Saya bersama teman-teman dari Gangga Diver berangkat dari Candidasa pada pukul 9 pagi. Sebagai non-diver saya hanya melakukan snorkeling. Sampai di sana masih belum banyak orang. Memasuki pintu masuk parkiran akan terlihat warung-warung kecil menjajakan makanan minuman. Ada pula ruang ganti, tempat pancuran air untuk bilas, dan kamar mandi.
Pemandangan lain yang paling menarik adalah para porter wanita. Ya, disini pahlawannya adalah wanita. Kenapa saya bilang begitu? Karena porter di Tulamben bukan hanya membawa tas-tas berat seperti porter-porter pria di bandara yang hanya tinggal mengandalkan roda, tetapi di sini mereka mengangkat tabung selam yang beratnya bisa lebih dari 10 kg, dan mereka mengangkatnya di atas kepala.
Dengan sedikit bantuan kecil untuk meletakkan barang di atas kepala, dan hup, terangkat semua barang bawaan yang cukup berat itu. Wanita Tulamben adalah wanita-wanita yang tangguh. Hebatnya lagi, biasanya tiap orang membawa lebih dari 3 tabung selam! Pantai Tulamben sepi, hanya dikunjungi oleh para turis perenang dan penyelam.
Wanita pada foto di atas adalah sebagian dari banyak porter Wanita Super yang ada di Tulamben. Dua tabung diangkatnya sekaligus. Satu di atas kepala, dan satu lagi diletakkannya di atas pundak.
Rangka Kapal Liberty AS yang terdampar. Tulamben terutama dikenal karena kecelakaan kapal Liberty AS yang terletak dekat dengan pantai. Liberty adalah kapal kargo yang di tembak peluru torpedo oleh tentara Jepang di Selat Lombok pada 11 Januari 1942.
Dua kapal kemudian menarik Liberty menuju ke arah Pelabuhan Singaraja, tapi karena terlalu berat maka kapal ini terdampar di Tulamben. Selama letusan bencana Gunung Agung pada 1963, Liberty terdorong dari pantai, pecah menjadi dua dan bagian yang tersisa posisinya sekarang dekat dengan Pantai Tulamben. Kondisi buritan agak utuh sementara bagian tengah kapal rusak. Untuk melihat Kapal Liberty AS tidak perlu melakukan penyelaman, tetapi tentu saja direkomendasikan untuk menyelam. Dengan hanya berenang kira-kira 30 m dari bibir pantai, bangkai kapal ini sudah dapat terlihat dari atas permukaan laut.
Tidak ada turis yang hilir-mudik seperti di Pantai Kuta yang datang untuk berjemur atau sekadar berjalan-jalan di sepanjang garis pantai. Kemungkinan disebabkan karena di sekeliling Pantai Tulamben dipenuhi batu kerikil besar menyelimuti pasir hitam. Sehingga kurang cocok bagi turis yang ingin bersantai dan melakukan aktivitas di pantai. Juga tidak cocok untuk liburan keluarga yang membawa anak-anak yang senang berlarian. Menghindari kecelakaan jatuh atau terantuk batu di pantai.
Binatang unik dan aneh banyak ditemui ketika menyelam di Pantai Tulamben. Selain binatang yang cantik itu ada juga anemon laut yang dikelilingi ikan-ikan elok. Kami juga menjumpai seekor ikan Guineafowl Puffer yang spot kuningnya terlihat menyala di dalam gelap. Saya berenang di atas para penyelam yang jauh beberapa meter di bawah, menikmati sensasi pemandangan buih-buih udara tabung selam yang naik ke atas permukaan air. Semakin menarik karena dibantu oleh pantulan sinar matahari.
Ikan-ikan berukuran besar dan kecil, beraneka warna berenang di atas pasir hitam vulkanis. Saran saya, lebih baik menggunakan pakaian renang tertutup daripada menggunakan pakaian renang dua lapis atau bikini, karena ada ikan bandel yang senang menyapa dengan menggigit kecil. Jika ingin melakukan aktivitas di Pantai Tulamben maka lebih baik dilakukan di pagi hari. Karena jika hari telah beranjak siang, lokasi di sekitar sudah akan ramai oleh turis yang datang dari wilayah Sanur, Nusa Penida atau tempat lain yang berjarak lebih jauh.
Karang-karang cantik yang sempat difoto adalah sebagian dari penghuni bangkai Kapal Liberty AS. Ikan besar tidak hanya satu atau dua tetapi banyak jumlahnya yang berkeliaran di sekitar tempat ini. Underwater foto-foto di atas adalah courtesy of Tom Pietras
Untuk menyelam di Pantai Tulamben, pejalan sebaiknya langsung menghubungi operator selam yang banyak tersebar di sepanjang Pantai Tulamben Karangasem. Namun bisa juga melalui para operator selam yang berada di Candidasa atau wilayah lainnya di Pulau Bali.
Jika sudah selesai berenang biasanya para penjaja akan datang menawarkan dagangan berupa kaus berbagai model, kacamata hitam ataupun layangan tradisional Bali. Dengan membeli barang dagangan mereka, maka kita bisa ikut berkontribusi dalam memajukan perekonomian masyarakat di sekitar Pantai Tulamben.
Pantai Tulamben Karangasem
. Alamat : Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem, Bali. Lokasi GPS : -8.2731496, 115.5915649, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Rujukan : Tempat Wisata di Karangasem, Hotel di Karangasem, Peta Wisata Karangasem, Tempat Wisata di Bali, Hotel di Bali.Label: Bali, Fina Hastuti, Karangasem, Pantai, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.