Perjalanan hingga ke tanda Gua Batu Doro Pekalongan lumayan jauh, 30 km dari warung Garang Asem H Masduki Pekalongan. Lokasi gua di tepi sungai di Dukuh Kopeng, Desa Pungangan, Kecamatan Doro, seratus limapuluh meter dari Makam Ki Gede Penatas Angin.
Tak ada yang istimewa selama perjalanan, namun jalanan menjadi lebih menarik setelah melewati simpangan dekat bendung Kali Rogoselo, sekitar 2,8 km sebelum lokasi gua yang ada di lembah perbukitan. Jalan ke kanan menuju ke Makam Ki Ageng Rogoselo dan jalan menanjak ke kiri yang hanya cukup untuk lewat satu mobil mengarah ke Gua Batu Doro Pekalongan.
Seorang penduduk yang kami temui di pinggir jalan tampak tengah melangkah mendekati Gua Batu Doro Pekalongan. Lokasi gua itu berada tepat di bawah pohon besar yang sebagian batangnya terlihat pada foto. Tempat saya berdiri memotret berada beberapa meter di bawah jalan desa, dicapai dengan menuruni sejumlah undakan batu yang belum ditata dengan baik.
Sebelumnya, perjalanan dari jalan simpang cukup mendebarkan karena hanya cukup untuk lewat satu mobil, tanpa bahu jalan. Sebelah kanan adalah lereng perbukitan pohon karet, dan di sebelah kiri jurang dengan kali di dasar lembahnya. Kami kemudian berbelok kiri menuruni lembah, melewati jalan diantara rumah warga, dan lalu ke kiri lagi mengikuti jalan.
Satu hal yang menarik di sekitar Gua Batu ini adalah adanya pohon-pohon tua berbatang besar menjulang tinggi dengan bentuk dahan yang unik. Puncak pohon tua di atas Gua Batu Doro itu jauh lebih kecil dari batang yang semestinya. Tampaknya pohon tua ini telah patah di bagian atasnya karena rapuh atau terkena angin besar dan tunasnya kemudian tumbuh lagi.
Lubang kehitaman di bagian bawah foto agak sedikit ke kanan adalah mulut Gua Batu Doro Pekalongan. Lubang itu tidak begitu besar, dan sepertinya malah sengaja ditutup dengan tumpukan batu agar orang tidak masuk ke dalamnya. Di atas mulut gua, menempel pada batu, terdapat sepotong logam segi empat dengan tulisan putih dasar hijau berbunyi "Gua Batu".
Masih ada jarak sekitar 8 meter dari mulut Gua Batu Doro Pekalongan ke tepian air Kali Rogoselo. Air di kali yang cukup lebar itu, sekitar 6-an meter, terlihat jernih dan mengalir diantara bebatuan yang terserak di sepanjang badan sungai. Batu berukuran kecil hingga sangat besar tersedia berlimpah di sana, bisa menjadi bahan bagus untuk membuat arca.
Wid, Dodi, dan si Bapak sempat saya potret di depan mulut Gua Batu Doro Pekalongan. Meskipun sempit, namun orang masih bisa menyelinap masuk ke sana. Hanya saja lantaran tidak ada senter, dan si bapak pun tampaknya belum pernah juga masuk ke dalamnya, membuat kami tak terdorong untuk bahkan hanya sekadar melongok dari mulut gua.
Namun setidaknya ada sepenggal informasi saya dapatkan dari si bapak, yang berbaik hati menemani kami ke gua meski saya kelupaan mencatat namanya. Yaitu adanya legenda atau semacam mitos mengenai Gua Batu Doro Pekalongan yang hidup dikalangan masyarakat setempat. Konon gua ini mampu menampung ribuan orang untuk berlindung ketika terjadi kiamat nanti.
Barangkali yang dimaksudkan dengan kiamat adalah kerusuhan, perang, atau semacam itu, dimana orang masih punya harapan hidup dengan berlindung di Gua Batu Doro Pekalongan ini. Oleh karena ketika kiamat besar benar-benar tiba, maka dimana pun orang akan bersembunyi, sampai ke liang semut sekalipun, tetap mereka tak akan bisa terhindar dari kemusnahan.
Boleh jadi bagian dalam Gua Batu Doro Pekalongan itu memang cukup besar serta panjang dan bisa menampung banyak orang, saat dibutuhkan. Kabarnya pula ada orang yang pernah memakai gua ini untuk bertirakat, bersemedi atau bertapa. Ada baiknya dalaman gua ini diekplorasi dan mulut gua dilebarkan, namun dengan demikian tentu perlu dipikirkan penjagaannya.
Gua Batu Doro Pekalongan
Alamat : Dukuh Kopeng, Desa Pungangan, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan. Lokasi GPS : -7.07391, 109.67204, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Hotel di Pekalongan, Tempat Wisata di Pekalongan, Peta Wisata Pekalongan.Label: Gua, Jawa Tengah, Pekalongan, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.