Putri Kamaliah atau lebih dikenal dengan Putroe Phang diboyong Sultan Iskandar Muda ke Aceh setelah menaklukkan Pahang, Malaysia. Saking cintanya pada permaisuri dari Pahang, Sultan Iskandar Muda memenuhi permintaan Putroe Phang dan membuatkan baginya taman sari.
Lokasi taman sari itu ada di belakang istana tempat permaisuri menyepi dan menghibur diri kala kerinduan akan negerinya menghampiri. Di Taman Ghairah, taman yang berada di belakang kompleks Kesultanan Darud Donya inilah sebuah gunongan menjadi perwujudan bebukitan negeri Pahang dibangun.
Sebuah prasasti di kanan bangunan menjelaskan tempat ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang memerintah Aceh pada 1607 - 1636. Di bagian belakang Gunongan terdapat satu bangunan berbentuk persegi yang dulunya adalah taman yang kemudian dijadikan tempat pemakaman Sultan Iskandar Thani, menantu Sultan Iskandar Muda. Tempat ini kemudian lebih dikenal sebagai kandang.
Gunongan tiga tingkat serba putih ini tingginya mencapai 9,5 meter dengan puncak bangunan berbentuk bunga yang sedang mekar. Saya bersyukur bisa berkunjung ke tempat ini pada perjalanan singkat ke Aceh awal Oktober 2012 lalu. Sambil meniti terowongan kecil menuju puncak Gunongan saya membayangkan ritual kegiatan berjemur sang permaisuri kala itu.
Gunongan dengan penterana batu di bagian depannya dan kandang yang tampak sepotong di bagian belakang
Tangga menuju ke puncak Gunongan yang hanya muat dilalui satu orang.
Lantai lorong yang melingkar menuju puncak Gunongan beralas rumput dan dindingnya berbentuk kelopak bunga dengan hiasan bunga di setiap pucuknya. Wajar bila sang permaisuri menjadikan tempat ini sebagai tempat menghibur diri, karena dari atas puncaknya sang permaisuri dapat mengamati sekeliling istana.
Pintu keluar dari terowongan di lantai dua Gunongan
Di sisi kiri depan Gunongan terdapat satu batu besar berbentuk undakan yang memiliki cekungan di tengahnya. Sekeliling undakan yang menyerupai kelopak bunga ini dihiasi ukiran. Dari bapak yang menyambut kami di Gunongan (maaf, lupa menanyakan nama bapaknya), saya mendapat penjelasan bahwa undakan batu yang disebut penterana batu ini, dulunya digunakan sebagai tempat penobatan sultan.
Lorong Gunongan dilapisi rumput dengan dinding menyerupai kelopak bunga mekar.
Penterana Batu, tempat penobatan sultan yang terdapat di sisi depan gunongan.
Berbicara soal penobatan sultan, ada satu kisah tragis yang menimpa Putra Mahkota kesayangan Sultan Iskandar Muda, Meurah Pupok. Konon karena tersaput cinta pada Putroe Phang pulalah Sultan Iskandar Muda tidak menangkap adanya konspirasi yang dilakukan oleh Poetro Phang untuk menyingkirkan Meurah Pupok melangkah ke singgasana.
Meurah Pupok mati diujung pedang ayahandanya sebagai hukuman atas tuduhan perzinahan yang dihembuskan oleh Poetro Phang. Jasad sang Putra Mahkota bahkan tak diijinkan untuk dimakamkan di pemakaman kerajaan. Meurah Pupok akhirnya dimakamkan di luar lingkungan istana Darul Donya, tepatnya di tengah Kerkhof Peutjut sekarang.
Kandang, tempat pemakaman Sultan Iskandar Thani yang berada di bagian belakang Gunongan.
Sepeninggal putranya, Sultan Iskandar Muda yang sangat dikagumi dan dicintai oleh rakyatnya sering terlihat murung hingga akhirnya jatuh sakit dan meninggal. Konspirasi untuk melenyapkan Putera Mahkota pun bukan lagi sekedar gosip karena diperkuat naiknya Sultan Iskandar Tani yang berasal dari Pahang menggantikan Sultan Iskandar Muda.
Taman Sari Gunongan Banda Aceh
Alamat : Jl Teuku Umar No 1, Kelurahan Sukaramai, Kecamatan Baiturahman, Banda Aceh. Lokasi GPS : 5.545862, 95.316108, Waze. Jam buka : 07.00 - 18.00 WIB. Rujukan : Peta Wisata Banda Aceh, Tempat Wisata di Banda Aceh, Hotel di Banda Aceh.Label: Aceh, Banda Aceh, Olyvia Bendon, Taman
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.