Jika kami langsung ke Kota Pekalongan maka jarak tempuhnya 22 km dari bendung. Namun karena mampir ke Pendopo Kajen Kabupaten Pekalongan maka jaraknya bertambah 9 km untuk sampai ke Alun-Alun Kota Pekalongan dimana warung Garang Asem H. Masduki berada.
Pendopo Kajen Kabupaten Pekalongan ini berada di bagian depan gedung Rumah Dinasi Bupati Pekalongan dengan halaman depan kiri kanan belakang terbuka dan sangat luas. Ada dua pintu masuk ke dalam pendopo, namun hanya satu pintu yang dibuka dimana di sebelah dalamnya terdapat pos jaga. Di luar tembok pagar depan terdapat area yang sangat lega.
Seorang pengendara sepeda motor tampak tengah melintas di jalan di depan tembok luar Pendopo Kajen Kabupaten Pekalongan yang hijau asri. Pada taman kecil di halaman depan pendopo terdapat prasasti peresmian yang dilekatkan pada dudukan semen seperti batu. Pos jaga berada di sebelah kiri pagar besi pintu masuk yang terlihat terbuka.
Seperti terlihat pada foto betapa luasnya jalan di bagian depan Pendopo yang dibuat tanpa batas pemisah untuk arah kendaraan yang berlawanan. Garis putih sebagai penanda batas parkir kendaraan roda empat terlihat masih baru dan saat itu kosong tak ada kendaraan yang sedang berhenti di sana.
Atap Pendopo Kajen Kabupaten Pekalongan berbentuk limasan tumpang pendek pada bagian bawahnya. Ujung bawah sudut-sudut atap dibuat melengkung ke atas dan mengecil, membentuk ornamen menyerupai bagian atas belakang makuta ksatria Pringgadani, Raden Gatotkaca. Pada struktur segitiga di depan bangunan menempel logo kabupaten terbuat dari bahan kuningan.
Sebelum pindah ke Kecamatan Kajen ini, Bupati Pekalongan menempati rumah dinas bupati dan pendoponya, serta kantor sekretariat kabupaten, di Jalan Nusantara No 1 Kota Pekalongan. Bangunan lama itu berdiri pada jaman pemerintahan Adipati Notodirdjo yang memerintah sejak tahun 1879 hingga tahun 1920. Kabupaten Pekalongan sendiri berdiri sejak 25 Agustus 1622.
Pandangan pada bagian dalam Pendopo Kajen Kabupaten Pekalongan yang mengarah ke Rumah Dinas Bupati di ujung sana. Keempat sokoguru yang menyangga atap pendopo kemungkinan adalah beton silindris yang dibalut kayu dengan lekukan vertikal repetitif. Tetapi mungkin saja saya salah, bahwa soko guru itu sepenuhnya dibuat dari kayu jati yang utuh.
Tak bisa tidak, kecepatan pertumbuhan pohon jati belum secepat kecepatan permintaannya, sehingga semakin sulit untuk mendapatkan kayu jati bermutu tinggi dengan ukuran besar. Boleh jadi suatu ketika nanti akan ditemukan cara untuk mempercepat pertumbuhan batang pohon, dengan semakin majunya ilmu pengatahuan, teknologi dan rekayasa genetika.
Sampai teknologi percepatan pertumbuhan pohon jati itu menjadi kenyataan, maka akan semakin jarang bangunan yang menggunakan struktur kayu sebanyak yang digunakan seperti di Pendopo Kajen Kabupaten Pekalongan ini. Bahan bangunan untuk atap dan pilar akan lebih banyak memakai besi baja dan beton ketimbang kayu yang semakin sulit didapat.
Lampu elok menggantung pada bagian tengah langit-langit Pendopo Kajen Kabupaten Pekalongan. Susunan kayu jati dan ukiran pada pusat keempat bidang kotak di pusat langit ruangan pendopo itu terlihat elok. Puncak keempat sokoguru juga terlihat, sedangkan umpak penyangga tiang yang biasa terbuat dari batu terlihat pada foto sebelumnya.
Pendopo Kajen Kabupaten Pekalongan dibuat seiring dengan rencana kepindahan pusat pemerintahan Kabupaten Pekalongan dari Kota Pekalongan ke Kajen, menyusul ditetapkannya Kota Pekalongan sebagai kotamadya. Rumah dinas bupati dan pendopo ini selesai dibangun dan ditempati pada 21 Pebruari 2003 dan diresmikan Menteri Dalam Negeri pada 5 April 2003.
Pandangan sudut pada Pendopo Kajen Kabupaten Pekalongan, memperlihatkan keelokan struktur dan ornamen kayu yang mendominasi bangunan ini. Sebuah proyektor lcd dipasang pada salah satu kayu penghubung soko guru, menandai pemanfaatan tempat ini digunakan sebagai ajang pertemuan, selain untuk kegiatan seni budaya masyarakat.
Pembangunan Pendopo Kajen Kabupaten Pekalongan, rumah dinas bupati, dan Kompleks Sekretariat Daerah Kabupaten Pekalongan bisa terjadi dengan pengorbanan sejumlah warga setempat. Tercatat ada 59 warga Desa Nyamok, 34 warga Desa Tanjungsari, 12 warga Desa Tanjungkulon, dan 6 warga Desa Gejlik yang harus melepaskan tanahnya untuk dijadikan lokasi bangunan. Catatan mengenai hal ini disebutkan di salah satu alinea pada prasasti yang ditandatangani bupati Pekalongan pada 17 Mei 2003.
Pendopo Kajen Kabupaten Pekalongan
Alamat : Desa Nyamok, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan. Lokasi GPS : -7.02858, 109.59138, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Info Wisata Pekalongan: Hotel di Pekalongan, Tempat Wisata di Pekalongan, Peta Wisata Pekalongan.Label: Jawa Tengah, Pekalongan, Pendopo, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.