November 08, 2024

Pare: Kandungan Nutrisi dan Manfaatnya Bagi Kesehatan

Pare (Momordica charantia), sering disebut sebagai "bitter melon" dalam bahasa Inggris, adalah salah satu jenis sayuran buah yang terkenal dengan rasa pahitnya yang khas.

Pare sering digunakan dalam masakan di beberapa negara di wilayah Asia dan Afrika, serta manfaatnya bagi kesehatan sudah dikenal sejak zaman dahulu kala. Di Indonesia, pare menjadi pilihan santap di jajanan siomay.

Tulisan ini membahas asal-usul, penyebaran, kandungan nutrisi, manfaat kesehatan, dan berbagai pilihan cara mengolah pare agar rasa pahitnya bisa berkurang.

buah PareFoto kredit: Tulsi Bhagat

Asal-Usul dan Penyebaran Pare

Pare berasal dari kawasan tropis Asia, khususnya India dan Afrika. Tanaman ini telah dibudidayakan sejak ribuan tahun lalu dan menjadi bagian menu kuliner rakyat serta bahan obat tradisional di berbagai negara.

Pare dibawa ke daerah tropis lainnya di Amerika Selatan dan Karibia melalui perdagangan dan migrasi penduduk. Kini, pare banyak ditemukan di berbagai negara dengan iklim tropis dan subtropis, termasuk Indonesia, Filipina, China, India, dan negara-negara di Afrika.

Tanaman pare tumbuh merambat dengan buah berbentuk lonjong berwarna hijau terang ketika muda dan berubah menjadi oranye kemerahan saat sudah matang. Buah pare memiliki kulit kasar dengan tonjolan menyerupai duri, dan daging buahnya berwarna putih kekuningan dengan banyak biji di dalamnya.

Kandungan Nutrisi Pare

Pare dikenal sebagai sumber yang kaya akan berbagai nutrisi penting. Meskipun rasanya pahit, pare memiliki manfaat gizi yang luar biasa, antara lain:

1. Kalori Rendah
Pare sangat rendah kalori, menjadikannya pilihan yang baik untuk Anda yang sedang menjalani diet penurunan berat badan.

2. Vitamin C
Pare mengandung vitamin C yang tinggi, yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan melawan radikal bebas.

3. Serat
Pare mengandung serat yang baik untuk pencernaan dan dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

4. Mineral
Pare mengandung mineral penting seperti kalium, magnesium, dan zat besi yang berperan dalam menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan produksi sel darah merah.

5. Alkaloid dan Saponin
Senyawa kimia dalam pare, seperti momordicin, charantin, dan cucurbitacin, memberikan efek antiinflamasi, antidiabetes, dan antivirus.

Satu cangkir pare (sekitar 100 gram) mengandung sekitar:
- Kalori: 17 kkal
- Karbohidrat: 3,7 g
- Protein: 1 g
- Lemak: 0,2 g
- Serat: 2,6 g
- Vitamin C: 93 mg (lebih dari 100% kebutuhan harian)
- Kalium: 319 mg

Manfaat Kesehatan Pare

Berkat kandungan nutrisi yang melimpah, pare memiliki banyak manfaat kesehatan yang telah terbukti secara ilmiah, di antaranya:

  • Menurunkan Kadar Gula Darah Pare telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk membantu mengatur kadar gula darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pare dapat meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2. Ekstrak pare bahkan telah terbukti memiliki efek penurunan gula darah yang signifikan.

  • Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
    Kandungan vitamin C yang tinggi dalam pare membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi, dan mempercepat penyembuhan luka.

  • Antioksidan dan Anti-inflamasi
    Pare kaya akan senyawa antioksidan yang membantu melawan radikal bebas, yang dapat merusak sel tubuh. Senyawa antiinflamasi juga bermanfaat dalam mengurangi peradangan dalam tubuh, yang dapat mengurangi risiko penyakit kronis.

  • Menyehatkan Pencernaan
    Serat yang ada pada pare mendukung pencernaan yang sehat dengan meningkatkan motilitas usus dan mencegah sembelit. Motilitas adalah kemampuan bergerak secara independen, menggunakan energi metabolik.

  • Mengurangi Risiko Kanker
    Beberapa studi awal menunjukkan bahwa pare memiliki sifat antikanker, yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan mengurangi risiko kanker, terutama kanker payudara dan kanker prostat.

  • Meningkatkan Kesehatan Jantung
    Kandungan kalium dalam pare dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi, sehingga mendukung kesehatan jantung dan pembuluh darah.

  • Membantu Detoksifikasi
    Pare memiliki sifat diuretik alami yang membantu mengeluarkan racun dari tubuh, mendukung fungsi ginjal, dan mengurangi pembengkakan.

Cara Mengolah Pare Agar Tidak Terlalu Pahit

Meskipun pare memiliki banyak manfaat, rasa pahitnya yang kuat seringkali menjadi penghalang bagi sebagian orang untuk mengonsumsinya. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa pahit pare tanpa mengurangi nilai gizinya.

  • Disikat dan Dibuang Bagian Dalamnya
    Salah satu cara yang paling umum untuk mengurangi kepahitan pare adalah dengan menyikat permukaan kulit pare untuk menghilangkan kotoran dan getah. Kemudian, belah pare dan buang biji dan lendirnya, karena bagian inilah yang mengandung senyawa pahit paling banyak.

  • Direndam dalam Air Garam
    Potong pare sesuai selera dan rendam dalam air garam selama sekitar 30 menit hingga 1 jam. Garam akan membantu menarik sebagian besar senyawa pahit dari pare, membuatnya lebih mudah dikonsumsi. Setelah direndam, cuci pare dengan air bersih.

  • Direbus
    Pare yang direbus dalam air mendidih selama 3-5 menit dapat mengurangi rasa pahitnya. Proses pemanasan ini dapat mengurangi kadar senyawa pahit dan membuat pare lebih lezat.

  • Dibuat Pedas atau Manis
    Menyantap pare dengan bahan makanan lain yang lebih kuat rasanya, seperti cabai, bawang putih, atau gula kelapa, dapat menyeimbangkan rasa pahit pare. Di banyak masakan, pare sering dimasak dengan bumbu yang kuat seperti sambal, kecap, atau saus tiram untuk menutupi rasa pahitnya.

  • Dibuat Sup atau Kari
    Pare bisa dimasak dalam sup atau kari, dimana rasa pahitnya akan lebih tersamar oleh bumbu dan bahan lainnya.

  • Dipanggang atau Digoreng
    Memanggang atau menggoreng pare dengan minyak atau mentega dapat membantu mengurangi rasa pahitnya. Cara ini juga menambah rasa gurih dan tekstur yang lebih renyah.

Variasi Olahan Pare dalam Masakan

Pare dapat dimasak dengan berbagai cara, tergantung selera dan tradisi kuliner tiap daerah. Beberapa olahan pare yang populer di Indonesia adalah:
  • Tumis Pare
    Pare dipotong tipis, kemudian ditumis dengan bawang putih, cabai, dan kecap manis. Rasanya yang pahit berpadu dengan manis dan pedas.
  • Gulai Pare
    Pare dimasak dalam kuah santan yang kaya bumbu, memberikan rasa gurih yang memadukan pahit dan pedas.
  • Keripik Pare
    Pare dapat dijadikan keripik dengan cara mengiris tipis, merendam dalam air garam, dan menggorengnya hingga renyah.
  • Sambal Pare: Pare dipotong kecil-kecil, dicampur dengan sambal pedas, dan disajikan sebagai lauk.

Kesimpulan

Pare adalah buah sayur yang tidak hanya memiliki rasa pahit yang khas, tetapi juga kaya akan manfaat kesehatan. Dari menurunkan kadar gula darah hingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh, pare memiliki banyak manfaat untuk meningkatkan kesehatan.

Meskipun rasa pahitnya sering mengganggu selera, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengolahnya agar lebih enak dan mudah dikonsumsi. Dengan pengolahan yang baik, pare bisa menjadi tambahan makanan yang sehat dan lezat dalam menu sehari-hari.
Label: Inspirasi, Kesehatan
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.

aroengbinang, seorang penyusur jalan.
Traktir BA secangkir kopi? Scan via 'Bayar' GoPay.