Ini lebih sebagai tambahan energi untuk jalan jauh, sekalian menjajal kuliner lokal, karena sewaktu di Jakarta sudah ada makanan yang masuk perut. Karena letaknya berada di sebelah kanan jalan, maka kendaraan pun berbalik arah menuju bandara lagi untuk kemudian berhenti di tempat parkir Soto Angkasa yang cukup luas untuk menampung beberapa mobil.
Beberapa mobil dan motor sudah lebih dulu parkir di halaman depan warung makan ini, yang para penunggangnya tentunya tengah menyeruputi kopi atau teh panas, dan menyantap menu sarapan di sana. Soto Angkasa menyediakan Nasi Soto, Nasi Goreng, Nasi Sop, Nasi Ampera, Lontong Gulai, Mie Rebus dan Mie Goreng.
Tampak depan warung Soto Angkasa yang ketika kami kunjungi beberapa tahun lalu masih terlihat sederhana. Karena lokasi yang strategis, jika mereka konsisten menjaga mutu makanan serta layanannya, saat ini mestinya sudah berkembang dengan lebih baik. Namun pandemi Covid-19 tentu berpengaruh pada pemasukan mereka, karena tidak adanya penerbangan.
Sayangnya ketika tahun lalu kami pergi ke Padang untuk suatu urusan keluarga, tak terpikir untuk mampir lagi ke warung soto ini. Keponakan yang mengatur perjalanan memang sudah punya rencana sendiri untuk makan di rumah makan Padang yang rupanya menjadi favorit para pelancong saat berkunjung ke Kota Padang.
Begitu duduk di warung Soto Angkasa, mata pun tertumbuk pada makanan seperti rempeyek yang diletakkan di atas meja. Tidak tahu namanya, saya pun bertanya kepada ibu pemilik warung yang ramah. Nama makanan itu Rakik Maco, yang dibuat dari tepung beras berbumbu rempah dengan beberapa Ikan Maco, yang kepalanya sudah dibuang, ditebar di atas adonan tepung dan digoreng kering.
Penampakan seporsi menu standar Nasi Soto yang disantap seorang teman di kedai Soto Angkasa, dengan kerupuk merah dan Rakik Maco sebagai penyedap bunyi ketika menyantap makanan. Selain bunyi seruput kuah, dan desis lidah kepedasan atau kenikmatan, suara krupuk menjadi pelengkap kenikmatan kala bersantap.
Di warung ini juga menyediakan menu lontong sayur untuk sarapan pagi, yang dinamakan Lontong Gulai di warung Soto Angkasa, atau di Padang pada umumnya. Jenis masakan ini dilengkapi dengan potongan daun pakis yang membedakannya dengan lontong sayur Betawi.
Makanan seperti rempeyek ikan yang bernama Rakik Maco itu. Kalau di Jawa umumnya orang membuat rempeyek dari kacang tanah atau ikan teri. Yang disebut terakhir akan selalu membuat gatal-gatal di kulit kambuh setiap kali memakannya, karena itu saya lebih suka rempeyek kacang atau krupuk untuk menemani makan, meski krupuk ikan atau krupuk udang juga menimbulkan reaksi alergi
Sebenarnya ada cukup banyak warung dan restoran di sepanjang jalan akses Bandara, atau di Jalan Raya Padang - Bukittinggi setelah keluar dari jalan akses Bandara, namun rupanya Soto Angkasa menjadi salah satu tempat sarapan favorit karena harganya yang relatif murah, tempatnya bersih dan pemilik warungnya pun ramah.
Di warung makan ini, para pengunjung bisa pula memesan ragam minuman panas dan dingin, seperti Teh Telor, Kopi Ginseng, Kopi Mig, Capucino, Extra Jos, Kopi Susu Teh, Jus, dll. Cukup puas dengan menu makanan yang kami santap, perjalanan dikanjutkan ke arah Kota Bukittinggi.
Soto Angkasa Padang
Jl. Akses Bandara Internasional Minangkabau, Padang, Sumatera Barat. GPS: Google Maps, Waze. Info Wisata Padang: Tempat Wisata di Padang, Hotel di Padang, Peta Wisata Padang.Label: Kuliner, Padang, Sumatera Barat, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.