Dari Pantai Petanahan kami ke Utara sejauh 2,5 km, dan lalu belok kiri arah ke Barat setelah masuk di Jl Petanahan - Sruweng, yang merupakan jalur jalan paling Selatan di Pulau Jawa. Mentok di pertigaan, belok ke kiri mengikuti jalan hingga gerbang Pantai Suwuk Kebumen.
Gerbang masuk ke pantai menyerupai gerbang Taman Impian Jaya Ancol Jakarta dengan lebar sekitar 40 meter. Setelah membayar tiket masuk sebesar Rp. 3.500 per orang, kami mengambil jalan lurus dan masuk diantara pepohonan kelapa. Setelah turun dari kendaraan, saya pun berjalan ke pinggiran pantai sementara Bambang mencari tempat parkir yang kosong dan teduh.
Seorang gadis kecil duduk di atas punggung kuda yang berjalan pelan dituntun pemandunya di sepanjang tepian Pantai Suwuk Kebumen, sementara di latar belakang anak-anak sekolah berseragam hijau biru dengan jumlah cukup banyak tampak bergerombol bermain air di bibir pantai.
Ombak di sini tergolong dahsyat dan karenanya ada papan peringatan dilarang mandi ditancapkan di tepi pantai ini. Hanya saja, papan peringatan sering dipasang untuk tidak diindahkan. Akibatnya sesekali korban jiwa tetap berjatuhan, terutama di musim libur ketika banyak pengunjung yang datang.
Di tempat keramaian dengan potensi bahaya tinggi seperti Pantai Suwuk Kebumen ini, memang tak cukup hanya mengandalkan papan peringatan untuk membuat pengunjung sadar akan adanya bahaya yang bisa mengancam jiwa. Pengumunan lewat pengeras suara yang dilakukan secara periodik dalam jangka waktu tertenu perlu dilakukan, selain wajib disediakan penjaga pantai dalam jumlah cukup.
Pengunjung Pantai Suwuk Kebumen terlihat sangat ramai. Setidaknya ada tiga rombongan besar anak berseragam sekolah, selain pengunjung keluarga. Di jalan tepian pantai seorang gadis kecil tertawa lepas dibonceng ATV oleh anak laki-laki yang serius memegang gagang setir kendaraannya yang melaju.
Dua gadis remaja melangkah meninggalkan tepian pantai sementara anak-anak sekolah berbaju pink tengah sibuk menggendong tasnya untuk berenang di kolam pesawat. Jauh di latar belakang ada gadis kecil tengah menunggang kuda, dan di sisi kanan seorang anak laki-laki berjalan melewati tengara larangan mandi di laut.
Di sisi kanan pantai terlihat warung berjejer sejajar pantai hingga sampai ke ujung yang jaraknya sekitar 400 meter. Warung di sisi kiri ada juga namun jumlahnya lebih sedikit. Di sisi kanan juga ada pemandangan perbukitan, yang belakangan saya ketahui bahwa sebagian darinya merupakan Pantai Karangbolong.
Setelah beberapa saat berada di tepian pantai kami naik lagi ke kendaraan, mengendarainya tidak keluar ke gerbang depan namun menyusuri jalan kecil di dekat gerbang yang mengarah ke Barat sampai mentok dan belok kiri. Di sebelah kanan terlihat ujung Sungai Telomoyo yang bermuara di Muara Suwuk, memisahkan Pantai Suwuk Kebumen dengan Pantai Karangbolong.
Jika saja tak ada keinginan untuk mengeksplorasi Pantai Suwuk Kebumen, boleh jadi saya tak akan sampai ke tempat itu, dan saya kira banyak pengunjung lain yang tak ke sana hingga mereka meninggalkan area pantai. Adalah sangat penting bagi pengelola untuk memberikan pengalaman yang maksimal kepada pengunjung, dan untuk itu tengara arah perlu dipasang di banyak tempat.
Saya sempat mengambil foto Bambang baru saja naik ke atas perahu yang saya sewa untuk menyusur Sungai Telomoyo, setelah sebelumnya ia melewati jembatan bambu. Sebenarnya tak ada niatan untuk naik perahu, apalagi melihat gelombang air di ujung muara yang bergolak lumayan keras. Dan saya tak pernah menyukai air, sungai atau pun laut.
Kelebihan tempat ini adalah adanya kolam renang yang di atasnya diletakkan pesawat Boeing 737-200 asli buatan 1986. Pesawat ini sebelumnya milik TNI AU yang dibawa dalam bentuk potongan dari Lanud Juanda Surabaya dan tiba di sini pada 22 Maret 2014. Potongan pesawat kemudian dirakit menjadi pesawat utuh.
Sungai Telomoyo menampung aliran sepuluh sungai besar di Kebumen sebelum berakhir di Muara Suwuk. Tidak hanya karena tukang perahu itu gigih menawarkan jasanya sehingga akhirnya saya setuju untuk menyewa perahu, namun juga melihat orang di seberang sungai yang keluar dari mulut Gua Karangbolong, dan tukang perahu setuju untuk membawa saya mampir ke sana.
Perjalanan menyusuri Sungai Telomoyo dari Muara Suwuk arah ke hilir ternyata menyenangkan. Gelombang air yang tak bersahabat hanya ada di dekat muara. Kami melewati hutan Nipah, seorang pria yang memancing sendirian di atas karang, dan lewat di bawah jembatan beton dengan deretan pemancing ikan, hingga sampai ke percabangan sungai.
Untuk anak-anak, Pantai Suwuk Kebumen merupakan tempat menarik karena kolam renang dengan pesawat besar itu, ada kuda tunggang, dan ada pula ATV. Namun bagi saya, ujung Barat Pantai Suwuk lebih menarik dengan muara sungai yang bergolak dan kesempatan menyusur sungai, serta menyeberang ke gua Karangbolong yang Travelog-nya bisa dibaca pada tulisan berikutnya.
Pantai Suwuk Kebumen
Alamat : Desa Suwuk, Kecamatan Puring, Kebumen Kabupaten. Lokasi GPS : -7.75893, 109.47355, Waze. Jam buka : sepanjang hari. Harga tiket masuk : Rp. 3.500. Naik kuda Rp. 10.000, atau Rp. 15.000 untuk 2 anak. Kolam renang Boeing Rp 15.000, masuk ke kabin pesawat Rp 15.000. Kolam renang biasa Rp. 5.000. Hotel di Kebumen, Tempat Wisata di Kebumen, Peta Wisata Kebumen.Label: Jawa Tengah, Kebumen, Pantai, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.