakarta pernah dipakai sebagai Kantor Syahbandar Pelabuhan Pasar Ikan, yang kemudian pindah ke Pelabuhan Sunda Kelapa. Sebagai bagian dari Program Revitalisasi Kota Tua yang dimulai tahun 2006, Pemprov DKI Jakarta melakukan pekerjaan perbaikan terhadap Menara Syahbandar Jakarta yang dilakukan pada April 2007.

Alamat Menara Syahbandar berada di Jl. Pasar Ikan No.1, Sunda Kelapa, Jakarta. Lokasi GPS : -6.12753, 106.809066, Waze. Jam buka : 9.00 -15.00 Minggu dan Selasa - Kamis; 9.00 - 14.30 Jumat - Sabtu; hari Senin libur. Nomor Telepon Penting, Hotel di Jakarta Utara, Hotel Melati di Jakarta Utara, Peta Wisata Jakarta Utara, Peta Wisata Jakarta, Rute Lengkap Jalur Busway TransJakarta, Tempat Wisata di Jakarta, Tempat Wisata di Jakarta Utara.
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.

aroengbinang, seorang penyusur jalan.
Traktir BA secangkir kopi? Scan via 'Bayar' GoPay.
Diubah: Januari 06, 2021.