Hanya membutuhkan beberapa menit untuk sampai di jembatan sungai Brantas dari hotel dimana kami menginap, setelah sebelumnya sempat berhenti beberapa saat untuk memotret sebuah gedung tua bergaya kolonial di Jalan Jaksa Agung Soeprapto.
Pada abad ke 8, di sekitar sungai telah berdiri sebuah kerajaan bernama Kanjuruhan, yang mewariskan Candi Badut dan prasasti Dinoyo bertarikh 760 M, yang memanfaatkan aliran Kali Brantas untuk mengairi daerah persawahan dan perkebunan subur yang menjadi pilar ekonomi kerajaan agraris ini.
Pulau hijau rimbun di tengah Kali Brantas, sementara di sebelahnya sekelompok orang tengah menambang pasir Kali Brantas; sebuah kegiatan yang dilakukan di banyak tempat di sepanjang aliran Kali Brantas yang tampaknya sampai tahun lalu masih kurang terkontrol dan menimbulkan kerusakan pada tanggul, tebing sungai dan bantaran sungai.
Di sebelah kanan, tak tampak pada foto, ada jembatan yang melintang di atas Kali Brantas, berhias deretan lampu dengan tiang berpuncak kuntum bunga dan berornamen klasik. Iklan sebuah merk rokok asli Kediri yang keberadaannya begitu penting bagi ekonomi setempat ikut menghias jembatan Sungai Brantas ini.
Tiang-tiang jembatan Kali Brantas. Mata air Kali Brantas ini berada di Desa Sumber Brantas, Batu, kemudian mengalir ke daerah Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri, Jombang, Mojokerto. Di Mojokerto Kali Brantas terbelah dua manjadi Kali Mas yang mengalir ke arah Surabaya dan Kali Porong yang mengalir ke arah Porong, Sidoarjo. Sayang sekali tepian Kali Brantas yang seharusnya hijau indah, terlihat kotor dengan ceceran sampah yang terserak dimana-mana.
Bagusnya ada pohon rindang di tepian Kali Brantas yang menjadi sangat penting di kota yang panas ini, dan menjadi tempat strategis bagi pedagang kaki lima untuk menjaring pelanggan. Prasasti Harinjing yang ditemukan di Pare, bertarikh 726 Saka atau 804 M dan 849 Saka atau 927 M menyebutkan dibangunnya saluran air dan tanggul yang disebut dawuhan pada anak sungai Kali Konto, yaitu Kali Harinjing. Kali Konto adalah salah satu anak sungai Kali Brantas.
Seorang pria tengah menggembalakan kambingnya di rerumputan di tepian Kali Brantas, sementara sampan-sampan para penambang pasir tampak berada di kejauhan. Meski rumput di sana terlihat sangat subur, hal yang sudah jarang ditemui di kota, namun serakan sampah terlihat di banyak tempat yang tentu saja sangat mengganggu pemandangan.
Bagaimana pun Kali Brantas masih sangat penting bagi kegiatan ekonomi di daerah Jawa Timur, karena kabarnya sekitar 60% produksi padi Jawa Timur berasal dari areal persawahan di sepanjang daerah aliran Kali Brantas ini. Hanya saja jika terlambat mengelola sungai yang sangat besar ini secara benar, cepat atau lambat bencana sampah dan banjir akan datang.
Kesibukan penambang pasir di sekitar 'pulau' di tengah Kali Brantas, dengan latar jembatan lainnya yang melintang di atas sungai. Sayang sekali karena terjadinya pendangkalan dan debit air yang terus menurun, Kali Brantas tidak bisa dilayari lagi oleh kapal besar. Pendangkalan terjadi karena sungai melingkari Gunung Kelud dan Gunung Semeru di bagian hulunya, sehingga banyak bahan vulkanik yang masuk ke dalam aliran Kali Brantas ini.
Saat tengah asik melihat pemandangan, ada seorang bapak yang dengan santai membuka celana dan membuang hajat di Kali Brantas. Bapak itu kemudian memancing ikan di sana. Fungsi kakus sungai ini tampaknya masih saja berlaku, yang tampaknya memerlukan pengaturan yang lebih baik. Jika saja Kali Brantas bisa dikembangkan menjadi kawasan wisata sungai, tentu akan sangat menyenangkan dan bermanfaat bagi kegiatan ekonomi setempat.
Di beberapa titik masih terlihat bahwa tepian Kali Brantas begitu telanjang tanpa ada yang melindunginya dari kikisan air. Hanya menunggu waktu saja bantaran sungai akan ambrol diterjang air. Di sepanjang aliran Kali Brantas dan anak-anak sungainya ini terdapat beberapa bendungan besar, diantaranya adalah Bendungan Bening, Bendungan Lahor, Bendungan Sengguruh, Bendungan Serut, Bendungan Sutami, Bendungan Selorejo, dan Bendungan Wlingi.
Jembatan Kali Brantas Kediri
Alamat : Kediri, Jawa Timur. Lokasi GPS : -7.81362, 112.0069, Waze. Rujukan : Hotel di Kediri, Tempat Wisata di Kediri, Peta Wisata Kediri.Label: Jawa Timur, Kediri, Sungai, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.