Setelah sekitar 15 menit meninggalkan Tomohon, jalanan menuju Bukit Kasih yang sangat mulus mulai terlihat berliku, mendaki dan harus sedikit berhati-hati jika berpapasan dengan kendaraan lain. Untuk masuk ke tempat wisata Bukit Kasih, pengunjung membayar tiket Rp.3.000, dengan tempat parkir kendaraan luas yang lokasinya dekat dengan tugu Bukit Kasih.
Pada permukaan cadas di lereng Bukit Kasih Minahasa dipahat patung kepala Toar dan Lumimu'ut. Pembuatan patung Toar - Lumimu'ut itu kabarnya dilakukan oleh seorang seniman patung yang didatangkan dari Pulau Bali. Bukan perkara mudah untuk membuat patung sebesar itu, apalagi pada tebing tinggi dengan kemiringan yang sangat tajam. Selain keahlian tentu dibutuhkan pula stamina yang sangat tinggi.
Panorama pinggang Gunung Soputan dimana Bukit Kasih berada dengan deretan rumah-rumah ibadah agama besar yang letaknya berdampingan sebagai simbol persatuan dalam keragaman. Tak terlihat pada foto di lokasi yang lebih tinggi ada sebuah salib putih berukuran raksasa, dan lebih tunggi lagi puncak Gunung Soputan saat itu tengah disaput kabut putih yang pekat.
Pada bukit dengan posisi yang unik itu, paling kiri adalah gedung Gereja Katolik paling kiri, disusul Vihara, Pura yang agak ke belakang posisinya, Masjid, dan Gereja Kristen. Di area paling kanan ada gazebo setengah terbuka yang bisa digunakan sebagai tempat berteduh dan beristirahat barang sejenak. Pada tebing terlihat patung Toar, sementara patung Lumimu'ut tak tampak pada foto. Tugu Bukit Kasih terlihat di tengah bawah.
Pengunjung bisa memilih dua rute untuk ke puncak. Rute sebelah kanan merupakan jalan salib dengan anak tangga curam dan sangat melelahkan untuk didaki. Atas anjuran anak-anak kecil yang menemani naik ke Bukit Kasih, kami memilih jalur yang berada di sebelah kiri yang lebih landai. Sebuah pilihan yang ternyata sangat menolong.
Asap belerang putih tebal mengepul dari area dimana terdapat sumber air panas yang mengandung belerang. Energi panasnya sering dipakai merebus jagung dan telur, setelah terlebih dahulu dibungkus. Pengunjung biasanya merendam kaki di sumber air panas ini setelah turun dari puncak bukit. Hal yang sangat menyenangkan karena kaki akan terasa cukup pegal setelah naik turun bukit.
Semasa hidupnya konon kecantikan Lumimu'ut tidak pernah berubah dan tetap berparas muda. Toar, yang sesungguhnya adalah anak Lumimu'ut tidak mengenali ibunya yang awet muda saat ia kembali dari pengembaraannya yang berlangsung lama. Maka mereka pun saling jatuh cinta dan kemudian menikah serta melahirkan anak keturunan. Toar - Lumimu'ut dipercayai sebagai nenek moyang orang Minahasa.
Ketika telah sampai di tengah jalur pendakian kami sempat ragu-ragu apakah akan melanjutkan pendakian sampai ke atas bukit atau tidak. Namun akhirnya kami membulatkan tekad untuk terus melanjutkan pendakian, dan sampai jugalah kami di puncak Bukit Kasih Minahasa. Ada perasaan lega dan gembira ketika telah sampai ke puncak bukit dengan pandangan yang sangat luas ke bawah.
Rumah-rumah ibadah di puncak Bukit Kasih Minahasa Sulawesi Utara bisa terlihat jarak yang lebih dekat ketika kami masih berada di jalur pendakian menuju ke atas bukit. Pendakian yang ternyata cukup melelahkan, dan kami harus berhenti beberapa kali untuk mengatur nafas dan memulihkan tenaga. Patung Toar terlihat lebih jelas dari posisi kami berdiri saat itu. Patung Lumimu'ut baru bisa kami lihat pada posisi tertentu di jalur pendakian.
Tugu Bukit Kasih Minahasa setinggi 22 m yang berdiri di tengah kaki bukit terlihat elok dari atas pinggang gunung dimana bangunan tempat ibadah berada. Tugu bersegi lima yang melambangkan agama utama di Indonesia ini pada sisinya dipahat relief dan tulisan ajaran agama.
Tulisan pada tugu Bukit Kasih itu berbunyi "Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasam Buddhasa (Terpuji Sang Bhagava Yang Maha Suci yang telah mencapai Penerangan Sempurna), dan "Tidak melakukan segala bentuk kejahatan; Senantiasa mengembangkan kebajikan; dan membersihkan pikiran; Inilah ajaran para Buddha".
Lalu "Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap: Jiwa, Hati dan Akal Budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri"; "Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan"; serta "Ia yang tidak menyebabkan penderitaan bahkan mengusahakan keselamatan bagi semua mahluk, ia mendapat kebahagiaan tanpa akhir".
Sayangnya kebanyakan tempat ibadah di Bukit Kasih itu dikunci yang bisa dimaklumi jika sedang tak ada penjaga di sana. Melihat sisi luarnya, tempat-tempat ibadah itu tampak sudah memerlukan perbaikan dan perawatan, yang tentu perlu biaya. Begitu pun panorama dari atas sana cukup indah dipandang.
Setelah diam beberapa saat menikmatu suasana damai di puncak Bukit Kasih, kami turun melalui jalur Jalan Salib yang terjal. Rute ini ternyata memang berat, dengan undakan tinggi dan kemiringan tajam.
Bukit Kasih merupakan tempat yang wajib dikunjungi di Minahasa. Kecuali memiliki stamina prima, maka sebaiknya jangan memilih lintasan di sebelah kanan untuk naik ke puncak Bukit Kasih, namun pilihlah lintasan di sebelah kiri yang jauh ringan. Ada baiknya menerima tawaran anak-anak untuk menemani perjalanan selama mendaki dan menuruni Bukit Kasih, dengan memberi tips yang cukup.
Bukit Kasih Minahasa
Alamat: Desa Kanonang, Kecamatan Kawangkoan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Lokasi GPS : 1.160845, 124.7634941, Waze. Tempat Wisata di Minahasa, Peta Wisata Minahasa, Hotel di Manado.Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.