Museum Tanah Bogor menempati sebuah ruangan di lantai dasar yang relatif berukuran kecil di sebuah gedung di bagian belakang kompleks Balai Penelitian Tanah yang beralamat di Jl. Ir H. Juanda No. 98, Bogor. Jalan masuk ke kompleks gedung dimana museum ini berada letaknya berseberangan dengan lokasi Museum Zoologi Bogor.
Museum Tanah Bogor didirikan pada 29 September 1988, dan merupakan tempat penyimpanan jenis contoh tanah dari seluruh wilayah penting di Indonesia yang dipajang dalam ukuran kecil dalam bentuk makromonolit. Di museum ini juga terdapat contoh berbagai batuan, pupuk, perangkat uji tanah, peta-peta, maket, dan alat survei tanah.
Sayangnya ketika saya berkunjung orang yang tahu banyak tentang semua koleksi yang disimpan di Museum Tanah Bogor ini sedang tidak ada di tempat. Menurut penuturan seorang pegawai, orang itu sedang mengikuti sebuah pertemuan di Jakarta. Beruntung ada orang lain yang menyimpan kunci museum dan membukakan pintunya sehingga saya bisa masuk ke dalam.
Salah satu pajangan di Museum Tanah Bogor menunjukkan bagaimana proses dilakukannya pengambilan Makromonolit di lapangan. Makromonolit adalah merupakan irisan tegak dari penampang tanah utuh yang diambil contohnya dan kemudian diawetkan sebagai bahan penelitian dan dokumentasi. Makromonolit biasanya dibuat dengan ukuran standar 150 x 25 x 4 cm.
Ruangan Museum Tanah Bogor berbentuk memanjang tanpa penyekat dan terlihat sederhana, dengan sebagian koleksi menempel pada dinding, dan sebagian lagi mengisi bagian tengah ruangan. Saya berjalan berkeliling sendirian di ruangan ini sambil mengamati sejumlah koleksi yang baru pertama kali saya lihat. Museum ini memang sangat spesifik koleksinya.
Salah satu koleksi berupa dokumentasi penelitian lapangan tentang karakteristik tanah di beberapa tempat di tanah air yang dipajang di Museum Tanah Bogor. Pada dokumentasi itu antara lain disajikan catatan tentang klasifikasi tanah, fisiografi, topografi / kemiringan, bahan utama, drainage, data permeabilitas, pemakaian tanah, dan lokasi dimana penelitian dan pendataan dilakukan.
Salah satu koleksi Museum Tanah Bogor berupa makromonolit tanah berasal dari sebuah lokasi di Desa Pagak, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Informasi teknis secara terperinci disajikan pada poster itu, serta ada pula foto saat pengambilan contoh di lokasi. Di bagian bawah poster juga disajikan informasi teknis dalam bahasa Inggris.
Di dekatnya ada pula koleksi makromonolit tanah yang diambil contohnya paska terjadinya bencana tsunami hebat yang melanda Nanggroe Aceh Darussalam pada Desember 2004. Makromonolit yang disimpan di Museum Tanah Bogor itu diambil pada tahun 2005, atau kurang dari setahun setelah bencana. Ada pula makromonolit yang diambil dari Tulungagung dan Ngawi, keduanya ada di Jawa Timur.
Ada contoh Ultisol di Museum Tanah Bogor yang berasal dari daerah Muarabungo, Jambi. Ultisol adalah jenis tanah yang ditemukan di daerah dengan suhu tanah rata-rata lebih dari 8°C, yang banyak ditemukan di daerah lahan kering di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian jaya, yang belum dipergunakan untuk pertanian.
Kata "ultisol" berasal dari kata "ultimate" atau "akhir", karena ultisol dipandang sebagai produk akhir dari pelapukan mineral yang berlangsung secara terus menerus. Ultisol umumnya tidak mengandung bahan gamping, dengan kandungan mineral lapuk kurang dari 10% di lapisan atas tanah yang ekstrim dengan kejenuhan basa rendah.
Museum Tanah Bogor berada di bawah naungan Balai Penelitian Tanah (Balittanah), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Keberadaan museum ini dimaksudkan untuk membantu para pelajar, mahasiswa, peneliti, dan masyarakat pada umumnya mengenali jenis-jenis tanah dan praktek-praktek pengelolaannya di Indonesia.
Di dalam ruangan Museum Tanah Bogor, bersebelahan dengan contoh-contoh inceptisol, juga terlihat ada sebuah rak pendek dengan deretan wadah-wadah plastik yang menjadi tempat penyimpanan contoh pupuk anorganik tunggal dan majemuk. Kondisi tanah yang berbeda memerlukan jenis pupuk dan cara pengolahan berbeda pula agar tanaman tumbuh subur.
Museum Tanah Bogor yang meskipun penampakannya secara fisik tidak begitu menarik namun tentu bisa memberi sumbangan besar pada pendokumentasian penelitian dan pengembangan tentang tanah yang ada di Indonesia. Pada gilirannya semua itu akan sangat bermanfaat bagi kemajuan produksi pertanian dan perkebunan masyarakat di berbagai tempat di tanah air.
Alamat Museum Tanah berada di Jl. Ir H. Juanda no. 98 Bogor. Telp. (0251)323012. Lokasi GPS : Google Maps, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Hotel di Bogor, Hotel di Bogor Kota, Peta Wisata Bogor, Tempat Wisata di Bogor.
Label:
Bogor,
Jawa Barat,
Museum,
Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.