Situs ini secara tidak sengaja ditemukan pada tahun 1970-an oleh para pembuat bata pada saat mereka sedang mengaduk tanah untuk membuat bata. Selanjutnya ekskavasi dan konservasi Situs Payak dilakukan dalam empat tahap oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Daerah Istimewa Yogyakarta DIY (sekarang Balai Pelestarian Cagar Buday), dimulai pada tahap pertama 3-9 Maret 1980 dan berakhir pada tahap keempat tanggal 25 Januari - 31 Maret 1983 .
Struktur bangunan Situs Payak yang masih bisa dilihat saat ini adalah berupa kolam yang terbuat dari batu putih berukuran 312x124 cm yang dilengkapi dinding berbentuk U dan saluran-saluran air berukuran 25x25 cm yang berada di dinding kolam pada sisi Barat Daya situs.
Di dasar kolamnya ditemukan lubang untuk pembuangan air. Pada dinding Sisi barat laut terdapat relung untuk arca Dewa Siwa yang terbuat dari bahan batu putih, dan atas dasar langgam arca itulah arkeolog memperkirakan situs ini dibangun pada abad ke-9 M.
Di bawah arca juga ditemukan adanya wadah peripih dengan lubang sejumlah 17 buah yang melambangkan Wastu Purusa Mandala, yaitu diagram yang digunakan sebagai rancangan metafisika dan tata letak bangunan. Peripihnya ada yang berupa lempengan emas maupun perak.
Di Situs Payak ditemukan pula sejumlah artefak berupa fragmen gerabah yang memberi petunjuk bahwa situs ini dahulu merupakan masyarakat melakukan kegiatan, yang diduga berkaitan erat dengan upacara keagamaan.
Situs Payak berada di Pedukuhan Payak, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi GPS: -7.8334606, 110.4577199, Waze. Jam buka: pukul 08.00 - 17.00.
Label: Bantul, Situs, Wisata, Yogyakarta
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.
