Beberapa waktu yang lalu kami mencari makan dengan kulineran di kawasan Jababeka, tepatnya di area Simpangan, Cikarang Utara, Cikarang, Kabupaten Bekasi, yaitu di Seafood 68 Santa Graha.
Sebenarnya sudah sangat sering lewat di Jl Dr. Cipto Mangunkusumo, dan lokasi Seafood 68 Santa Graha ini sangat strategis, persis di sudut perempatan yang membuat orang mau tak mau pasti akan melihat ke arah lapaknya.
Walau baru dibuka dan mulai menerima pelanggan mulai pukul 16.00 atau pukul 4 sore, namun lepas tengah hari mereka sudah terlihat sibuk mempersiapkan segala sesuatunya.
Seafood 68 Santa Graha
Menempati ruko dua lantai di pojokan, membuat Seafood 68 Santa Graha diuntungkan karena ada tanah kosong di sebelahnya, yang membuat juru bakarnya bisa bebas bakar-bakar ikan, ayam, bebek dan lain sebagainya, tanpa perlu merasa khawatir ada tetangga yang protes.
Adalah karena tahu bahwa selain seafood mereka juga menyediakan ayam bakar dan ayam goreng yang membuat kami mampir, oleh sebab setelah makan seafood biasanya gatal yang menjengkelkan di jari dan kaki akan kambuh lagi. Alergi seafood memang merepotkan, meski kadang dihajar makan saja, soal gatal urusan belakangan.
Setelah duduk, selembar kertas berisi menu makanan dan minuman diberikan oleh salah satu karyawan yang ramah. Tampaknya semua makanan disiapkan di halaman depan ruko, dan hanya minuman yang disiapkan di pojok kiri depan ruangan ruko.
Sesaat setelah kami duduk, sebuah piring berisi 10 otak-otak dihidang di atas meja, bersama bumbu penyedapnya. Karena berisi ikan, kadang saya makan dengan mengabaikan gatal namun lebih sering tidak.
Selain ayam dan bebek yang digoreng dan dibakar, menu makanan favorit di lapak Seafood 68 Graha adalah kepiting saus Padang, baronang bakar, udang goreng tepung, udang saus Padang, udang saus tiram, kakap bakar, dan kerang hijau masak asam. Untuk sayurnya, selain lalapan, bisa pesan kangkung.
Tahu dan tempe goreng juga ada, hanya sayangnya tidak menyediakan pete goreng atau rebus. Makanan di Seafood 68 Santa Graha yang pernah kami coba adalah ayam bakar, ayam goreng, kerapu bakar, baronang bakar, gurame goreng, tahu tempe, dan sayur kangkung polos yang tidak pedas.
Bakar-bakarannya tidak banyak gosong, mungkin karena menggunakan bara batok kelapa dan dikipas dengan kipas angin listrik besar sehingga apinya tidak langsung mengenai bahan makan yang dibakar.
Masakannya bisa dibilang enak dan harganya juga pantas yang membuat lapaknya hampir selalu ramai pengunjung. Namun jika makan di lapak ini harus siap bawa uang tunai oleh karena belum bisa menerima pembayaran dengan cara lain.
Hingga tutup tengah malam mereka baru beres-beres, dan lantai dua rukonya digunakan untuk tidur oleh karyawan yang belum punya keluarga.
Label:
Cikarang,
Jababeka,
Kuliner,
Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.