Curug Bidadari Sentul Paradise Park dilihat dari tepian area parkir kendaraan. Menyenangkan karena ternyata lokasi Curug Bidadari sangat dekat dari tempat parkir, dan area di seputar curug pun terlihat sangat jelas. Di sekitar lokasi parkir ini sekarang ada titik selfie berupa panggung bambu dengan membayar cukup mahal untuk berdiri di sana.
Tepat sebelum curug terdapat kolam air tempat anak-anak bermain sepeda air dan berenang, berbatas batuan raksasa yang dibelah untuk jalan masuk ke curug itu. Kolam ini kering jika debit air sungai tak mencukupi di musim kemarau. Di tepian kolam terdapat kelompok-kelompok kursi dengan peneduh payung besar di tengahnya. Ada pula lapak terapi ikan bertarif Rp 20.000 per 30 menit.
Batu raksasa yang telah dibelah tengahnya untuk dibuat jalan pintas menuju tepian Curug Bidadari Sentul Paradise Park. Angin tak terlalu besar bertiup saat itu, sehingga tempias air curug yang berketinggian sekitar 75 meter ini tidak terbang terlalu jauh.
Wid berdiri dengan latar curahan air yang sangat deras dari Curug Bidadari Sentul Paradise Park yang sangat elok. Beberapa pengunjung berusia muda yang tengah mencebur di kolam curug terlihat sangat bersemangat bermain air yang melimpah ruah dan bersuara gaduh ketika dipotret oleh teman mereka dari tepian kolam. Cukup menghibur. Kolam curug tampaknya dibuat dangkal sehingga aman bagi pengunjung yang ingin menikmati sensasi gigitan curah air terjun yang jatuh di punggung mereka. Tak membawa baju ganti, setelah beberapa saat berdiri menikmati keindahan curug dari tepiannya, kami meninggalkan tepian curug untuk melihat sekeliling area.
Jangan lupa untuk mampir dan membeli Tahu Sumedang TST ini ketika Anda tiba atau hendak pulang. Dijamin tidak kecewa. Setidaknya itulah yang saya nikmati ketika pulang dari Curug Bidadari, dan menyesal karena hanya membeli sedikit. Mudah-mudahan rasanya tak berubah.
Restoran Saung Paradise ini berbentuk memanjang dengan pemandangan lepas ke arah lembah, memunggungi Curug Bidadari. Diantara menu yang tersedia adalah Sop Iga, Sate Ayam, Sate Padang, Soto Padang, Nasi Ayam Komplit, Nasi Goreng, Nasi Rawon, Nasi Gudeg, Siomay, dan banyak lagi.
Sebelum turun ke tepian kolam Curug Bidadari, ada papan yang memberi informasi paket wisata rombongan, serta permainan dan fasilitas yang tersedia di Sentul Paradise Park, diantaranya flying fox, bola air, dan paranet. Sesaat kemudian kami menyeberang melewati jembatan di atas kolam.
Deret lapak makanan ini berada di area sebelah kiri setelah menuruni puluhan tangga batu lebar dari area parkir. Kami mampir ke salah satu lapak. Belum ada makanan berat yang siap disantap, sehingga kami pesan bakso dan minuman ringan. Tak istimewa. Ada pula restoran di sisi sebelah kiri dengan pemandangan ke arah lembah.
Tempias air membuat saya cepat menuruni undakan di samping lokasi kolam tampung Curug Bidadari Sentul Paradise Park untuk melindungi kamera. Ketika angin yang membawa tempias air agak reda, baru saya bisa mengambil foto.
Curug Bidadari dari balik punggung seorang gadis. Ketinggian dan debit air Curug Bidadari yang sangat besar ini lazimnya akan membuat palung yang dalam di kolam tampungnya, bisa lebih dari 10 meter. Namun tampaknya pengelola Sentul Paradise Park telah membuatnya menjadi dangkal sehingga tidak berbahaya bagi pengunjung.
Hari masih pagi ketika foto Curug Bidadari dari samping cadas ini diambil, sehingga belum banyak pengunjung yang bermain di kolam curug. Ketika meninggalkan tempat, kami berpapasan dengan banyak pengunjung yang baru saja tiba atau dalam perjalanan menuju ke lokasi. Curug Bidadari memang indah, meskipun jika kurang beruntung airnya bisa keruh jika di hulu sedang hujan.
Di tepian kolam wisata setengah lingkaran Sentul Paradise Park, pengunjung yang percaya dan mau mencoba bisa menggunakan layanan jasa terapi ikan, dengan tarif Rp.20.000 per 30 menit. Tabung di tengah tampaknya adalah penjernih air.
Luncuran ini berada di ujung kolam wisata Sentul Paradise Park, yang menjadi sarana bermain dan hiburan bagi mereka yang senang bermain air dan berenang. Di sebelah luncuran ini terdapat saung sewa serta saung yang menyediakan berbagai pilihan makanan.
Luncuran air di ujung lokasi Sentul Paradise Park ini terlihat landai kemiringannya, sehingga jatuhnya pemakai ke dalam air tidak begitu cepat. Di sebelah kiri luncuran terdapat saung lagi, dengan kios-kios makanan yang belum semuanya dibuka. Dari belakang saung ini kita bisa melihat aliran sungai yang menampung air dari Curug Bidadari.
Di tepian kolam wisata terdapat area tunggu dan area istirahat dengan tempat duduk berpayung. Dan di sebelah atasnya, pada pinggang tebing terdapat saung-saung untuk bersantai.
Di sepanjang tebing yang dipotong menghadap ke arah Curug Bidadari, terdapat deretan saung yang bisa disewa oleh pengunjung dengan harga Rp 50.000 per saung selama 2 jam.
Pemandangan cukup indah bisa dinikmati dengan sedikit blusukan ke belakang saung restoran paling ujung, di sebelah luncuran. Aliran air sungai yang menampung limpahan Curug Bidadari bisa terlihat dari sini.
Tangga luncuran ini berada di sebelah kiri deretan saung sewa yang terlihat masih dalam kondisi baik. Seorang anak tampak bermain di ujung luncuran, menandai kelandaian ujung luncuran ini, sementara adik dan ayahnya bermain di kolam renang.
Konstruksi besi yang menjadi awal permainan flying fox, yang entah mengapa belum dioperasikan meskipun sudah hampir jam 11 siang. Mungkin menjelang sore baru dibuka.
Gerbang masuk Sentul Paradise Park, sekitar 900 meter sebelum sampai ke lokasi, tempat dimana uang ditukar dengan kertas tiket masuk. Sebuah gerbang masuk yang relatif sederhana untuk sebuah nama yang sangat keren. Nama yang juga tak cocok bagi jalanan berbatu panjang yang tak nyaman itu. Begitu pun akses ini sudah jauh lebih baik dari kondisi sebelumnya, dimana pengunjung kala itu harus berjalan kaki sejauh 2 km dari Kampung Cibimbim untuk mencapai lokasi curug.
Label:
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.