Di tengah jalan yang berada di depan gerbang Museum Nyoman Gunarsa terdapat sebuah patung polisi lalu lintas dengan sikap istirahat, yang terlihat kerdil dibanding arca berukuran raksasa bertangan empat tepat di belakangnya.
Ketika memasuki halaman cukup luas Museum Nyoman Gunarsa, sempat kami melihat Nyoman Gunarsa tengah berbincang dengan seorang tamu, lalu mereka masuk ke dalam. Sedangkan kami hanya melihat-lihat di ruangan depan museum karena tampaknya jam buka telah usai.
Gapura paduraksa yang menjadi gerbang masuk ke halaman Museum Nyoman Gunarsa. Gapura itu terbuka sehingga kami masih bisa masuk ke halaman dan ruangan depan. Papan nama berinisial "NGM" (Nyoman Gunarsa Museum) berada di sebelah kanan gapura, merupakan tengara peresmian pada 1994 oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan ketika itu.
Di dalam halaman terbuka Museum Nyoman Gunarsa terdapat patung ksatria berukuran sangat besar. Namun pilar-pilar tinggi berbentuk segi empat penyangga bangunan yang berjajar di dekatnya, membuat patung besar itu terlihat menjadi kecil.
Sebagaimana kebanyakan museum di Bali, pejalan tidak bisa leluasa memotret koleksi Museum Nyoman Gunarsa ini. Museum Nyoman Gunarsa menggunakan dua lantai untuk menyimpan lukisan, patung, serta koleksi Nyoman Gunarsa lainnya. Satu lantai disediakan untuk pameran.
Ada sepasang Arca Dwarapala di ruangan depan dengan gada di tangan dan bersarung kain poleng. Pintu samping pada Kori Agung berhiaskan relief raja kera Hanoman dan Sugriwa. Pada dinding menempel beberapa buah prasasti.
Di ruang depan juga ada prasasti peresmian Museum Seni Lukis Klasik Bali pada 1998 oleh Gubernur Bali Ida Bagus Oka, prasasti Visit Musem Year 2010 di Bali ditandatangani Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, serta prasasti peringatan Dasa Warsa I Museum Nyoman Gunarsa.
Museum Nyoman Gunarsa sendiri dibangun secara bertahap sejak 1990, dan dikelola oleh Yayasan Seni Lukis Klasik Bali.
Di ruang bagian depan Museum Nyoman Gunarsa itu ada semacam aula terbuka dengan barisan deretan kursi untuk menerima tamu dalam jumlah besar.
Ruangan ini bernama Surya Chandra Murti, dengan sepasang arca Dwarapala, tiga buah ornamen Kala Makara keemasan, serta lukisan timbul Sugriwa - Subali. Kala makara keemasan di gapura tengah Museum Nyoman Gunarsa itu kedua jari tengah dan jari manis menekuk ke dalam, dan ukirannya dikerjakan dengan sangat halus.
I Nyoman Gunarsa lahir di Desa Banda, Klungkung, pada 1944. Ia adalah lulusan dari Akademi Seni Rupa Indonesia Yogyakarta, tempat ia tinggal, mengajar dan berkarya sebelum akhirnya pindah ke tempatnya sekarang.
Museum Nyoman Gunarsa Klungkung
Alamat : Dusun Banda, Desa Takmung, Kecamatan Bajarangkan, Klungkung, Bali. Lokasi GPS : -8.55214, 115.38691, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Jam buka : Selasa s/d Minggu, 09:00 - 17:00. Tempat Wisata di Klungkung, Hotel di Bali, Peta Wisata Bali, Tempat Wisata di Bali.Label: Bali, Klungkung, Museum, Nyoman Gunarsa, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.