Jika sudah lama menggunakan Telegram, maka belakangan ini pasti Anda menerima sejumlah pemberitahuan bahwa kenalan yang datanya tersimpan dalam kontak Anda telah bergabung ke Telegram. Orang memang sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan WhatsApp, beralih ke Telegram dan ke Signal, atau dua-duanya.
Jika server Telegram sudah sangat stabil, tidak demikian dengan server Signal yang sempat tak sanggup menangani arus masuk pengguna baru dan membuat pengiriman kode verifikasi ditunda, walaupun masalah itu tampaknya telah diselesaikan. Terbukti saya tak mengalami masalah sama sekali ketika melakukan registrasi.
Lonjakan migrasi ke Signal juga didorong oleh cuitan CEO Tesla Elon Musk yang berbunyi 'Gunakan Signal' yang dibaca oleh jutaan para pengikut Twitternya, membuat Signal menjadi aplikasi terpopuler yang menduduki peringkat puncak. Selain juga karena dukungan Edward Snowden, dan Brian Acton yang adalah mantan pendiri WhatsApp.
Tentang Signal
Sebagaimana WhatsApp dan Telegram, Signal adalah aplikasi pesan yang ada sejak tahun 2014 dan disebut memberi fokus pada privasi pemakainya, dengan Tagline 'Say Hello to Privacy' dan layanan dienkripsi secara end-to-end.Yang menarik adalah ternyata WhatsApp menggunakan protokol Signal untuk fitur enkripsi ujung ke ujungnya. Berita baiknya adalah Signal tidak dimiliki oleh Facebook atau pun perusahaan raksasa lain seperti Google, namun dikembangkan oleh Signal Foundation dan Signal Messenger LLC yang merupakan perusahaan nirlaba.
The Signal Foundation sendiri dibuat oleh Brian Acton dan Moxie Marlinspike. Acton, yang meninggalkan WhatsApp pada tahun 2017, telah menyisihkan dana sekitar $50 juta untuk ikut membiayai Signal. Moxie Marlinspike adalah seorang kriptografer Amerika yang saat ini adalah CEO Signal Messenger, dan yang awalnya membuat aplikasi ini.
Fitur Signal
Signal bisa diunduh dan digunakan secara gratis di iPhone, iPad, Android , Windows, Mac dan juga Linux. Pengguna bisa mengirim pesan teks, melakukan panggilan audio dan video, berbagi foto, video dan tautan. Anda juga dapat membuat grup di Signal, namun saat ini jumlah anggotanya hanya bisa sampai 150. Pada Desember 2020 lalu, Signal telah pula memperkenalkan opsi panggilan video grup.Setelah membuat grup, orang yang Anda kirimi undangan harus menerima undangan itu untuk bergabung dengan Grup Anda. Anda tidak bisa langsung menambahkan orang ke grup seperti di WhatsApp.
Fitur Signal lainnya adalah mengadopsi reaksi berbasis emoji, dan Anda bisa menghapus pesan dengan memilih opsi 'Hapus untuk Semua Orang'. Ada pula fitur pesan menghilang, yang bisa dipilih mulai dari 5 detik hingga satu minggu.
Jika sering memakai iPad atau laptop, Anda bisa menggunakan Signal di kedua perangkat tersebut, termasuk MacBook. Hanya saja, riwayat obrolan sebelum Anda menautkannya ke iPad atau MacBook tidak bisa Anda lihat, karena semua riwayat pesan disimpan di ponsel.
Pencadangan Pesan dan Data
Sayangnya Anda tidak bisa mencadangkan obrolan di Signal ke Google Drive atau iCloud. Jika kehilangan ponsel, maka semua obrolan, gambar, file, dan konten lainnya yang disimpan di ponsel akan ikut hilang pula.Fitur Privasi
Signal memiliki opsi 'Panggilan Relay' melalui server Signal untuk menghindari terlihatnya alamat IP Anda ke kontak Anda, hanya saja cara ini akan mengurangi kualitas panggilan. Bagusnya, bagi kebanyakan orang fitur privasi ini tidak diperlukan.Ada pula pilihan mengaktifkan atau menonaktifkan Tanda Terima Baca yang membuat orang dapat melihat atau tidak ketika Anda telah membaca pesan; juga opsi mengaktifkan atau menonaktifkan indikator saat pesan sedang diketik. Di Signal tidak ada fitur yang membuat orang bisa melihat saat Anda online.
Opsi lainnya adalah mematikan pratinjau tautan dari situs web; PIN keamanan dan pengingat PIN karena PIN tidak bisa dipulihkan jika Anda lupa; serta Kunci Layar dengan Touch ID, FaceID atau kode sandi perangkat iOS. Bagusnya, panggilan masuk dan pemberitahuan pesan dapat dijawab meskipun Kunci Layar diaktifkan. Anda pun punya pilihan untuk memblokir kontak.
Privasi Data Pribadi
Selain enkripsi ujung ke ujung, dimana Signal sekalipun tak punya akses ke pesan yang Anda buat, Signal juga disebut mengumpulkan data pengguna dengan kadar minimal. Satu-satunya data yang dikumpulkan oleh Signal adalah 'Info Kontak', yaitu nomor telepon. Signal tidak pernah mengumpulkan atau menyimpan informasi sensitif apa pun dari Anda.Informasi lain yang ditambahkan ke akun seperti nama profil dan gambar juga dienkripsi secara end-to-end. Signal menyimpan beberapa informasi teknis tambahan di servernya, seperti token otentikasi yang dibuat secara acak, kunci, token push, dan data yang diperlukan untuk membuat panggilan dan mengirimkan pesan.
Signal tidak menyimpan pesan Anda atau informasi apa pun tentang panggilan Anda di servernya, hanya mengantrekan pesan terenkripsi ujung ke ujung di servernya untuk dikirim ke perangkat yang sedang sementara offline, misalnya saat baterai ponsel mati atau kehilangan koneksi internet. Riwayat pesan pengguna disimpan di ponsel pengguna sendiri.
Signal tidak dapat mendekripsi atau mengakses konten pesan atau panggilan Anda, serta tidak menjual, menyewakan, atau memonetisasi data atau konten pribadi Anda dengan cara apa pun - selamanya.
Namun indianexpress menyebut bahwa Signal mungkin saja membagikan beberapa informasi dengan pihak ketiga untuk menyediakan beberapa layanan, misalnya yang menyediakan kode verifikasi.
Tidak seperti WhatsApp, Signal tidak memiliki fitur akun bisnis untuk perusahaan kecil, menengah atau pun perusahaan besar.
Label: Signal
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.