Saya sangat terbiasa pulang-pergi Jakarta-Bandung menggunakan jasa layanan Kereta Api Indonesia, khususnya kereta Argo Parahyangan karena lebih aman dan tepat waktu. Waktu tempuh dari stasiun Bandung sampai dengan stasiun Gambir kurang lebih memakan waktu 3 jam, namun karena saya berangkat dan turun di stasiun Cimahi dan stasiun Bekasi, waktu tempuh perjalanan saya hanya sekitar 2,5 jam saja.
Tidak seperti angkutan darat lainnya seperti bis atau travel yang waktu tempuhnya tidak bisa diprediksi, apalagi selama beberapa bulan ini ruas jalan tol Cikampek sedang banyak proyek LRT dan pelebaran jalan. Rangkaian kereta Argo Parahyangan itu sendiri terdapat beberapa kelas gerbong dengan range harga yang berbeda, mulai dari kelas ekonomi, kelas ekonomi premium, kelas bisnis, kelas eksekutif, dan yang kelas prioritas. Pada tulisan ini saya akan menceritakan pengalaman unik saya saat melakukan perjalanan bersama kereta Argo Parahyangan Priority Class.
Pada hari Minggu, 5 Agustus 2018, saya berencana untuk melakukan perjalanan ke Bandung dengan Argo Parahyangan kelas eksekutif pada pukul 19.16 malam. Tiketnya sudah saya pesan seharga Rp. 130.000 melalui Tokopedia (banyak promo cashback ^_^) dari jauh-jauh hari, sekitar 1 minggu sebelumnya karena harus berebutan dengan pengguna kereta lain yang tidak ingin terjebak macet di jalan tol seperti saya. Kereta Argo Parahyangan yang saya ini terbagi menjadi 3 kelas gerbong. Kelas prioritas di gerbong paling depan, kelas eksekutif pada gerbong berikutnya (sekitar 2-3 gerbong), dan kelas ekonomi sampai ke gerbong paling belakang. Tempat duduk saja ada di gerbong eksekutif 1, tepat di belakang gerbong prioritas.
Kereta tiba di Stasiun Bekasi tepat waktu, kurang lebih pukul 19.15. Saya langsung berjalan menuju gerbong eksekutif, dan mencari tempat duduk saya di seat 4-D. Untuk gerbong eksekutif sendiri terbagi menjadi 2 - 2 seat, yang seluruhnya menghadap ke depan (tidak membelakangi laju kereta api). Seat A dan D mepet ke jendela, sementara seat B dan C di pinggir koridor. Ketika saya menemukan seat saya, ternyata sudah ada orang yang mendudukinya. Hal ini memang sering terjadi, biasanya seat sebelahnya yang ingin duduk di dekat jendela, padahal tidak memilih seat tersebut. Atau memang seatnya sudah sesuai, tetapi salah gerbong, seharusnya di gerbong eksekutif 2 malah duduk di gerbong eksekutif 1.
Namun, kejadian kali ini tidak biasa karena ketika saya tanyakan kepada penumpang yang ada di seat tersebut, ternyata di tiketnya tertulis Kelas Prioritas 1 seat 4-B (salah gerbong dan salah seat). Saya sampaikan kepada penumpang tersebut bahwa dia seharusnya ada di gerbong depan, tapi penumpang tersebut malah menawarkan saya untuk tukar seat karena merasa sudah nyaman di seat tersebut. Awalnya saya menolak karena berfikir, "ya kali harusnya eksekutif malah duduk di prioritas, engga enak lah", tetapi karena orang tersebut bersikeras, akhirnya saya terima tawaran tersebut dan berjalan menuju gerbong prioritas.
Awalnya karena takut disangka penumpang gelap, saya mencoba menjelaskan kepada pramugari di gerbong tersebut bahwa penumpang pada seat ini menawarkan untuk tukar seat dengan saya. Tanpa rumit-rumit, saya pun dipersilahkan untuk duduk di seat tersebut dan disuguhkan sebuah box makanan bertuliskan Priority yang sangat apik. Di dalamnya terdapat 2 roti isi dan 1 air mineral gelas, sangat cukup untuk menemani perjalanan kereta selama 2 setengah jam ke depan. Kemudian saya perhatikan lagi sekeliling saya; gerbong ini terlihat sangat mewah. Beberapa hal yang menurut saya menjadi nilai plus dari gerbong ini:
(+) Jok kursi penumpang berlapis kulit dengan sandaran kaki dan sebuah monitor yang berfungsi dengan baik untuk setiap penumpang;
(+) Kursi yang adjustable dan sangat nyaman, disediakan 1 bantal kecil, dan tentunya ada meja tersendiri untuk menaruh makanan;
(+) Bagasi yang berpartisi untuk setiap sisi penumpang;
(+) TV layar besar di ujung depan gerbong yang menayangkan film-film box office dengan volume yang pas;
(+) Lounge eksklusif untuk menyeduh kopi dan teh selama perjalanan (gratis);
(+) Toilet duduk yang ruangannya mewah seperti di kamar hotel;
(+) Wi-fi yang relatif stabil dan cepat, tidak hanya internet, tapi juga ada pilihan lagu dan film yang dapat ditonton dari halaman login wi-fi tsb.
Dan beberapa hal yang menurut saya bernilai negatif:
(-) AC nya gerah. Biasanya AC di gerbong eksekutif lebih dingin dan nyaman, namun saya agak sedikit kegerahan di gerbong prioritas ini;
(-) Harganya relatif mahal, sekitar Rp. 250.000. Hampir 2 kali lipatnya kelas eksekutif;
Untuk Anda yang cenderung memilih untuk tidur selama perjalanan di kereta, saya sarankan untuk memilih kelas eksekutif saja karena fasilitasnya sudah cukup memanjakan penumpang selama perjalanan. Argo Parahyangan Priority Class ini menurut saya cocok untuk penumpang yang ingin tetap beraktivitas pasif selama perjalanan kereta, dan tentu saja memilih kenyamanan dan fasilitas yang tidak dalam kondisi low budget =)
Label:
Bandung,
Bhre Aroengbinang,
Jakarta,
Jawa Barat,
Kereta Api,
Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.