Desember 16, 2022

Pidato Presiden Joko Widodo di KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa, Brussels, 14 Desember 2022

Pidato Presiden Joko Widodo pada KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa di Brussels tanggal 14 Desember 2022 yang lalu sangat sayang kalau dilewatkan begitu saja. Ini boleh jadi akan menjadi tonggak sejarah baru bagi hubungan EU dengan ASEAN, khususnya EU dengan Indonesia.

Pidato Presiden Joko 'Jokowi' Widodo itu ada dalam rangkaian saling keterkaitan dengan peristiwa yang telah terjadi sebelumnya. Semuanya memberi bobot pada pesan tanpa tedeng aling-aling yang beliau sampaikan kepada para petinggi EU, serta kepada para pemimpin negara-negara ASEAN lainnya.

Panggung politik Presiden Jokowi di dunia internasional boleh dikatakan mendapat momentum baru setelah kunjungannya ke Kyiv (Kiev) dan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky pada Rabu, 29 Juni 2022, serta sehari kemudian ke Moskow bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin pada 30 Juni 2022. Sudah banyak bahasan tentang peristiwa yang sangat bersejarah ini.

Pidato Presiden Joko Widodo di KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa, Brussels, 14 Desember 2022Presiden Jokowi ketika berpidato di KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa

KTT G20 di Bali pada 15 November 2022 – 16 November 2022 kembali memperkokoh sosok seorang Presiden Jokowi di lingkaran para elit politik dunia. Hampir semua kepala negara dan pemerintahan serta bos organisasi internasional hadir di Bali, pengamanan terkendali, Leaders' Declaration berhasil disahkan, acara jamuan makan malam yang sangat spektakuler, hingga berbagai pertemuan bilateral dimana Indonesia berhasil meraih komitmen investasi US$8 miliar atau Rp125 triliun. Sebuah jumlah yang sangat besar.

Lalu pada minggu terakhir November 2022 keluar berita dimana Indonesia dinyatakan kalah dalam sidang panel gugatan Uni Eropa di WTO soal pelarangan ekspor Nikel yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Kekalahan itu sudah diprediksi oleh Presdien Jokowi sebelumnya, dan sama sekali tak membuat langkahnya surut.

Di berbagai kesempatan, Presiden Jokowi selalu menyatakan sikapnya yang tak bisa ditawar untuk secepatnya melakukan hilirisasi dan satu per satu bahan mentah tambang akan distop ekspornya. Pertimbangannya semata untuk kepentingan nasional, bagi peningkatan penerimaan pajak negara, serta penciptaan lapangan kerja baru bagi rakyat Indonesia, bukan bagi rakyat di negara lain.

Belum hilang euforia sukses KTT G20 Bali, Jokowi menyelenggarakan rangkaian acara pernikahan putra bungsunya Kaesang Pangarep dengan Erina Sofia Gudono yang sangat kental nuansa tradisi dan budayanya. Dimulai dari akad nikah di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo Jogja, lalu prosesi ngunduh mantu di Loji Gandrung Solo, dan prosesi kirab pengantin yang sangat meriah dan fenomenal mulai dari Loji Gandrung hingga ke tempat tasyakuran di Pura Mangkunegaran Solo.

Belum lagi hilang lelahnya setelah 2 hari energinya dikuras dengan berdiri menyalami ribuan orang, hanya selang sehari kemudian Presiden Jokowi sudah terbang ke Brussels untuk menghadiri KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa. Nah, dalam rangkaian peristiwa itulah Presiden Jokowi berpidato. Sebuah pidato yang sangat lugas dan berani, namun tetap bernuansa positif.

Berikut adalah transkrip Pidato Presiden Joko Widodo di KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa, Brussels, 14 Desember 2022.

Yang Mulia Para Pemimpin Uni Eropa dan ASEAN,

Tahun ini kita memperingati 45 tahun kemitraan ASEAN dan Uni Eropa. Banyak tantangan yang sudah kita lalui bersama. Kemitraan ini juga telah membuahkan hasil yang baik.

Namun demikian, saya harus mengatakan bahwa kemitraan kita tidak semuanya baik-baik saja. Banyak perbedaan yang harus kita selesaikan. Oleh sebab itu, jika ingin kita membangun sebuah kemitraan yang lebih baik maka kemitraan harus didasarkan pada kesetaraan, tidak boleh ada pemaksaan. Tidak boleh lagi ada pihak yang selalu mendikte dan beranggapan bahwa my standard is better than yours.

Para pemimpin yang saya hormati,

Selama beberapa dekade, Asia Tenggara telah menjadi economic powerhouse. Semua proyeksi mengatakan bahwa Asia Tenggara akan tetap menjadi pusat pertumbuhan. Dengan demikian, kemitraan dengan ASEAN dipastikan akan menguntungkan. September tahun ini, EU-ASEAN Business Council mengeluarkan hasil survei mengenai persepsi bisnis di ASEAN: 63 persen responden melihat ASEAN sebagai kawasan dengan kesempatan ekonomi terbaik, 69 persen responden mengharapkan pasar ASEAN menjadi lebih penting dari aspek pendapatan global dalam dua tahun ke depan, dan 97 persen responden berharap adanya percepatan perundingan FTA ASEAN-EU dan anggotanya.

Mari kita bangun kemitraan yang setara dan saling menguntungkan. Dari pandemi dan krisis multidimensi yang kita hadapi saat ini, kita petik pelajaran penting bahwa to grow and to prosper together is the only option. Kita tidak hanya harus maju bersama, namun juga harus maju setara. Let us shape a better future together.

Terima kasih.


Berikut adalah video pidatonya

Pertanyaannya kemudian adalah apakah hasil yang diharapkan oleh Presiden Jokowi dari pidatonya itu? Dugaan saya, hasil akhir yang beliau harapkan adalah pencabutan gugatan EU di WTO terkait ekspor Nikel Indonesia.

Itu dimungkinkan karena, pertama: adanya kesadaran dan pengertian dari EU bahwa Presiden Jokowi tak bakalan berkompromi soal hilirisasi industri hasil tambang, dan kedua: fakta bahwa akan jauh lebih baik dan menguntungkan bagi EU dan ASEAN untuk berkembang bersama dalam kesetaraan, ketimbang memperburuk situasi dunia dengan membuka perang dagang baru jika EU ngotot meneruskan gugatannya.

Pada titik ini, saya percaya para pembantu presiden sudah mulai bekerja dengan melakukan langkah-langkah diplomasi agar apa yang diharapkan Presiden Jokowi bisa menjadi kenyataan. Semoga.
Label: Inspirasi, Jokowi, Politik
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.

aroengbinang, seorang penyusur jalan.
Traktir BA secangkir kopi? Scan via 'Bayar' GoPay.