Itu karena boneka sangat lekat dengan kehidupan anak-anak. Apalagi semua boneka itu bergerak dinamis, walau pun belum semulus gerakan manusia. Mengunjungi Istana Boneka Dufan dan melihat semua boneka yang ada di sana tidak perlu capek berjalan. Pengunjung cukup duduk santai di atas perahu kecil yang meluncur melewati lorong air yang nyaman oleh sebab ruangannya berpendingin AC.
Kalau pun capek, itu karena harus lama berdiri mengantri menunggu giliran masuk ke area Istana Boneka, jika kebetulan saat itu banyak sekali anak-anak dan pendampingnya yang ingin masuk. Jika punya uang lebih, dan tak banyak keluarga yang ikut, pengunjung bisa membeli tiket fastrack seharga Rp200 ribuan, untuk bisa segera masuk ke wahana tanpa perlu mengantri lama.
Selainkan menampilkan ragam pakaian adat dan kekayaan alam daerah di sebagian besar wilayah Nusantara, Istana Boneka Dufan juga menyajikan ragam budaya dunia. Diantaranya adalah Meksiko, Cina, Jepang, Hawaii, Afrika, Timur Tengah, Amerika, dan banyak lagi yang lainnya.
Penampakan luar Istana Boneka Dufan Ancol masih terlihat cantik, dengan tengara nama diletakkan di taman kecil di bagian depan yang gampang terlihat pengunjung saat melewatinya. Ini tentu berkat perbaikan dan peningkatan yang dilakuan secara berkala dan terus menerus oleh pengelolanya. Istilahnya adalah facelift, ganti kulit yang membuat penampilan lebih segar dan indah.
Bangunannya dibuat layaknya istana klasik di Eropa atau negeri impian di cerita-serita komik anak-anak, dengan menara-menara yang menjulang tinggi, umumnya ada genta besar di puncaknya yang bisa dibunyikan sewaktu-waktu. Sebanyak 10 gaya bangunan arsitektur lokal juga dipakai di tempat ini. Dindingnya dibuat dalam berbagai bentuk geometris yang memungkinannya untuk dicat warna-warni.
Boneka Animatronik
Di sebelah kanan agak ke tengah adalah lorong antrian yang biasanya dipadati pengunjung. Namun saat itu karena hari sudah menjelang petang, tak begitu banyak orang yang mengantri di sana. Ini membuat kami tidak harus menunggu lama untuk bisa naik ke dalam perahu dan memulai petualangan menyusuri goa panjang berkelok berisikan 600-an boneka animatronik dengan aneka busana dan gerak yang menarik.Di sebelah kiri adalah lorong yang menjadi akses keluar setelah pengunjung selesai menyusuri lorong kanal yang entah berapa panjangnya itu, dan turun dari atas perahu. Ini adalah pengaturan yang dilakukan sejak dahulu, yang membuat semua pengunjung merasa nyaman, baik bagi yang mengantri masuk, maupun yang hendak keluar dari wahana.
Lorong air Istana Boneka Dufan memiliki rel tunggal yang berada di tengah-tengahnya. Di atas rel itulah perahu yang kami tumpang bergerak maju dengan stabil, baik dalam kecepatan maupun arah, tanpa menyenggol beton pembatas yang ada di pinggiran sebelah kiri dan kanan lorong kanal.
Tak sepenuhnya stabil dalam hal kecepatan gerak maju sebenarnya, oleh karena sesekali kami bisa mendekati perahu yang ada di depan dan kadang menyenggolnya. Penyebabnya barangkali adalah lintasan kanal yang sering berkelok, kecepatan arus air yang tak merata, dan bobot perahu yang dipengaruhi oleh berat badan total dari penumpang masing-masing perahu.
Lagu Dunia Fantasi
Setidaknya ada dua hal yang tetap sama sepanjang masa di Istana Boneka Dufan di kawasan Taman Impian Jaya Ancol ini. Pertama adalah lagunya, yaitu lagu Dunia Fantasi legendaris yang dari anak-anak hingga orang tua pasti hafal setidaknya nadanya. Syairnya saya kira kebanyakan orang pun juga hafal, dan jika pun lupa hanya perlu dipancing dengan satu dua kata saja.Yang kedua adalah paras dan bentuk bonekanya. Tak pernah berubah dari dulu, setidaknya begitulah sependek ingatan yang masih tersisa di kepala. Jika pun ada yang baru maka itu adalah ragam pakaian, dandanan, gerak, posisi boneka, dan dekor pendukung lainnya, termasuk jenis binatang, yang umumnya ditambah atau diganti mengikuti apa yang sedang populer saat ini.
Salah satu segmen Istana Boneka Dufan yang menarik menggambarkan ragam satwa dan budaya suku Papua. Ada boneka burung Cenderawasih bertengger di atas rumah yang berbentuk seperti pelor beratap susun konsentris, boneka laki-laki dan wanita yang memakai pakaian adat Papua, patung Asmat, dan ragam ornamen khas propinsi di ujung Timur Indonesia ini.
Masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, di setiap segmen boneka yang menggambarkan suatu daerah atau suku seperti ini, irama lagu Dunia Fantasi berubah mengikuti langgam lagu populer dari daerah itu. Sehingga meskipun sepanjang kanal sungai pengunjung disuguhi dengan lagu yang sama secara terus menerus, namun langgam dan iramanya berubah dari segmen ke segmen.
Perubahan langgam lagu itulah yang membuat orang terhibur dari waktu ke waktu di sepanjang perjalanan, selain tentunya perubahan pada busana boneka, tata letak bonekanya yang kadang menggantung di atas, ragam pakaian adat yang sangat menarik, dan tentunya permainan efek cahaya yang sangat indah.
Istana Boneka ini dibuat oleh sebuah perusahaan Amerika Serikat dengan kapasitas 336 orang, dan mulai dibuka pada tahun 1985. Kunjungan ke Istana Boneka Dufan Ancol mau tak mau membawa kenangan masa lalu, saat anak-anak masih kecil dengan segala suka dukanya.
Alamat Istana Boneka Dufan Ancol berada di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara. Telp. 021 - 64710000, 021 - 6403249/50 ext. 421/422. Lokasi GPS : -6.1228331, 106.8305092, Waze. Jam buka : Senin s/d Jumat 10.00 - 18.00, Sabtu, Minggu, Libur: 10.00 - 20.00. Harga tiket masuk : Rp200.000, dan Rp295.000 untuk akhir pekan. Annual Pass Rp600.000, cek promo sebelum beli tiket. Nomor Telepon Penting, Hotel di Jakarta Utara, Hotel Melati di Jakarta Utara, Peta Wisata Jakarta Utara, Peta Wisata Jakarta, Rute Lengkap Jalur Busway TransJakarta, Tempat Wisata di Jakarta, Tempat Wisata di Jakarta Utara.
Label: Ancol, Dufan, Jakarta, Jakarta Utara, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.