Berkebun mungkin terdengar seperti hobi yang cocok untuk orang tua atau mereka yang tinggal di pedesaan, namun kenyataannya, banyak manfaat berkebun yang justru bisa dirasakan oleh generasi muda yang tinggal di perkotaan.
Berkebun tidak hanya membuat ruang hijau kecil di rumah, tetapi juga bisa memiliki dampak besar pada kesehatan mental kita. Bagi kamu yang ingin mencari cara sederhana dan alami untuk meredakan stres, mungkin berkebun bisa menjadi pilihan yang tepat.
Menurut Dr. Rachel Kaplan, seorang psikolog lingkungan dari University of Michigan, “berinteraksi dengan alam, bahkan dalam skala kecil seperti berkebun, dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan kebahagiaan seseorang.”
Di kota besar di mana ruang hijau sering kali terbatas, berkebun di rumah atau apartemen bisa menjadi jalan keluar yang sehat dan menyenangkan.
Ini membantu menurunkan level kortisol, hormon stres dalam tubuh kita. Sebuah studi dari Journal of Health Psychology menemukan bahwa berkebun secara signifikan dapat mengurangi stres setelah sesi berkebun singkat.
Bagi kamu yang merasa penat dengan pekerjaan atau rutinitas kota yang padat, berkebun bisa jadi solusi yang sederhana.
Contoh kasus: Ayu, seorang pekerja kantoran di Jakarta, memutuskan untuk mencoba berkebun di balkon apartemennya setelah merasakan burnout.
“Awalnya aku hanya mencoba-coba. Tapi ternyata, merawat tanaman di pagi hari membuat aku merasa lebih rileks dan produktif sepanjang hari,” ujar Clara.
Berkebun menjadi rutinitasnya yang menenangkan, bahkan di tengah-tengah hiruk pikuk kota.
Aktivitas berkebun melibatkan perencanaan, perawatan, dan kadang-kadang, kesabaran. Proses ini membantu kita lebih fokus pada aktivitas saat ini tanpa gangguan dari luar.
Mengatur waktu untuk berkebun juga memberikan kesempatan bagi otak kita untuk beristirahat dari segala hal yang melelahkan, seperti layar komputer atau ponsel.
Ahli psikologi Dr. Marc Berman dari University of Chicago menyatakan bahwa berkebun memiliki efek restoratif pada pikiran, terutama bagi mereka yang sering merasa kewalahan.
“Dengan berkebun, otak kita bisa melepaskan diri dari stresor sehari-hari dan memfokuskan diri pada hal-hal kecil yang sederhana, seperti memotong daun atau menyiram tanaman,” jelasnya.
Untuk seseorang yang tinggal di kota besar, terkadang sulit menemukan pencapaian kecil dalam kehidupan sehari-hari. Berkebun bisa menjadi salah satu cara untuk merasa produktif tanpa tekanan atau target yang membebani.
Contoh lainnya adalah cerita tentang Joko, seorang pemuda yang bekerja sebagai freelance di kota besar.
“Kadang, ketika pekerjaan tidak menentu, aku merasa cemas. Tapi saat melihat tanaman di kebun kecilku bertumbuh, aku merasa lebih tenang dan percaya diri,” cerita Joko. Menurutnya, berkebun membantu dirinya menemukan pencapaian yang bisa dia banggakan.
Aktivitas fisik juga membantu mengurangi hormon stres dalam tubuh, sekaligus meningkatkan aliran darah dan oksigen ke otak.
Menurut American Heart Association, aktivitas fisik sedang seperti berkebun bisa membantu mengurangi risiko depresi. Bahkan hanya 30 menit berkebun dalam sehari sudah bisa memberikan efek positif bagi kesehatan mental.
Selain itu, berkebun juga bisa menjadi sarana untuk terhubung dengan orang lain yang memiliki minat yang sama, baik melalui komunitas lokal maupun forum online.
Menurut penelitian dari University of Westminster, orang yang terlibat dalam kegiatan berkebun komunitas cenderung memiliki perasaan yang lebih bahagia dan terhubung secara sosial dibandingkan mereka yang tidak terlibat.
Berkebun tidak harus rumit atau membutuhkan lahan yang luas. Bahkan, berkebun kecil-kecilan di ruang sempit bisa membawa manfaat besar bagi kesehatan mentalmu.
Tidak ada salahnya mencoba, meski hanya dengan satu atau dua pot di balkon. Siapa tahu, dengan berkebun, kamu bisa menemukan ketenangan yang selama ini dicari.
Jadi, apakah kamu siap untuk memulai perjalanan berkebunmu? Jangan ragu untuk mencoba, dan rasakan sendiri manfaatnya.
Berkebun tidak hanya membuat ruang hijau kecil di rumah, tetapi juga bisa memiliki dampak besar pada kesehatan mental kita. Bagi kamu yang ingin mencari cara sederhana dan alami untuk meredakan stres, mungkin berkebun bisa menjadi pilihan yang tepat.
Mengapa Berkebun Baik untuk Kesehatan Mental?
Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa berkebun memiliki manfaat besar bagi kesehatan mental, terutama dalam mengurangi stres dan kecemasan.Menurut Dr. Rachel Kaplan, seorang psikolog lingkungan dari University of Michigan, “berinteraksi dengan alam, bahkan dalam skala kecil seperti berkebun, dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan kebahagiaan seseorang.”
Di kota besar di mana ruang hijau sering kali terbatas, berkebun di rumah atau apartemen bisa menjadi jalan keluar yang sehat dan menyenangkan.
1. Mengurangi Stres dan Kecemasan
Salah satu manfaat utama dari berkebun adalah kemampuannya untuk mengurangi stres. Saat kita berkebun, tubuh melepaskan hormon serotonin yang bisa meningkatkan suasana hati.Ini membantu menurunkan level kortisol, hormon stres dalam tubuh kita. Sebuah studi dari Journal of Health Psychology menemukan bahwa berkebun secara signifikan dapat mengurangi stres setelah sesi berkebun singkat.
Bagi kamu yang merasa penat dengan pekerjaan atau rutinitas kota yang padat, berkebun bisa jadi solusi yang sederhana.
Contoh kasus: Ayu, seorang pekerja kantoran di Jakarta, memutuskan untuk mencoba berkebun di balkon apartemennya setelah merasakan burnout.
“Awalnya aku hanya mencoba-coba. Tapi ternyata, merawat tanaman di pagi hari membuat aku merasa lebih rileks dan produktif sepanjang hari,” ujar Clara.
Berkebun menjadi rutinitasnya yang menenangkan, bahkan di tengah-tengah hiruk pikuk kota.
2. Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi
Selain meredakan stres, berkebun juga bisa membantu meningkatkan fokus.Aktivitas berkebun melibatkan perencanaan, perawatan, dan kadang-kadang, kesabaran. Proses ini membantu kita lebih fokus pada aktivitas saat ini tanpa gangguan dari luar.
Mengatur waktu untuk berkebun juga memberikan kesempatan bagi otak kita untuk beristirahat dari segala hal yang melelahkan, seperti layar komputer atau ponsel.
Ahli psikologi Dr. Marc Berman dari University of Chicago menyatakan bahwa berkebun memiliki efek restoratif pada pikiran, terutama bagi mereka yang sering merasa kewalahan.
“Dengan berkebun, otak kita bisa melepaskan diri dari stresor sehari-hari dan memfokuskan diri pada hal-hal kecil yang sederhana, seperti memotong daun atau menyiram tanaman,” jelasnya.
3. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri dan Pencapaian
Merawat tanaman dari benih hingga tumbuh dan berbunga bisa memberikan rasa pencapaian tersendiri. Hal ini bisa menumbuhkan rasa percaya diri, terutama ketika melihat hasil dari usaha yang telah dilakukan.Untuk seseorang yang tinggal di kota besar, terkadang sulit menemukan pencapaian kecil dalam kehidupan sehari-hari. Berkebun bisa menjadi salah satu cara untuk merasa produktif tanpa tekanan atau target yang membebani.
Contoh lainnya adalah cerita tentang Joko, seorang pemuda yang bekerja sebagai freelance di kota besar.
“Kadang, ketika pekerjaan tidak menentu, aku merasa cemas. Tapi saat melihat tanaman di kebun kecilku bertumbuh, aku merasa lebih tenang dan percaya diri,” cerita Joko. Menurutnya, berkebun membantu dirinya menemukan pencapaian yang bisa dia banggakan.
4. Mendorong Aktivitas Fisik yang Menyehatkan
Meskipun berkebun terlihat sederhana, namun aktivitas ini melibatkan gerakan fisik, seperti membongkar tanah, menyiram tanaman, atau bahkan memangkas ranting. Aktivitas ini bisa membantu tubuh tetap aktif, terutama bagi mereka yang jarang berolahraga.Aktivitas fisik juga membantu mengurangi hormon stres dalam tubuh, sekaligus meningkatkan aliran darah dan oksigen ke otak.
Menurut American Heart Association, aktivitas fisik sedang seperti berkebun bisa membantu mengurangi risiko depresi. Bahkan hanya 30 menit berkebun dalam sehari sudah bisa memberikan efek positif bagi kesehatan mental.
5. Meningkatkan Koneksi dengan Alam dan Mengurangi Perasaan Kesepian
Bagi banyak orang yang tinggal di kota besar, interaksi dengan alam sangatlah minim. Dengan berkebun, kita bisa merasa lebih dekat dengan alam, walaupun hanya di ruang yang kecil. Perasaan ini dapat membantu mengurangi kecemasan dan memperbaiki suasana hati.Selain itu, berkebun juga bisa menjadi sarana untuk terhubung dengan orang lain yang memiliki minat yang sama, baik melalui komunitas lokal maupun forum online.
Menurut penelitian dari University of Westminster, orang yang terlibat dalam kegiatan berkebun komunitas cenderung memiliki perasaan yang lebih bahagia dan terhubung secara sosial dibandingkan mereka yang tidak terlibat.
Bagaimana Memulai Berkebun di Perkotaan?
Jika kamu tertarik untuk memulai, ada beberapa langkah sederhana yang bisa diikuti:- Pilih tanaman yang mudah dirawat, seperti sukulen atau tanaman herbal.
- Gunakan wadah atau pot kecil untuk menghemat ruang.
- Temukan spot yang mendapat sinar matahari di rumah atau apartemenmu.
- Ikut bergabung dalam komunitas berkebun untuk mendapatkan dukungan dan tips.
Berkebun tidak harus rumit atau membutuhkan lahan yang luas. Bahkan, berkebun kecil-kecilan di ruang sempit bisa membawa manfaat besar bagi kesehatan mentalmu.
Kesimpulan
Berkebun bukan hanya soal menanam tanaman, tetapi juga tentang menanam ketenangan, kebahagiaan, dan kesehatan mental dalam hidup kita. Di tengah rutinitas kota yang sering kali membuat kita stres, berkebun adalah cara sederhana untuk menjaga pikiran tetap sehat.Tidak ada salahnya mencoba, meski hanya dengan satu atau dua pot di balkon. Siapa tahu, dengan berkebun, kamu bisa menemukan ketenangan yang selama ini dicari.
Jadi, apakah kamu siap untuk memulai perjalanan berkebunmu? Jangan ragu untuk mencoba, dan rasakan sendiri manfaatnya.