Gedung Kantor Pos Surabaya dibangun pada 1880 dan lalu menjadi kediaman serta Kantor Kabupaten Surabaya sampai tahun 1881, karenanya Jalan Kebonrojo dulu dinamakan Regentstraat. Selanjutnya gedung ini digunakan oleh Hogere Burgerschool (HBS) sampai tahun 1926, dan kemudian menjadi Kantor Pos Besar (Hoofd Post Kantoor) Surabaya.
Tidak mengapa pemakai sebuah gedung tua seperti Gedung Kantor Pos Surabaya ini berganti-ganti, selagi keaslian arsitektur bangunannya tetap terpelihara. Sangat banyak gedung tua yang kurang seberuntung ini, yang dibiarkan terlantar dan rusak dimakan usia, atau telah berubah dari bentuk aslinya, atau bahkan telah lenyap tak lagi berbekas.
Pandangan depan pada Gedung Kantor Pos Surabaya di Jalan Kebon Rojo itu, dengan bangunan utama memiliki komposisi simetris, dan bidang persegi empat tanpa pola segitiga yang biasanya ada di bagian dinding depan atasnya. Empat pasang pilar rendah menyangga koridor depan bangunan dengan sedikit tonjolan segitiga dan jam dinding bulat.
Warna orange mencorong dan warna hitam di bagian dasar, warna Kantor Pos Indonesia, mendominasi tembok Gedung Kantor Pos Surabaya ini. Warna ini yang mengurangi kesan klasik dan tua pada gedung. Gedung pada jaman kolonial kebanyakan dicat dengan warna putih, oleh sebab warna putih memantulkan panas matahari, dan terkesan bersih.
Pada permukaan pilar depan paling kanan Gedung Kantor Pos Surabaya menempel sebuah tengara yang menceritakan secara singkat sejarah bangunan tua ini. Prasasti yang dibuat oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya pada tahun 2008 itu berjudul "Hoof Post Kantoor / Kantor Pos Besar (1880)", dan disebut urutan pemakaian gedung berdasar tahun.
Tengara itu juga menyebutkan bahwa Kantor Pos Surabaya telah ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya sesuai dengan SK Walikota No 188 45/251/402.104/1996, dengan nomor urut 19. Pada dinding teras ditempelkan papan pengumuman ukuran besar berisi informasi nomor loket dan layanan yang diberikan oleh masing-masing loket pos itu.
Pandangan dari arah samping ke Gedung Kantor Pos Surabaya, memperlihatkan bentuk atapnya yang agak unik. Atap sampingnya bertumpuk dua dan agak melengkung pada ujungnya. Bentuk atap Gedung Kantor Pos Surabaya yang memberi kesan gemuk pada bangunan itu tampaknya sengaja dibuat agar sirkulasi udara di dalam ruangan menjadi lebih baik, dan bisa ikut mendinginkan hawa panas kota.
Arsitek perencana gedung ini adalah G. Bolsius yang jejak pekerjaannya belum saya temukan pada bangunan lain di Surabaya. Gedung yang lokasinya berada di Jl. Kebonrojo No. 10 ini hanya berjarak beberapa ratus meter saja dari Tugu Pahlawan Surabaya dan Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria.
Brievenbus, bus surat peninggalan dari jaman kolonial yang kondisinya masih terlihat sangat baik. Suasana di Gedung Kantor Pos Surabaya saat itu sangat sepi, karena layanan pos sedang libur, dan tidak sedang ada kegiatan di sana. Ini sangat kontras dengan suasana di seberang jalan tak jauh dari tempat ini, yang ramai lalu lalang orang karena adanya pasar kaget kaki lima yang menutup jalur pedestrian dan memakan sebagian jalan raya.
Halaman depan Gedung Kantor Pos Surabaya tampak relatif bersih, dan asri. Terdapat sepasang Bis Surat kuno berukuran besar di teras gedung. Bis surat antik itu terlihat dalam kondisi masih sangat baik. Yang menarik adalah bahwa pada periode 1906 - 1913, Hubertus Johannes van Mook bersekolah di gedung ini ketika masih digunakan oleh HBS.
Van Mook kemudian menjabat Letnan Gubernur Jenderal Hindia Belanda dari 14 September 1944 - 1 November 1948, namun praktis berfungsi sebagai Gubernur Jenderal karena Gubernur Jenderal Hindia Belanda Tjarda van Starkenborgh Stachouwer ditawan oleh Jepang dan dibawa ke Manchuria. Soekarno juga bersekolah di tempat itu, yaitu pada 1916 - 1923.
Gedung Kantor Pos Surabaya
Alamat : Jl. Kebonrojo No. 10, Surabaya. Lokasi GPS : -7.24341, 112.73724, Waze. Rujukan : Hotel di Surabaya, Tempat Wisata di Surabaya, Peta Wisata SurabayaLabel: Jawa Timur, Surabaya, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.