Sembahyang ini merupakan upacara mengantar Dewa Dapur (Tjao Kun Kong) naik ke langit, pada saat Cu Si yaitu antara pukul 23.00 - 01.00 (malam).
Pelaksanaan Sembahyang Hari Persaudaraan cukup dengan Thiam Hio di hadapan altar Tjao Kun Kong, yaitu dewa yang mempunyai peranan penting di dalam keluarga, karena meskipun tempatnya di dapur, tetapi beliau yang menilik segenap isi keluarga dan berwenang melaporkan kepada Tuhan, sehingga boleh menurunkan berkah atau hukuman bagi keluarga.
Vihara Setia Budi di Medan
Sembahyang Siang An di Klenteng Hok Tek Bio - Purwokerto dilaksanakan secara sederhana pada hari menyongsong Cap Jie Gwee Jie-Sie. Keesokkan harinya segenap Pengurus dan simpatisan bersama-sama membersihkan Tempat Ibadah dan melakukan prosesi Jamasi Kim Sin serta peralatan-peralatan sembahyang guna menyambut Tahun Baru Imlek.
Makna Sembahyang Siang An
Hari Persaudaraan melambangkan bahwa Tuhan Maha Melihat, Tuhan Maha Mendengar, Tuhan menilai perbuatan insani akan kesatyaannya di dalam kebajikan selama satu tahun menempuh penghidupan yang sedang berjalan, banyak perbuatan yang di dalam kebajikan dan juga perbuatan lepas dari kebajikan.Hari Persaudaraan di dalam Agama Khonghucu juga suatu hari untuk mengadakan kegiatan perikemanusiaan, kegiatan dana dan beramal untuk para fakir miskin, agar saudara-saudara kita dapat merayakan Tahun Baru Imlek bersama keluarganya.
Di dalam Ji Si Siang An ada lima unsur keberkahan yang disebut “Ngo Hok Lim Bun” yang berarti “Lima Keberkahan Menyertai Penghuni Rumah”, yaitu :
1. Siu atau panjang umur.
2. Hok atau keberkahan.
3. Kang Ling atau sehat jasmani dan rohani.
4. Yu Hoo Tik atau yang meucintai kebajikan.
5. Khao Lok Ke atau yang hidupnya memenuhi Firman Thian.
Lima Unsur Keberkahan ini Thian karuniakan kepada manusia, penghuni rumah yang sehari-harinya menjalankan kebaikan, mengamalkan kebajikan terhadap sesama manusia.
Kita dianjurkan untuk mengumpulkan dana sumbangan dari para dermawan, hasil dana itu disumbangkan kepada saudara-saudara kita terutama yang tidak mampu.
Nabi Khongcu bersabda :
“Seorang yang berperi cinta kasih ingin dapat tegak, maka ia berusaha agar orang lain pun tegak, ia ingin maju, maka ia berusaha agar orang lain pun maju. Yang dapat memperlakukan orang lain dengan contoh yang dekat (diri sendiri) sudah cukup untuk dinamai seorang yang berperi cinta kasih” (Lun Gi VI:30). [bersambung ke Sembahyang Tutup Tahun Lama Dan Buka Tahun Baru]
Label: Kelenteng, Tradisi
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.