Pabrik Gong Pancasan Bogor merupakan salah satu dari sedikit tempat yang tersisa di Bogor yang belum saya kunjungi sampai hari itu. Pabrik Gong Pancasan Bogor ini, mungkin karena sudah berdiri sejak jaman kolonial dan karena cara pembuatannya yang masih menggunakan cara tradisional, bisa ditemui di buku-buku perjalanan terkenal yang dibuat oleh pejalan asing.
Telah beberapa kali saya melewati daerah Pancasan di Bogor, namun gagal mengenali dimana letak Pabrik Gong Pancasan Bogor ini. Adalah karena seorang teman sehingga pada akhirnya lokasi Pabrik Gong Pancasan di Bogor ini bisa ditemukan. Lokasi Pabrik Gong Pancasan ini berada di Jalan Pancasan RT 02 / RW 03, Kampung Pancasan, Kelurahan Pasirjaya, Kota Bogor. Bangunan Pabrik Gong Pancasan Bogor ini terlihat sudah tua dan sederhana, dengan area terbuka di depan bangunan yang cukup untuk memarkir dua buah kendaraan roda empat. Sebuah tulisan "Gong Factory" terlihat pada tembok bangunan. Pintu masuk sederhana ke dalam bangunan "pabrik", yang lebih tepat disebut bengkel, berada di samping depan dan belakang.
Untuk sebuah gong berukuran 50 cm, Pabrik Gong Pancasan memakai campuran tembaga sebanyak 7-8 kg dengan timah 2.5 kg, dan memerlukan waktu 1-2 hari untuk menyelesaikan pembuatannya. Pabrik Gong Pancasan Bogor membuat gong dengan berbagai ukuran diameter, yaitu mulai dari 25 cm, 30 cm, 35, 40, 45, 55, 60, 65, 70, dan yang terbesar 75 cm.
Kami melihat lidah-lidah api menari-nari berpijar menjilati udara sementara seorang pekerja Pabrik Gong Pancasan Bogor memegangi lempeng logam yang dibakar di dalam nyala api yang kuat. Penempaan logam ini berlangsung berulang-ulang sampai bentuk sebuah gong terwujud dan siap untuk diberi sentuhan akhir.
Di dekat area tempat pembakaran yang di ujung itu juga digunakan sebagai tempat pencampuran bahan baku gong untuk dibentuk menjadi lempengan-lempengan logam campur yang siap ditempa menjadi gong. Di ujung pojok ruangan itu terlihat seorang pekerja pabrik tengah membuat campuran bahan baku gong, dan seorang pekerja Pabrik Gong Pancasan Bogor yang lain tengah memperhalus gong yang telah selesai ditempa. Sebuah gong berukuran 60 cm seberat sekitar 13 kg memerlukan sekitar 2 hari untuk menyelesaikannya.
Saat itu ada tiga orang pekerja Pabrik Gong Pancasan Bogor yang secara bergantian dan ritmis menjatuhkan pemukul besi untuk menempa dan membentuk lempeng logam ketika masih merah membara, dengan si pembakar lempeng logam bertugas untuk memeganginya hingga warna baranya meredup. Kekuatan pukulan tentu mesti dijaga agar tidak malahan merusak lempengan. Di ujung ruangan Pabrik Gong Pancasan Bogor terdapat sebuah tempat pembakaran lagi, dengan seorang pembakar dan penjaga blower.
Seorang bapak yang sudah berusia lanjut duduk agak jauh dari si pembakar lempeng logam. Ia salah seorang yang bertugas mengendalikan alat penghembus gas yang mengatur nyala api pembakar logam di Pabrik Gong Pancasan Bogor ini. Sebungkus rokok warna merah dan korek api tergeletak di samping tempat duduknya.
Sebuah gong berukuran 50 cm jenis antik dengan permukaan sengaja dibuat tidak rata, lengkap dengan dudukan terbuat dari kayu mahoni, tengah dipajang di ruang pamer di samping pabrik, dan menarik perhatian saya. Bergantung beratnya, gong buatan Pabrik Gong Pancasan Bogor ini harganya waktu itu sekitar Rp. 3,5 juta. Gong ini akhirnya saya beli.
Di sebuah ruangan di dalam kompleks saya melihat koleksi Pabrik Gong Pancasan Bogor dalam berbagai jenis dan ukuran yang telah siap untuk dijual, diambil atau dikirim kepada pada pemesan dari dalam dan luar kota. Bukan hanya gong Sunda dan Jawa yang dibuat di pabrik gong ini, namun ada juga gong berwarna hitam yang adalah gong Batak.
H. Sukarna kemudian menyelaraskan gong yang saya beli itu. Hanya H. Sukarna yang memiliki kemampuan menyelaraskan gong di Pabrik Gong Pancasan Bogor yang memiliki pegawai 18 orang itu. Permukaan bagian dalam gong pun diketuknya di beberapa tempat, sampai ia puas dengan suara yang dihasilkan oleh gong buatan Pabrik Gong Pancasan Bogor miliknya itu.
Di belakang pabrik terdapat rumah tingkat yang sebagian ruangannya digunakan sebagai tempat untuk pembuatan kayu dudukan gong serta gudang. Selain gong, Pabrik Gong Pancasan Bogor juga membuat peralatan musik tradisional. H. Sukarna, saat itu 86 tahun, merupakan generasi ke-6 pengrajin dan pemilik Pabrik Gong Pancasan Bogor.
Pabrik Gong Pancasan Bogor pertama kali didirikan oleh Nasimin di tempat yang sebelumnya merupakan kebun coklat. Pegawai yang bekerja saat ini pun adalah keturunan dari pegawai-pegawai sebelumnya. Sempatkan mampir ke pabrik gong ini, mungkin ada yang menarik dibeli untuk menjadi koleksi dan memperindah rumah.
Alamat Pabrik Gong Pancasan berada di Jl. Pancasan 17, Kampung Pancasan, Bogor. Telp. 022-8324132. Lokasi GPS : -6.60564, 106.79185, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Hotel di Bogor, Hotel di Bogor Kota, Peta Wisata Bogor, Tempat Wisata di Bogor.
Label:
Bogor,
Gong,
Jawa Barat,
Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.