Waduk Cirata Purwakarta saya kunjungi lewat jalur Cibubur - Cileungsi - Cariu - Cikalong Kulon. Setelah di daerah Cikalong Kulon kami belok ke kiri menyusur tepian Waduk Cirata sampai akhirnya tiba di ujung jalan, di bendungan dan area instalasi PLTA Cirata di Purwakarta.
Selain rusak beratnya jalur di ruas Cileungsi - Cariu di beberapa titik, jalan yang menyusur tepian Waduk Cirata Purwakarta juga tidak kurang parah rusaknya. Beruntung saya memakai SUV dengan roda yang relatif besar, sehingga masih bisa lebih mudah melewati jalur derita itu.
Bendungan ini yang menahan aliran Sungai Citarum ini berada di sebelah hulu Waduk Jatiluhur, di wilayah yang masih sama. Waduk ini menggenangi wilayah sangat luas yang membentang di tiga kabupaten, yaitu Bandung, Cianjur, dan Purwakarta, dengan sebagian besar genangan airnya berada di Kabupaten Cianjur.
Di bagian belakang struktur beton Waduk Cirata Purwakarta terdapat puluhan anak tangga menuju ke dasar lembah, dengan latar belakang Power House PLTA Cirata. Dasar lembah ini merupakan daerah aliran Sungai Citarum yang setelah menggerakkan turbin PLTA Cirata, aliran airnya menghidupi berhektar-hektar sawah di daerah Purwakarta.
Di tepian bendungan ada warung-warung makanan khas Purwakarta yang dikenal dengan nama Sate Maranggi. Sate empuk dan lezat ini biasanya menggunakan daging kambing atau sapi, berbumbu kecap dengan perpaduan rasa manis, asam, dan pedas. Ikan bakar harum dan kelapa muda yang empuk manis segar juga banyak dijajakan di sana.
Bendungan PLTA Cirata Purwakarta memiliki sebuah instalasi Power House 4 lantai yang di dalam terowongan bawah tanahnya terdapat delapan buah turbin. Turbin-turbin itu pengoperasiannya dikendalikan dari ruang kontrol Switchyard yang berada dalam jarak sekitar 2 km dari mesin-mesin pembangkit listrik di dalam Power House itu.
Untuk bisa menikmati panorama senja, pejalan dari luar kota memang mungkin perlu mempertimbangkan untuk menginap di sekitar waduk atau di dekat Kota Purwakarta. Beberapa rumah penduduk di sekitar waduk ada yang menyediakan tempat menginap sederhana dan realtif murah, tentu dengan fasilitas yang seadanya.
Waduk Cirata berada di tengah suasana alam yang hening, dengan sesekali terdengar suara kendaraan bermotor yang melintas di jalanan. Di latar belakang terdapat empat menara kontrol di tepi jalur jalan ke Cianjur. Air waduk terbelah ketika dilewati perahu berpenumpang tunggal di latar depan, serta perahu lainnya yang lebih besar di ujung kanan sana.
Suasana alam terlihat cantik dan romantis ketika semburat cahaya kemerahan mulai mewarnai awan yang menggantung di atas air dan perbukitan yang mengelilingi Waduk Cirata Purwakarta. Semakin senja sapuan warna merah pada awan di atas waduk semakin kentara terlihat mata. Nelayan yang menjala ikan juga ikut mempercantik pemandangan. Panorama senja kala yang sangat indah di tepian bendungan ini bisa dinikmati dari warung-warung yang berada di tepian waduk, di lokasi yang disebut Buangan.
Selain duduk santai di amben bambu warung sambil makan minum hangat, di Buangan para pengunjung juga bisa menyewa perahu nelayan untuk menikmati suasana dari tengah waduk. Selain itu, pada siang hari cobalah mampir ke Sate Maranggi Abah Buyung di GPS: -6.70359, 107.36248. Ada lagi ibu penjaja Sate Maranggi di tepian waduk dengan tikar lesehan di tenda sederhana. Tempat sederhana ini memberi suasana nikmat untuk menyantap Sate Maranggi, sambil melihat pemandangan waduk yang tenang dengan panorama perbukitan hijau.
Seorang pria terlihat tengah mengayuh getek bambunya di aliran sungai yang lebar. Pemandangan ini diambil dari atas jembatan yang berada beberapa kilometer setelah meninggalkan tepian Waduk Cirata Purwakarta arah ke Jakarta lewat jalan tol, memperlihatkan bagian belakang Waduk Cirata serta aliran air dan wilayah yang dilewatinya.
Di sebelah kiri waduk terlihat panorama perbukitan yang tinggi, sawah hijau subur di sebelah kanan, dan struktur beton Waduk Cirata tampak jauh di latar belakang. Selain untuk irigasi, Waduk Cirata juga digunakan sebagai tempat untuk budidaya ikan dengan menggunakan puluhan ribu petak kolam jaring apung (KJA). Bendungan PLTA Cirata lokasinya berada pada ketinggian 220 mdpl. Bendungan ini menggunakan genangan air yang luasnya mencapai 6.200 hektar sebagai sumber energi utama guna untuk menggerakkan turbin raksasa PLTA Cirata yang dalam keadaan normal mampu menghasilkan sekitar 1.400 juta kwh listrik pertahun.
Cara paling mudah untuk menuju Waduk Cirata Purwakarta dari Jakarta adalah melalui Tol Cikampek dan lalu masuk Tol Cipularang, keluar di gerbang tol Jatiluhur dan mengikuti Jalan Raya Ciganea. Setelah sampai di Jalan Raya Cialawi bertanyalah arah ke waduk, karena anda harus berbelok ke kanan di sekitar jalan ini, di GPS -6.64633, 107.36721.
Lokasi Waduk Cirata berada di Kawasan Kuliner Buangan, Kecamatan Cipeundeuy, Purwakarta Kabupaten, Jawa Barat. Lokasi GPS : -6.7008165, 107.3669815, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Jam buka : sepanjang hari sampai malam. Harga tiket masuk : sepeda motor Rp. 3.000, mobil Rp. 5.000. Tempat Wisata di Purwakarta, Peta Wisata Purwakarta, Hotel di Purwakarta.
Label:
Jawa Barat,
Purwakarta,
Waduk,
Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.